Friendship 🎀 2Park ChangLix

1.2K 112 30
                                    

Woojin melirik mahluk Tuhan termanis sepanjang masa.

Sahabat nya.

Park Jihoon.

Jihoon sendiri masih fokus menatap debur ombak dihadapan nya. Lengkap dengan senyum damai.







Woojin jatuh lagi.

Ya, semudah itu untuk jatuh cinta pada mahluk berparas menggemaskan disamping nya.

"Kau haus?" Tanya Woojin.

Jihoon menoleh, mengangguk kecil. Dengan itu Woojin beranjak berdiri. Namun jemari Jihoon menahan.

"Kemana?"

"Kau bilang haus, aku akan beli minuman."

Jihoon menggeleng tidak setuju. Lalu menunjuk tumbler disamping tas Woojin.

"Ada air disini."

Jihoon menarik Woojin kembali duduk disamping nya dan meraih tumbler. Minum hingga tetes terakhir. Dan dia yakin Woojin tidak akan keberatan.

Mereka menikmati lagi pemandangan malam ditepi pantai.

Pantai adalah satu-satunya tempat menenangkan bagi Jihoon jika stress melanda. Jika bosan menyerang.

Woojin juga akan jadi satu-satunya oknum yang dia cari dalam segala situasi.

Sebab hanya Woojin yang akan berdiri paling depan. Meninggalkan segala hal didunia demi sebuah permintaan dari sang..... sahabat.

"Ayo pulang. Sudah hampir tengah malam." Ajak Woojin.

Jihoon enggan. Suasana rumah saat ini kurang nyaman. Hanya akan ada kakak nya yang bergelung putus asa di depan ruang tamu.

Menunggu istri yang tak kunjung pulang.

Jika Jihoon dirumah, dia akan menjadi sasaran empuk pelampiasan sang kakak.

Ah dia rindu kakak ipar yang selalu membela nya dari omelan sang suami.

"Jihoon-ah?"

"Aku tidak mau pulang." Tolak Jihoon.

Woojin tahu bukan tanpa sebab Jihoon-nya menolak pulang. Dia tahu segalanya. Maka percuma memaksa pemuda manis ini pulang sekarang.

"Sudah hampir tengah malam. Kita disini sejak kuliah berakhir dan besok kau kelas pagi. Tidak lelah?"

"Tidak." Sahut Jihoon malas. Padahal seluruh tubuh nya mengatakan sebaliknya.

"Baiklah. Ayo pulang ketempat ku." Tawar Woojin.

Jihoon mengatup rapat bibirnya. Agak ragu alasan apa yang akan dia berikan pada sang kakak besok sebab ketidak pulangan nya.

Walaupun dia memang tidak ingin pulang. Tapi tetap saja.

"Akan ku telpon hyung, dan bilang kau tertidur ditempatku."

Senyum mengembang diwajah Jihoon. Dimana lagi dia bisa mendapatkan sahabat sepengertian Woojin didunia ini?


.
.
.

"Apa yang kau lakukan disini?" Woojin menatap datar mahluk pendek yang bergoler nyaman di tengah ranjangnya.

Jihoon terkikik sedangkan pemuda lain yang di tegur Woojin justru bangkit berdiri. Padahal dia sudah memasang wajah memelas andalan nya.

"JIHOON-AH! PENYELAMATKU!!!"

Woojin memutar malas bola matanya lalu membiarkan Changbin, pemuda pendek, itu bergelayut pada Jihoon dengan tidak elitnya.

"Tas mu," pinta Woojin.

With Love 2Park✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang