Chapter 8

385 48 2
                                    

Nova membaringkan kepalanya di meja makan. Ia nampak sangat letih

"Nova nampaknya masih shock dari ucapannya di rapat" Lisa tertawa

"… kenapa sih harus aku harus mengucapkan itu"

"Karena kau pemimpin kami. Simpel" balas Fox

"Kupikir rapat tadi bakal membosankan. Tak kusangka kau akan melakukan itu Fox, pasti mereka ketakutan sekarang" Leo tertawa puas. Paling tidak ia bisa balas dendam sedikit

"Meski aku kurang setuju dengan pilihan tindakanmu Fox. Tidakkah kita bisa lebih… beradab ?" Illsya lebih memilih jalan damai jika bisa

Fox terlalu sibuk menjaga Clara agar tidak terjatuh dari punggungnya untuk membalas Illsya. Lisa yang mengantikannya

"Kita harus menunjukkan kita punya kekuatan dan kita bisa mengendalikannya. Dan saat yang bersamaan kita harus membuktikan kita bukan pion mereka"

"Kau sudah seperti Fox 2.0" komentar Illsya sambil tertawa kecil

===×===

Mimpi memang tidak bekerja seperti bola peramal. Ia seharusnya senang karena semua berjalan sesuai rencana, tapi ia tidak bisa berhenti memikirkan javelin Fox. Jika benar…

Naomi menghela nafas sebelum berbaring di atap markas dan menatap bintang-bintang di langit

"Naomi ?"

Suara terakhir yang ia dengar sekarang

"Fox ? Ada apa ?"

"Kau bertingkah aneh. Kau biasanya orang yang selalu semangat" Fox duduk di sebelah Naomi

"Aku…" Naomi ragu membritahu Fox tentang mimpinya

"… Sesuatu sedang ada di pikiranmu bukan ? Dan kutebak itu ada hubungannya denganku ?"

Jantung Naomi berhenti untuk sesaat. Kepala Naomi langsung dipenuhi banyak dugaan. Apa Fox sudah tau ? Apa mimpinya benar ? Kenapa ? Kapan ?

Sebelum Fox melanjutkan, pintu atap dibanting buka. Nova terlihat panik "Naomi. Fox. Kalian harus turun sekarang"

===×===

Nova dengan yang lainnya muncul di sebuah padang luas. Bastion dan Sniper berdiri tidak jauh dari mereka, berbicara pada seorang jendral

Lebih jauh lagi terlihat sebuah gerbang raksasa. Mobil jeep dan tank bertebaran di sekitar mereka dengan tentara sibuk lalu lalang. Hampir seluruh padang itu dibatasi oleh pagar besi. Dengan banyaknya tenda di sekitar gerbang itu, tempat itu sudah termasuk markas militer

"Nova. Terima kasih sudah datang begitu cepat. Gerbang ini muncul tadi pagi. Sepasang pendaki menemukannya dan segera melaporkannya. Tidak ada kontak fisik sejauh ini dengan gerbang tersebut"

"Tadi pagi… ?" bisik Naomi. Bukannya sedang malam hari di markas mereka ?

"Kau lupa ? Markas kita di dunia yang berbeda. Fox bisa mengatur terang ato gelap di markas kita" balas Lisa. Mungkin ia lupa membritahu Naomi

"Bastion, Sniper. Gerbang ini…" Fox melangkah maju

"Apa kau mengenalinya ?" Illsya maju ke samping Fox

"….. tidak. Aku kagum dengan ukiran di tiang gerbang   ini"

"Dan ada satu hal lagi yang harus kalian lihat"

Bastion dan Sniper memandu kelompok mereka ke sebuah tenda. Didalamnya tersapat seseoramg yang diikat. Ia nampak berteriak dalam bahasa lain

"Dia keluar dari gerbang itu saat gerbangnya berkilau untuk sesaat. Dari helm dan pedangnya, ia nampaknya seorang prajurit. Ia berbica dalam bahasa yang belum pernah kami dengar sebelumnya"

Fox berlutut di depan prajurit tersebut lalu berbisik sesatu. Sang prajurit nampak mengerti apa yang dibisikkan dan membalas. Keduanya berbicara untuk sesaat sebelum Fox kembali berdiri dan memotong tali yang mengikat tangan sang prajurit

"Dia bersama kita. Dia akan jadi pemandu kita"

"Eh !?" Semua kaget

===×===

Pasukan eksplorasi segera disiapkan untuk dikirim masuk ke dalam gerbang sihir itu, terdiri dari 2 APC, 1 tank, dan 2 jeep. Sekitar 30 prajurit akan dikirm, ditambah Fox dengan Nova, Lisa dan Naomi. Crusaders yang lainnya harus menjaga dunia mereka selagi keempatnya masuk. Siapa tau kapan mereka kembali ?

Keempatnya naik ke sebuah APC, kendaraan baja untuk mengangkut personil, bersama beberapa prajurit dan prajurit dari sisi lain. Setelah semua siap, konvoi mulai bergerak masuk

"Menurut kalian apa yang kita akan temukan ?" Tanya salah satu tentara

"Hm… bisa apa saja, kuharap sesuatu yang aman" jawab Lisa

"Mungkin kerajaan fantasi dipenuhi naga dan pangeran dan ksatria dan putri yang diculik dan-" Naomi mengoceh tentang fantasinya. Hanya setelah Fox menjitaknya ia berhenti

"Kalian ini. Fokus pada misi. Bisa saja musuh yang menunggu kita di sisi lain" perintah Nova

Fox menanyakannya ke sang prajurit. Ia hanya menggeleng-geleng sebelum membicarakan sesuatu

"Katanya dia seorang pengintai. Ia hanya disuruh memeriksa gerbang itu bersama beberapa prajurit lainnya. Tapi mereka mati diserang monster saat berkemah didekat gerbang, dan hanya ia yang selamat. Ia lari masuk dan tertangkap" jelas Fox sebelum kembali mengobrol

"Bagaimana rasanya ?" Tiba-tiba tentara yang lain bertanya

"Eh ?"

"Kau tau… punya kekuatan keren… menyelamatkan dunia… pasti seru… kan ?"

Sebelum Naomi bisa membalas, Nova yang menjawab

"Memang. Namun kau juga memiliki tanggung jawab yang besar. Belum lagi banyak orang akan merasa iri atau tidak nyaman, bahkan takut pada kami, padahal kami membantu kalian"

"Maaf dia menangkat-angkat hal yang aneh" Kopral Julio, pemimpin tim eskplorasi yang duduk disampingnya, menyikut sang tentara

Tiba-tiba kendaraan mereka berhenti, disusul teriakan dari depan "Kita sampai !"

Pintu belakang di buka dan semuanya langsung keluar. Mereka ada di padang kecil yang dikepung pepohonan, tidak jauh didepan gerbang tadi. Burung berkicauan ramai di sekitar mereka

"Whoa… mereka… sangat cerewet" Lisa mendengar pembicaraan pohon-pohon disekitarnya. Mereka jauh lebih aktif dibanding pohon dari dunianya

"Dan udarany masih segar dan sejuk" komentar Naomi

"Katanya ada kota tidak jauh. Kita bisa coba kesana dulu. Korporal, kirim pengintai untuk mengamati kota itu. Jika bisa, menyamar jadi penduduk biasa agar bisa masuk" perintah Fox

Julio mengangguk sebelum pergi berbicara dengan orang-orangnya

"Eh ? Kenapa kita mengirim pengintai ?" Tanya Naomi

"Kita tidak tau dunia ini seperti apa. Apakah ada manusia setengah dewa atau mahluk lain, kekuatan militer mereka, budaya, dan banyak hal. Jika kita gegabah, kita bisa mati di dunia ini"

"Tapi kenapa tidak kita yang langsung mengintai ? Kau kan bisa melompat kesana kemari tanpa ada yang melihat" Naomi mengayun-ayunkan tangannya seperti ninja

"Itu pilihan terakhir. Kekuatanku… sedang lemah. Aku tidak bisa terlalu menggunakannya"

"Ternyata kau bisa melemah juga" Nova menyengir

The Crusaders of Justice [Indo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang