Musikal 16

2 1 0
                                    



" Selamat pagi. Saya Latifa Kusuma Ningsih. Untuk ke depannya kalian panggil saya dengan Miss Tifa. Saya akan berperan sebagai sutradara kalian untuk pertunjukkan Love Musikal. Sebelum itu saya ucapkan selamat atas terpilihnya kalian untuk terlibat dalam pementasan ini."

Tifa tersenyum lebar. Matanya menatap anggota Love Musical satu persatu.

" Baiklah, di kanan dan kiri saya adalah dua orang yang pernah kalian temui waktu audisi, dan mungkin juga kalian sudah tak asing. Di sebelah kanan saya ada Asha Gloria. Dia adalah guru kesenian dari SMA Panji Semirang, dan nantinya dia yang akan memandu dalam hal musik juga vokal.

" Selanjutnya adalah Riani Yulisa. Dia adalah guru Bahasa Inggris dari SMA Chandra Kirana, tapi dia tidak akan mengajar bahasa di sini. Beliau akan bertindak sebagai pelatih tari untuk pertunjukkan ini."

Giliran Riani dan Gloria yang mengembang senyum mereka.

" Ah ya, selain mereka ada seorang lagi yang akan kuperkenalkan pada kalian."

Tepat setelah Tifa mengucapkan kalimat tersebut, terdengar suara gesekan sepatu yang semakin mendekat. Seorang laki-laki bertubuh tinggi dan agak kurus, rambutnya pirang dengan perawakan wajah yang angkuh. Semakin dekat langkahnya, semakin banyak siswi yang terpana melihatnya.

" Sebelumnya saya minta maaf, karena secara sepihak saya tentukan dia sebagai pemeran utama di sini. Saya melakukannya bukan tanpa alasan, tapi karena waktu kita yang tidak banyak, sementara banyak diantara kalian yang masih amatir. Maka dari itu saya putuskan untuk memakai seorang profesional untuk pemeran utama.

" Selain menjadi pemain, dia akan menjadi asisten sutradara. Mungkin para aktor dan aktris nanti akan dibimbing olehnya juga. Ngomong-ngomong, namanya adalah Adrian Kusuma Nugraha. Supaya kalian tidak bergunjing nantinya, akan saya katakan dari sekarang, bahwa dia ini adalah keponakan saya."

Tak hanya para murid, tetapi Gloria dan Riani sama-sama terkejut. Pantas saja Tifa tidak memusingkan masalah bayaran untuk orang ini. Tifa memang picik, ia pandai memanfaatkan keadaan supaya rencananya berjalan mulus.

" Nah, untuk perkenalan personal akan kita lakukan seiring proses dilaksanakan. Sekarang silakan berkumpul sesuai dengan kelompok dari keahlian masing-masing. Untuk penari, silakan berkumpul dengan Riani. Untuk pemusik dan vokalis, silakan bergabung dengan Gloria. Sisanya para aktor dan aktris akan mendapat pengarahan dari saya."

Para siswa pun segera berkumpul ke tempat masing-masing. Ketika semuanya sudah berkumpul, Tifa menghitung jumlah anak didiknya. Kerutan di keningnya menandakan ada seseorang yang absen.

" Maaf, sebelum pengarahan kelompok dimulai aku mau bertanya. Apa ada yang melihat Marinda Prasetya di sini?"

Ririn kaget ketika namanya dipanggil keras-keras. Ia segera mengangkat tangannya dan berpisah dari Andani.

" Saya Marinda Prasetya," ujarnya dengan nada takut.

" Oh, kamu," Tifa tersenyum manis ala serigala. " Maaf, tempatmu bukan di bagian musik, tapi kami transfer di bagian akting."

Ririn kaget bukan kepalang. Ia menoleh pada Andani, tapi gadis itu hanya bisa menggeleng. Ia juga tidak tahu dengan keputusan mendadak seperti itu.

" Nah, ayo kumpul di sini!"

Ririn melangkah ragu. Hatinya diliputi kebingungan serta ketakutan. Ia pandangi satu-persatu kelompok barunya. Hanya berjumlah lima orang termasuk dirinya. Tentu saja ada Fi, si tampan Adrian, serta dua orang laki-laki dari SMA Panji Semirang. Ia langsung merasa tak nyaman. Padahal kelompok musik terlihat lebih menyenangkan, tapi kenapa ia harus berada di tempat menyebalkan seperti ini.

LOVE MUSICAL Extraodinary - By Tiffani WitharzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang