"Kau pikir dia lebih suka coklat susu atau coklat dengan tambahan kacang – kacangan?"
"Yang mana saja dia akan suka, lihat saja badannya, bulat seperti itu", Jaehwan menyahut asal, matanya tak lepas dari ponsel di tangan.
Plak!
"Aduh! Seongwoo bodoh, kenapa memukul ku hah????", Jaehwan mengaduh setelah kepalanya di pukul dengan sekantong jelly berbentuk beruang.
"Jangan ngomong sembarangan tentang sayangku, jangan sirik sama kisah cinta orang. Lagipula, memangnya kau langsing?", Seongwoo berkerut kesal, dia jengkel karena Jaehwan mengatai Daniel.
"Sudah – sudah, jangan bertengkar. Kita tidak punya waktu, Seongwoo kau sudah selesai memangnya?", Minhyun melerai perkelahian kekanakan antara Jaehwan dan Seongwoo.
"Aku sudah punya jelly, permen karamel, tinggal coklat", Seongwoo memeluk belanjaannya sambil memandangi deretan coklat di rak. "Minhyun, kau tau Daniel suka coklat seperti apa?", Seongwoo menatap sahabatnya itu dengan pandangan memohon.
"Aku tidak tahu Seongwoo-ya", Minhyun menggeleng sambil tertawa kecil.
"Coba kau tanyakan Jonghyun, Daniel kan temannya", Jaewhan menyela mereka.
"Ke-ke-kenapa harus aku?", Minhyun menggeleng lebih kuat, semburat merah jambu merambati pipi nya.
"Kau kan sekarang berteman dengan Jonghyun, sekalian alasan agar bisa chatting Minhyun-nie", Seongwoo tersenyum lebar.
"Tidak mau, aneh tau....terlalu dibuat – buat", Minhyun menolak keras. "Lagipula, kenapa tidak tanya Daniel langsung dia suka yang mana, lebih efisien", Minhyun berargumen.
"Aku memang akan kencan dengannya sore ini, tapi aku mau membuat kejutan kecil. Kalau aku bertanya padanya sekarang, efek surprise nya kan hilang", Seongwoo manyun, masih didepan rak coklat.
"Kalau begitu kau beli saja semua jenis, beres", Jaehwan mendengus.
"Dua saja Seongwoo-ya, nanti Daniel sakit gigi", Minhyun sebagai yang paling waras kali ini memberi masukan.
"Baiklah, aku ambil dua saja", karena tidak bisa memutuskan, Seongwoo meraih dua batang coklat besar.
Mereka bertiga kemudian menuju kasir, setelah menambahkan kantong kertas cantik sesuai ide Minhyun.
Sekeluarnya mereka dari supermarket, tiga sahabat itu duduk melingkari meja café dengan kopi di masing – masing tangan. Mereka beristirahat setelah sekian jam menemani Seongwoo dan kelakuan absurdnya.
"Kenapa kami harus ikut kerepotan persiapan kencan mu sih?", Jaehwan bersandar di kursi, memijit lutunya, dia kecapean setelah dipaksa ikut.
"Aku perlu kehadiran kalian, sebagai dukungan moril dan sebagai saksi hidup keberhasilan perjuangan ku, hehehe", Seongwoo tertawa puas kemudian.
"Tapi aku penasaran, bagaimana caranya sampai Daniel akhirnya mau menerima ajakan kencan mu?", Minhyun benar – benar penasaran, setahunya setiap Daniel melihat Seongwoo, pemuda manis bergigi kelinci itu pasti akan putar haluan, menghindar. Dan kemarin Seongwoo dengan heboh mengabari mereka bahwa ia akan berkencan dengan Daniel akhir pekan ini. Mereka tentu saja kaget, sangat......
"Paling Daniel di guna – guna sama mahluk demit satu ini", Jaehwan mengerling usil.
"Sembarangan!!!! Ini semua adalah buah dari perjuangan, aku sudah mengejarnya sejak kita semester 1, bayangkan berapa tahun aku tidak menyerah. Pada akhirnya perjuangan berbuah manis", Seongwoo menerawang, sambil menyesap iced americano nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
1,969 INCH [BXB][18+][2HYUN][NU'EST]
Roman d'amourTentang hati yang mencari muara Tentang rindu yang mencoba menemukan warna Tentang rasa yang membuktikan tekadnya Kim Jonghyun x Hwang Minhyun (2hyun)