(6)

35 4 5
                                    

Sinar matahari sudah bersinar. Sinarnya bahkan sudah memaksa untuk menembus sebuah jendela yang tertutup gorden agar ia bisa menyinari seorang gadis yang sedang tertidur dengan bajunya yang sedikit berantakan.

"Dimana aku?" Gumam gadis itu setelah membuka matanya.

Tanpa ada yang menyuruhnya, ia segera duduk dengan muka kagetnya. "Donghae?" Ucap gadis itu setelah sadar.

"Hyung!" Seru seorang laki-laki yang dengan lancangnya membuka pintu kamar yang ia datangi. "Soo Yeon Noona?" Laki-laki tersebut langsung membuka matanya lebar saat tau bahwa orang yang ada di dalam kamar kakakku adalah seorang perempuan.

"Myungsoo-ah! Aku ada dimana?" tanya Soo Yeon setelah menghadapi kagetnya setelah datangnya seorang laki-laki yang ternyata adalah Myungsoo.

"Dirumahku. Bagaima Noona bisa ada di kamar Donghae Hyung?"

Ting ... tong ...

"Ah itu pasti hyung!" Dengan cepat Myungsoo menyimpulkan bahwa itu adalah kakaknya yang datang. Ia pun segera berjalan di depan pintu yang dibilang mungkin agak jauh, karena kamar Donghae yang terletak di lantai 2.

Tanpa berpikir, Soo Yeon juga yakin bahwa Donghae yang datang. Ia punmengikuti Myungsoo keluar dari kamarnya, ah kamar Donghae.

Cklek

"Myungsoo?" Ucap seseorang yang datang dengan muka gembiranya.

Tapi kedatangan seorang perempuan dengan pakaiannya yang berantakan berhasil membuat raut wajah orang itu yang sebelumnya bahagia.

"Eonni?" Ucap orang itu setelah tau itu adalah kakaknya. "Apa yang kau lakukan disini? Dengan Myungsoo?"

"Aa-aniya, Soo Jung-ah. Tadi malam aku-."

"Apa yang kau lakukan eonni?!" Ucapan Soo Jung yang sedikit berteriak telah memotong ucapan Soo Yeon.

"Soo-ah, ini bukan seperti yang kau pikirkan." Myungsoo memegang tangan Soo Jung yang bertujuan untuk menenangkan gadis itu.

Tentu saja. Soo Jung menepis tangan Myungsoo dan mulai menaruh tas berisi makanan yang ia bawa di lantai.

"Maaf telah meganggu waktu kalian!" Soo Jung pergi. Ya dia pergi dari hadapan Soo Yeon dan Myungsoo.

Soo Yeon semakin panik setelah mendengar suara isakan dari adiknya. "Apa yang kau lakukan? Kenapa tidak mengejar adikku?" Soo Yeon memukul lengan Myungsoo yang otomatis menyadarkan Myungsoo.

"Ah ne." Myungsoo berlari mengejar Soo Jung. Masa bodo dengan orang yang kan membicarakan Myungsoo seperti apa karena Myungsoo berlari dengan pakaian rumah.

"Soo-ah! Soo Jung-ah! Jung Soo Jung!" Myungsoo terus memanggil nama itu agar gadis yang mendengarnya mau berhenti berjalan. "Soo-ah ..." Myungsoo berhasil mengapai lengan gadis itu.

Hanya isakan yang terdengar dari gadis itu.

Soo Jung menangis? Ucap Myungsoo dalam hatinya. "Ini tidak seperti yang kau pikirkan, Soo-ah."

"Myungsoo-ah, aku ingin sendiri untuk saat ini." Soo Jung melepas tangan Myungsoo yang memegang lengannya dan segera masuk ke dalam taksi yang kebetulan berhenti.

"Argh! Hyung apa yang kau lakukan?" Myungsoo mulai mengacak-acak rambutnya.

---

"Bagaimana? Apa Soo Jung memaafkanmu?" Tanya Soo Yeon saat Myungsoo kembali.

"Aniya noona, dia menangis."

"Me-menangis?"

"Ne."

Soo Yeon mulai menunjukkan muka frustasinya. Membujuk Soo Jung agar tidak marah kembali bukanlah hal yang mudah. Dulu saat mereka bertengkar pun Soo Jung sampai mengunci kamarnya dan menulis kalimat lalu menempelkannya di pintu kamarnya agar Soo Yeon tidak masuk.

"Noona, mari aku antar pulang."

"Ah ne." Soo Yeon segera berdiri dan mencari sepatu serta tasnya. "Myungsoo-ah! Kumohon bujuklah Soo Jung terus saat kau menemuinya di sekolah, ne?"

"Arraseo noona," jawab Myungsoo patuh.

---

"Soo Jung-ah? Kau sudah pulang?" Sambut eommanya saat tau Soo Jung sudah masuk ke dalam rumah. "Soo Jung-ah, wae?" Eomma langsung menahan tangan Soo Jung saat tau gadisnya menangis.

Soo Jung menolak berbicara dengan eomma dan memilih masuk ke dalam kamarnya, tak lupa ia juga menguncinya.

"Eonni macam apa dia, belum lama ini aku mengatakan jika aku menyukainya kenapa dia bisa bisanya berduaan di dalam rumah Myungsoo."

Soo Jung terus menangis semenjak kejadian tersebut. Apakah dia tidak lelah menangisi kejadian tersebut? Tapi kita harus tau rasa sakit yang ia rasakan. Seorang kakak yang ketahuan berduaan dengan orang yang kita suka?

---

"Gomawo Myungsoo-ah," Soo Yeon menutup pintu mobil Myungsoo dan mulai berjalan memasuki rumahnya.

Namun, belum sampai di depan pintu rumahnya Soo Yeon kembali lagi dan mengetuk kaca mobil Myungsoo agar lelaki itu membukakannya.

"Wae?" Tanya Myungsoo.

"Seperti saat Soo Jung ke rumahmu dia membawa sesuatu, kuharap kau membukanya nanti."

"Ne noona."

Soo yeon pun melanjutkan perjalanannya untuk memasuki rumahnya.

"Soo Yeon-ah!" seru seseorang saat Soo Yeon sudah di dalam rumahnya.

"Eomma! Kau mengagetkanku."

"Ada apa dengan Soo Jung? Kenapa dia menangis?" Tanya eomma tanpa basa-basi lagi.

"Ah ... Itu aja kesalah pahaman saja."

"Ceritakan pada eomma!" Eomma sudah mulai menggerak-gerakkan tangan Soo Yeon.

"Kemarin aku pergi ke acara perpisahan Donghae di sebuah club, aku tidak membawa mobilku karena Donghae menjemputku di kantor. Ya aku menikmati pesta itu, mungkin aku terlalu mabuk saat itu. Pada pagi harinya, aku bangun di sebuah kamar, aku bertemu Myungsoo dan ternyata aku berada di kamar Donghae. Lalu Soo Jung datang menemui Myungsoo dan melihatku, dia berpikir aku ada sesuatu dengan Myungsoo."

"Kau berada di kamar Donghae?" Tanya eomma lagi lebih intens dan sambil melihat Soo Yeon dari atas sampai bawah.

"Eomma! Apa yang kau pikirkan?" Soo Yeon langsung memasuki kamarnya setelah tau eomma berpikri yang macam-macam.

"Apa Soo Jung masih menangis?" Ucap Soo Yeon khawatir.

---

"Hyung!" Myungsoo langsung berteriak saat tau Donghae masuk ke dalam apartemennya.

"Yak! Kau mengagetkanku!" Donghae melempar bantal yang ada di dekatnya kepada Myungsoo.

"Apa yang kau lakukan hyung? Membawa Soo Yeon noona ke rumah tanpa memberitahuku?"

"Bagaimana aku memberitahumu jika kau tidur?" Donghae duduk dengan santai di sebelah Myungsoo.

"Apa kau tau masalah yang telah kau perbuat?"

"Masalah? Jangan membesar-besarkan Myungsoo-ah. Eomma dan Appa tidak mengetahuinya."

"Ya. Tapi Soo Jung mengetahuinya," Myungsoo mulai menatap Songhae dengan tatapan tajamnya.

"Soo Jung?"

"Kau memang pembuat masalah, hyung." Myungsoo berjalan meninggalkan Donghae dan pergi menuju kamarnya.

"Apakah Soo Jung akan mengangkatnya?" Myungsoo menatap ponselnya yang siap ditekan dan langsung menghubungi Soo Jung.

"..."

"..."

Sudah panggilan ke-8, tapi tidak ada jawaban sama sekali dari gadis itu.

"Ah ... Soo-ah, mianhae."



Maafkan aku kawan karena lama update. Selamat membaca ya:)

StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang