01

4.5K 249 2
                                    

[ Taehyung ]
01

•••

Lelaki bersurai coklat itu menjatuhkan tubuh lelahnya diatas ranjang empuk.

Matanya ia pejamkan sebentar, sebelum ia buka kembali dan begitu seterusnya sampai beberapa detik setelah itu ia berhenti. Matanya menjelajah kesekeliling ruangan, mendapati jam dinding Hitam menunjukkan pukul sepuluh malam.

"Hahh.." ia menghela nafas., lalu kembali memejamkan matanya yang kali ini agak lama untuk ia buka.

Triing~~

Bunyi itu keluar dikeheningan ruangan gelap tanpa cahaya, sekitar tiga kali untuk menyadarkan lelaki itu agar membuka mata.

Ia mengulurkan tangannya ke sekitar, lalu menemukan benda pipih berwarna hitam yang berbunyi itu. Ponselnya.

"Halo.." suara beratnya menyambut si penelpon.

"Kau sudah makan?" Tanya suara khawatir diseberang sana, dijawab gelengan. namun berbeda dengan gelengan nya, bibirnya malah mengatakan ia seakan mengangguk.

"Sudah." Dusta lelaki itu menjawab.

"Taehyung-ah..makanlah segera. Kau sudah terlalu kurus tidak seperti dulu." Ucap si penelpon seakan tau bahwa lelaki bernama Taehyung itu berbohong.

Mendengar kekhawatiran si penelpon, membuat ia terkekeh pelan."jadi, apa aku dulu itu gemuk? Aku rasa aku yang dulu dan sekarang itu sama saja."

Si penelpon berdecak sebal,"ayolah..kau tau apa yang kumaksud."

"Baiklah. Nanti aku akan makan"

"Punya makanan? Apa harus ku antarkan makanan?" Tanya lelaki itu lagi, masih dengan kekhawatirannya.

Kini, Taehyung yang berbalik berdecak sebal."aku bukan orang tua yang mesti kau rawat Jimin-ah. Aku bisa pergi membeli makanan instan di market terdekat."

"Baiklah, terserah padamu. Intinya, kau harus makan dan aku akan menelpon mu lagi untuk mengecek kau sudah makan atau belum." Ucap Jimin, membuat Taehyung memutar bola matanya malas hendak mengelak namun gagal karna Jimin kembali berucap,"aku ada urusan dengan wanitaku, kau makanlah. Aku tutup telpon nya." Dan setelah itu sambungan dimatikan secara sepihak.

Taehyung menghela nafasnya, lalu melempar asal ponselnya ditempat terdekatnya. Ia lantas bangun dari tidurnya beralih duduk manis.

"Dia menyuruhku makan tidak ada habisnya." Gerutu nya, lalu bangun dan pergi meninggalkan ruangan yang diketahui kamar itu.

Sudah tidak heran bagi Taehyung, saat Jimin, sahabat darinya kecil itu selalu mengomel saat ia mengabaikan jam makannya. Setiap Taehyung meminta lelaki mungil itu untuk berhenti, permintaannya itu seakan masuk telinga kiri keluar telinga kanan. Taehyung bahkan pernah mengancam lelaki itu, jika melakukan hal itu terus-menerus, dia tidak akan mau menerima panggilan apapun darinya. namun ancamannya sungguh Percuma, karna ada saja ide lelaki itu, yaitu tidak perlu menelpon nya, ia langsung saja temui dengan datang kerumah Taehyung tidak peduli waktu.

Taehyung membuka kulkas, mengambil sebotol air mineral untuk tenggorokan nya yang kering.

Selesai, ia beralih pada lemari kitchent set nya, mencari makanan instan yang tersimpan disana. Tangannya terulur mengambil sebungkus mie instan, namun terhenti karna suara itu kembali muncul.

'Makanan instan tidak sehat untukmu Tae..apa aku harus menjadi istrimu dulu, baru kau akan menyantap makanan sehat?'

Taehyung termenung, dengan tangan masih diambang udara. Ia menatap kosong kearah mie instan yang hendak diraihnya, sebelum ia menutup lemari kembali mengurung niat untuk mengambil satu-satunya makanan yang dapat ia makan Dirumah.

"Kenapa suara itu muncul disaat seperti ini? Kalau begini kan susah aku mau makan." Ucapnya sendiri lalu menghela nafas singkat.

"Aku harus berbelanja." Ucapnya lagi, berjalan menuju kamarnya untuk mengambil jaket hitam dan dompetnya.

•••

"bagaimana dengan mie instan?" tanya Taehyung, menunjukkan sebungkus mie instan ditangannya, pada gadis disebelahnya yang memegang kereta trolli.

gadis itu memutar bola matanya malas, bersamaan dengan helaan nafasnya yang lelah terhadap lelaki itu.

gadis itu mengambil bungkusan mie instan itu, dan menaruh nya kembali di tempat semula."sudah cukup dengan mie instan! kau tidak boleh memakan itu lagi!" amuk gadis itu, dan mulai mendorong kereta trolli, menjauh dari rak mie instan.

"kalau begini aku makan apa?" rengek Taehyung sedih, dan gadis itu berdecak.

"Makanan instan tidak sehat untukmu Tae..apa aku harus menjadi istrimu dulu, baru kau akan menyantap makanan sehat?" ucap gadis itu lembut, mengusap pipi Taehyung, membuat Taehyung tersenyum malu.

"kalau begitu, jadi istriku dan masakan makanan sehat untukku." balas Taehyung, dan gadis itu menanggapinya dengan mencubit pipinya. Taehyung mengaduh sakit dibuatnya.

"aku akan membuatkanmu japchae. Jadi, kau harus dorongkan trolli ini untukku, agar aku bisa bebas memilih bahannya." suruh gadis itu, memberikan trollinya pada Taehyung dan mulai berjalan menjelajahi market mencari bahan untuk membuat japchae.

"dia tau kesukaanku." gumam Taehyung, tesenyum tipis.

sadar dengan dunia nyata, Taehyung meletakkan kembali mie sohun, salah satu bahan untuk japchae kembali diraknya.

"memasak bukan keahlianku. aku harus membeli japchae direstoran" bilang Taehyung lalu beralih pergi kejajaran snack-snack berada.

  •••

masih ingat dengan perkataan Taehyung, yang akan membeli japchae direstoran? pada akhirnya, ia mencoba memasak sendiri.

sehabis Taehyung berkata begitu, dan beralih kejajaran snack-snack berada, lima menit kemudian setelah mendapat beberapa snack Taehyung mengambil sebungkus mie sohun dan beberapa bahan lainnya seperti sayuran untuk ia masak, yang namanya japchae.

Taehyung menatapi bahan makanan yang ia keluarkan semenit yang lalu, dari kantongnya diatas meja, dengan seksama."kenapa aku malah ingin membuatnya?" ia menghela nafas, seakan menyesali apa yang telah terjadi karna perbuatannya.

ia diam sebentar, lalu mendapat ide di diamnya tadi. ia berlari kecil menuju kamarnya, mencari ponselnya yang ia ingat diletakkan diatas kasur.

diaktifkannya ponselnya, lalu mencari sebuah kontak nama disana untuk ia hubungi. ia tersenyum saat mendapati kontak yang ia cari, lalu ia mendiall nya.

'kau tau? resep japchae ku ini, turun temurun dari ibuku. hanya aku dan ibuku yang tau bagaimana cara membuat makanan itu menjadi lezat dilidah laki-laki kami.'

suara itu mucul diseiringan Taehyung menunggu panggilannya dijawab oleh seseorang disana. Taehyung mengingat kejadian itu dengan senyum tipis. betapa bahagianya ia saat itu, mendengar penuturan gombal yang terdengar manis ditelinganya.

tak butuh waktu lama untuk panggilannya diangkat, dideringan kelima, si penjawab menjawab panggilannya.

"hallo.." suara wanita paruh baya terdengar hangat ditelinga Taehyung, membuat Taehyung tersenyum dan merasa bersemangat.

"eomma.." panggil Taehyung disambut antusias wanita yang ia panggil ibu itu.

"taehyung-ah..ada apa?"

suara wanita itu masih sama, pikir Taehyung. Taehyung masih tersenyum diiringan ia menelpon.

"eomma..aku butuh bantuanmu." ucap Taehyung membuat wanita diseberang sana, merasa bingung.

"nee?"

•••

Taehyung✔️[ completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang