Retak

236 21 2
                                    

Ku beri kau kepercayaan.
Namun tak kau hiraukan.
Dan kini hatiku retak,karna mu.

-Tiara Alsa Rainy-

Tepat pukul 05:00 wib,alarm Ara berbunyi.
Suara bising akibat alarm itu tak mampu membuat Ara terbangun dari tidur.
Hingga waktu berjalan sangat cepat,namun Ara masih belum juga terbangun.

"Woy! Bangun bego udah siang!"
Teriakan seorang pria yang terlihat lebih tua dari Ara.

"TIARA ALSA RAINY!!!. Bangun woiiii!! Pria itu menarik selimut milik Ara yang sebenarnya selimut itu sedang Ara kenakan.

"Buset dah...lu tidur apa mati suri?" Ucapnya

"Hmmm..."
Jawab Ara yang masih sedang  dalam keadaan setengah sadar.

"Bangun buru ah!,jan lama-lama...ntar gua ngeri telat bego!" Ucap pria itu lagi dengan kesabaran yang sudah diambang batas.

"Iya elah,lebay banget si...baru juga telat sekali."
Balas Ara yang kini sedang mengucek-ucek matanya.

"Bangun ah! Buruan! Noh liat jam!"
Ucap pria itu lagi.
Lalu pergi meninggalkan ruangan.

"Ah,baru juga jam berapa,"
Celoteh Ara yang sebenarnya tak terima karna ia dibangunkan dengan cara seperti itu.

Ara mengambil ponselnya yang ia letakkan diatas meja,menyalakannya,lalu melihat jam berapa saat ini.

"Astagaaaaa"
Bola matanya membulat sempurna,ia bergegas lari dari ranjangnya menuju ke kamar mandi.

- pria yang memasuki kamar Tiara tadi pagi itu adalah kakak Tiara,Kak Sandy namanya-

###...###

"Bun,Ara berangkat ya,"
Ara segera memakai sepatu dan mencium tangan ibundanya.

"Loh?,ini sarapannya gimana" ucap bunda Ara

"Udah buat bunda aja,nanti aku beli di kantin belakang sekolah aja bun."
Jawab Ara sambil berlari kearah motor ninja berwarna merah itu.

###...###

"Mampus lu ra!,Bu Raji 5 menit lagi masuk kelas!"
Celotehan dari mulut Ara terdengar,berlari menyisir koridor yang sudah mulai sepi karena sebagian anak-anak sudah masuk ke dalam kelas.

----

XI IPA-2

Tak butuh waktu lama,Ara sudah sampai didepan kelasnya.
Ara sedikit mengintip lewat sela-sela pintu yang sedikit terbuka.

"Assalamualaikum..."
Ucap Ara melangkah maju memasuki kelasnya dan segera duduk dibangku favoritnya.

"Hufftt...untung Bu Raji belom masuk"
Batin Tiara.


Baru saja Ara menaruh tas nya di bangkunya,Tata langsung menyambutnya dengan 1001 pertanyaan,ko banyak ya?ya gak sampe 1001 juga sii sebenernya.

"Tumben lu dateng jam segini"
Pertanyaan pertama dari Tata.

"Kesiangan"
Jawab Tiara dengan dingin.

"Ehh ra,tadi kan Ali nyariin-"
Ucap Tata dengan ekspresi bersemangat

"Nyariin gua kan?"
Jawab Tiara yang sengaja memotong pembicaraan Tata.Ekspresi Tiara yang sok kepedean kini muncul.

"Jan dipotong dulu bego kalo orang lagi ngomong tu" balas Tata

"Iya iya deh,maaf ya Tata quu,yang paling quu saiang" ucap Tiara sambil mencubit kedua pipi Tata,dengan gaya sok cute nya Tiara.

"Najis!,jyjyk bego!"
Balas Tata dengan menoyor kepala Ara.

"Alay najis"
Ucap singkat Ara dengan menaikan kedua bola mata menghadap ke langit-langit.

"Serius bego tadi Ali nyari lu kesini,katanya tadi dia pengen-" ucap Tata sepotong.

"Pengen ngasih gua coklat kan? Apa bunga? Uuhhhh so sweet"
Ucap Ara sambil berkhayal mendapatkan coklat atau bunga dari kekasihnya.

"Najis kepedean banget!,Orang dia kesini itu,dia pengen nanya sama lu,Materi Matematika yang minggu lalu itu kayak gimana. Soalnya dia masih belom ngerti sama penjelasan nya Pak Adam".
Penjelasan panjang lebar Tata kepada Ara.

Tiara merupakan salah satu murid di kelas XI IPA-2 yang jago dalam mata pelajaran Matematika. Tak heran jika banyak orang yang datang kepadanya hanya untuk menanyakan rumus-rumus yang ribet nya nauzubillah.

###...###

Kring...kring...kring...🔔

Bell istirahat berbunyi

"Mau ke kantin gak Ra?"
Tanya Tata pada Tiara sembari berdiri dari bangkunya.

"Hmmm...,lo duluan aja deh,soalnya gua langsung mau ke perpus."
Jawab Tiara yang sedang merapihkan buku-buku nya untuk dapat dimasukan ke dalam tas.
 
Tiara berjalan santai kayak dipantai melewati koridor-koridor,matanya tak henti menyapu lapangan.Ia sedang mencari kekasihnya itu.

Hingga tepat di depan pintu kelas Ali,Tiara melihat dengan sangat jelas.
Ali sedang bertatap mata dengan salah satu perempuan cantik di kelas Ali.
Kontak mata Ali dengan si 'perempuan' itu bertahan beberapa detik.
Hingga tanpa sadar bendungan yang Ara tahan sejak tadi kini jatuh di pipi ara.

"Tes"
Tetesan itu menjadi pemimpin untuk setiap tetesan yang kini jatuh sangat deras.
Tubuh Tiara memaku kaku. Tak dapat berbuat apa-apa.
Ali pun merasakan kehadiran Tiara di depan kelasnya.
Tiara lari,berusaha menghindar dari cowok itu.

"Alsaaa!!"
"Alsa...tunggu Alsaa..."
Ali berteriak dan mengejar langkah kaki Tiara yang sangat cepat.

- *ALSA*= adalah nama panggilan khusus untuk memanggil Ara.

******
Karangan pertama quu guys😅

Maaf yaa klo masih gaje-gaje gitu🙏

 

TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang