Pejuang UKK

44 11 0
                                    


Kalo masalah harta,lihatlah ke bawah.Kalo masalah kesuksesan,lihatlah ke atas.Kalo masalah UKK,lihatlah kesamping😂

-Aldi Cezala-

Senin

15 juni 2013
08:20 wib

2 minggu berlalu.
Persaingan untuk menduduki bangku kelas XII semakin panas.

Pagi hari sudah terasa sangat panas.
Bahkan,saat melihat pengawas berjalan mengelilingi meja meja para siswa.

Jantung berdebar,ketika sang pengawas berada disampingnya.

"Cepetan kek pergi,huss huss sono gek"
Ucap Aldi dalam hati.
Matanya melirik pengawas yang kini telah berjalan kebelakang.

Chandra mengerjakan soal dengan tenang.
Chandra dan Aldi duduk bersama,namun disaat ini mereka duduk terpisah.
Karena,saat ujian satu meja hanya berisi satu orang.
Chandra berada agak jauh dari tempat yang Aldi duduki.

Pengawas mengakhiri langkahnya di sebuah kursi khusus yang disediakan untuk pengawas yang mengawasi ruangan itu.

Terlihat jelas,si pengawas asik dengan handphonenya dan tidak lagi terfokus pada keadaan sekitarnya.

"Channn.."
Bisik Aldi.

Tak ada respon dari Chandra.
Akhirnya,ia menulis di kertas ujian sebuah kalimat 'chan,nomer 10 jawaban nya apaan?'.
Kertas itu kemudian dilipat dan di-oper melalui para siswa untuk menuju ke tempat chandra.

Kemudian,chandra menengok setelah ada yang memanggilnya dengan pelan.
Chandra menerima sebuah kertas lipatan.
Chandra mengerutkan dahi nya.

Lalu ia memandang arah aldi.
Terlihat aldi juga sedang memandang arah chandra.
Mimik wajah memohon tertera pada wajah aldi.

Chandra peka sangat dengan kelakuan sahabatnya itu.
"Oh jawaban"
Batin Chandra paham arti mimik wajah seperti itu.

Chandra membalas surat singkat aldi.
Lalu memberikan kembali melalui para siswa untuk menuju ke tempat aldi.

Kertaspun sampai dimeja aldi.
Ia pun segera membukanya.
Tertera pada kertas itu tulisan 'kalo gak salah,antara a sama c'
Jawaban chandra langsung terkoneksi pada otak aldi.
Dan ia langsung menyilangnya.

"Waktu kalian tinggal 10 menit lagi"
Suara pengawas lantang,terkesan horor karna ia langsung berdiri dan berkeliling lagi.

"Mampus..15 nomer lagi belom keisi"
Batin aldi.

"Eh,si intan kan pinter,coba ah"
Ucapnya dalam hati.
Ia berdiri 'berpura-pura' merenggangkan otot-otot yang kaku.
Matanya melirik kearah samping.
Terlihat jelas jawaban-jawaban yang ia cari.
Tak butuh waktu lama,kemudian ia menyalin di lembar jawaban miliknya.

10 menit waktu berjalan.

"Kalian boleh keluar,dan tinggalan kertas ujian serta jawabannya dimeja kalian masing-masing."
Perintah pengawas.

Kemudian,para siswa bergantian keluar kelas.
Koridor dipenuhi siswa.
Ramai sangat saat ini.
Lalu,aldi menghampiri Chandra yang sedang berada di samping mading.

"Woii"
Ucap aldi seraya menepuk pundak chandra.

"Woii..kaget gua"
Ucap Chandra reflek.

"Jawaban lo yang nomer 10 tadi apaan dah chan?"
Tanya aldi.

"B"
Singkat jawaban chandra.

"Lah kata lu diantara a sama c?"
Tanya nya lagi.

"Ya kan diantara a sama c,emang menurut lo diantara a sama c itu apa?"
Ucap Chandra

"B"
Jawaban aldi yang memasang muka goblok.

"Nah yaudah"
Jawab Chandra santai,lalu pergi meninggalkan aldi.

Aldi berfikir sejenak.
"Diantara a sama c itu b trus kenapa gua jawab nya a"
Kalimat yang saat ini ia pikirkan.

Kemudian ia menyadari.
"Ahh bangsattt"
Ucap aldi dengan nada agak kesal.

***

"Alsa?ulangan nya gimana? Easy tidak?"
Ucap seorang laki laki yang membuatnya berhenti melangkah.

Ia melihat dan mencari sumber suara itu.

"Ali?"
Batin nya berbicara.

Ali melempar senyuman manis,namun tiara masih memandangnya datar.

"Ditanya kok ga jawab si? Sariawan apa gimana? Gak sopan tau tidak merespon orang yang lagi nanya"
Ucap ali panjang lebar.

"Sorry?  Ada perlu apa?"
Jawab Tiara dingin.

"Pulang bareng gua yuk"
Ucap Ali menatap mantap Tiara.

"Alsa?mau kan?"
Tanya nya memastikan.

Tiara menarik nafasnya dalam dalam ingin mengatakan 'tidak usah,saya bisa pulang sendiri'.

"Tiara balik bareng gua."
Suara bass khas seorang pria kini terdengar dekat.
Pria itu terlebih dahulu membuka suara,akibatnya Tiara tak melanjutkan niatnya untuk mengatakan bahwa ia ingin menolak permintaan Ali.

Pria itu menatap Tiara,memberi isyarat bahwa 'kita harus pergi dari sini'.
Tiara pun mengerti,kemudian pria itu menarik tangan Tiara dan mereka pergi meninggalkan Ali.

***

"Kenapa sih chan?! Dimana ada tiara pasti ada lu!."
Ucap Ali yang kesal hingga menghentakkan kakinya keras.

Disatu sisi,tiara merasa aman.
"Lo nggak papa kan ra?"
Tanya Chandra menyakini.

"Gapapa ko chan,makasih ya"
Ucap Tiara tersenyum manis dan menatap chandra.

Chandra mengantar Tiara pulang hingga depan pagar rumah Tiara.

"Ra,gua langsung balik aja ya,salam buat tante Amira sama ka sandy"
Ucap Chandra.

"Okee,makasih yups"
Balas Tiara.

"Yaps,gua balik ya,dadah"
Ucap Chandra dengan menyubit pipi kanan Tiara dan tersenyum manis.

"Ih,sakit bangke"
Ucap Tiara mengusap pipinya yang tadi dicubit chandra.

Gadis itu tersenyum melihat punggung chandra semakin menjauh dan akhirnya menghilang.

"Makasih ya chan udah hadir dan selalu ada buat gue" batin tiara.

***

Sorry gais lama update🙏








TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang