4

15.9K 276 4
                                    


"ayo makan."

Jeonghan menatap Seungkwan. "Kemana?"

"Masak saja." Kayanya sebari keluar kamar.

Jeonghan mengekori.

.

"Hi sunbae" sapa Jeonghan saat melewati ruang tv, dimana Seungcheol sedang disana.

"Kau bisa masak?"

"Tentu saja." Bangga Seungkwan.

.

"Han ambilkan-" Seungkwan melirik sekitar mencari Jeonghan.

.

"Mwohe?"

Seungcheol menatap Jeonghan yang ikut duduk di sampingnya.

Jeonghan menyamping menatap Seungcheol. Sedangkan yang ditatap berusaha menetralkan tatapan juga deru nafasnya.

"Jadi? Kapan sunbae menotice ku? Hm?"

Seungcheol menyeringai. "Sesuai ketentuan."

Jeonghan tertawa mengejek. "Lihat saja" ia bergerak mendekat kearah Seungcheol sebari mendekatkan dadanya.

"Jeonghan?"

Jeonghan beringsut memundurkan badanya. Ia menatap Seungkwan.

"Kukira kau kemana. Bantu aku sini."

Jeonghan mengangguk setelah menatap Seungcheol. Ia bangkit dengan rasa setengah hati.

.

Mereka berdua berhasil makanan dengan hasil makanan yang lezat buatan Seungkwan.

"Wahh aku tidak percaya kau bisa memasak."

"Jeonghan?"

"Ya?"

"Sejak kapan kau dekat dengan Mingyu?"

"Uhuk. Ne?"

Seungkwan menatap Jeonghan lekat.

"Euu dia kan kakak pembimbing ku hehe"

"Aku melihat kau dikantin kemarin. Bahkan sampai dia mencium bibir mu."

Uhukk

Kali ini Jeonghan terbatuk cukup parah. Ia meminum air minumnya.
Ok. Ia akan menganggap jika Seungkwan menganggap dirinya suci. Yeah suci, dan sebagai teman baik ia tak mau temannya ternodai.

"Jauhi dia, dan juga jauhi Seungcheol. Kau tak tahu kelakuan asli lelaki itu."

Jeonghan menunduk. Ia sampai berfikir, sebrengsek siapa sih dirinya dengan Seungcheol.

"Kau harus terus bersamaku selama disini."

"Ne?"

"Tak ada penolakan. Ini untuk kebaikan dirimu."

Never!

Langit sudah gelap. Tak ada niatan bagi Jeonghan untuk mengambil beberapa potong pakaian kerumahnya karna saat ini ia memakai baju milik Seungkwan.

"Hahaha aku tidak percaya ini. Haha"

Keduanya asyik tertawa sampai tak terasa sudah tengah malam.

"Ahh aku mengantuk. Boleh aku tidur duluan?"

Jeonghan mengangguk. Ia memilih memainkan ponselnya. Ya, insomnianya kembali kambuh.

Ia membuka media sosial dan mencoba mengirimi lagi pesan pada Seungcheol. Siapa tahu dia membalasnya.

✔Never Enough (NC21)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang