3

13.8K 287 13
                                    

"keluar kau Dojoon sialan!!!!!"

Ibu Jeonghan menghela nafasnya karena terkejut mendengar anak bungsunya berteriak.

"Oh ibu?" Jeonghan mengintip dilantai atas melihat sang ibu yang menyeret koper.

"Ya sayang?"

"Mau kemana?" Tanyanya sebari menuruni tangga.

"Ibu akan ke jepang mengurus event yang ibu kerjakan bulan ini."

"Apa?! Kenapa aku tidak tahu?"

"Karna kau selalu sibuk sayang. Dan bukankah oppamu sudah memberitahu?"

"Apa apaan?"

"Lihatlah ibu. Dia itu setiap melihat wajahku selalu saja naik darah. Hey! Kau akan tua sebelum waktunya. Lihat kerutanmu-"

"Yakkkk!!!"

"KEUMANHAE!!!!" Teriak sang ibu tak kalah kencang.

Kedua kakak beradik itu menutup mulutnya rapat-rapat.

"Memangnya ibu pergi akan tenang? Tidak. Ck. Lihat. Bagaimana jika ibu tinggalkan untuk tiga minggu lamanya." Sang ibu memijat pelipisnya.

Jeonghan merasa bersalah segera menunduk.

Sang kakak ikut bersalah kemudian menatap ibunya. "Maafkan kami bu."

"Dulu ibu masih tenang saat ayah masih ada untuk ibu tinggalkan. Sekarang?"

Dojoon segera menghampiri sang ibu dan memeluknya. "Maafkan kami bu. Sudah.. jangan mengingat ayah."

"Ayah sudah tenang di surga bu." Tambah Jeonghan dengan mata berkaca.

Ibu dua anak itu mengangguk. "Ibu sedang berusaha meninggalkan kalian berdua. Hanya tiga minggu. Kalian sudah dewasa. Arraseo?"

Keduanya mengangguk.

.

"Hati-hati bu."

Sang ibu mengangguk dan mencium kedua pipi anak-anaknya sebelum panggilan gate pesawat terdengar.

"Ibu sudah pergi. Jangan cari masalah."

"Aku tidak mencari masalah. Kau saja yang selalu membuat masalah." Ucap Jeonghan lalu berjalan cepat keluar dari bandara.

"Ya!"

Never!

Jeonghan terus menggulingkan tubuhnya di atas kasur. Setelah mengantar ibunya ke bandara, ingatan meminta nomor juga mencari tahu siapa Seungcheol untuk Seungkwan kembali datang.

Bahkan tak terasa langit sudah menjadi gelap.

"Yatuhan. Kenapa aku bodoh sekali!"

Akhirnya Jeonghan menelfon Seungkwan.

"Ne?~"

"Kwanah!"

"Ne?~"

"Ishh... Kau berhutang penjelasan padaku."

"Apa? Penjelasan apa?"

"Oke. Begini. Soal Seungcheol. Kau siapa untuk Seungcheol?"

Tak lama suara tawa terdengar.

"Hey! Aku sedang serius."

"Arra. Besok saja aku beritahu."

"Apa kau bilang? Ck kau membuatku susah untuk tidur Seungkwan. Aku sangat penasaran."

"Aku sibuk Han. Besok saja ya. Please!"

Bipp

Jeonghan berdecak sebal. Ia semakin dibuat penasaran karena Seungkwan terus mengulur penjelasan padanya.

✔Never Enough (NC21)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang