7

8.9K 191 14
                                    

Ting tong

Cklekk

"Seungkwan???"

Seungkwan tersenyum lalu memeluk Jeonghan.

"Dari mana kau tahu rumahku?"

"Dari... Ah itu tidak penting. Ayo masuk"

Jeonghan menatap malas Seungkwan. Ia kembali berfikir apa benar ini tempat tinggalnya.

"Kenapa?"

"Aku hanya ingin kesini. Oh kau tinggal sendiri?"

Jeonghan berjalan ke dapur mengambil minum. Dan kembali dengan dua gelas minum.
"Ibu, aku dan kakak laki-laki"

"Kau punya kakak laki-laki??"

Jeonghan mengangguk tapi matanya terfokus pada ponsel.

"Kenalkan padaku kenalkan."

Jeonghan menatap terkejut Seungkwan. Ia membenarkan posisinya. "Dia sudah tua. Kau benar ingin bertemu. Kau akan lihat kerutan di wajahnya." Jeonghan merinding dibuatnya.

Seungkwan terkejut. Ia menyesal untuk berkata seperti itu jika memang nyatanya seperti itu-

"Babi! Dimana sepatu yang kau lempar kemarin."

Seungkwan mencari sumber suara yang menurutnya sangat jantan itu. Betapa terkejutnya ia menatap lelaki dewasa tampan, tinggi dan gagah menghampiri mereka.

"Mana aku tahu."

Seungkwan mencolek tangan Jeonghan. "Siapa dia? Siapa?"

Dojoon menatap Seungkwan. "Oh teman Jeonghan?"

Seungkwan dengan mata berbinar mengangguk. Ia menunjuk Dojoon, "nu..gu???"

"Sialnya aku kakak kandung Jeonghan."

Seungkwan melototkan matanya. "Jeonghan?! Kau bilang, kakakmu tua, berkeriput?!"

Jeonghan menatap panik Seungkwan dan Dojoon. Tangannya melambai menolak.

Dojoon merenggangkan otot-ototnya. Kedua tangannya seolah-olah ingin mencekik leher.

Jeonghan berjalan mundur menjauhi kakaknya yang gila.

"Yak!"

"Ibuuuuu!!!!!"

.

Never!

.

"Ahh.. gwenchana?"

Jeonghan mengangguk. Ia menatap Seungkwan tersenyum. Seolah tak ada masalah. "Ayo kita ke mall!"

Seungkwan mengangguk tapi berhenti. Ia menatap tajam Jeonghan. "No. No. No. Besok ikut aku ke gereja untuk berdoa."

Jeonghan terdiam. Kenapa tiba-tiba.

"Jam tujuh pagi aku akan menjemputmu."

"U-untuk apa?"

"Tidak boleh menolak. Kau harus disucikan!"

Jeonghan termohok dengan perkataan Seungkwan. Disucikan apanya?.

"Bytheway.. boleh aku minta ID line kakak mu?"

.

Never!

.

Langit sudah gelap. Sebagai anak gadis satu-satunya keluarga Yoon. Jeonghan sejak Seungkwan pulang, bersih bersih. Keluarganya tipikal orang hemat dan rajin, hingga pekerjaan rumah sang ibu dan dirinya yang mengurusnya.

✔Never Enough (NC21)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang