9

7.8K 171 2
                                    

Flashback...

"Kau membuatnya tidak bisa berkata sebuah aturan di hubunganmu. Apa kau pernah menyadari jika kekasihmu pria yang tidak suka jika kekasihnya bersama pria lain?"

Jeonghan termenung. Ia belum menyadarinya oh bahkan ia mungkin tak menyadarinya.

"Bisakah aku mengakui itu dan mencari kebenaran setelah bersenang-senang denganmu?"

"Tentu cantik.". *ep7

Jeonghan mencium bibir pria yang ia kenal melalui sosial media itu. Tak bisa ia pungkiri jika lelaki ia kira mesum itu sangat tampan dan baik hati.

Joshua membalas tatap Jeonghan yang mencium bibirnya begitu bergairah.

Kedua tangan Jeonghan meremas pundak Joshua. Sedikit kesal saat Joshua tak membalas ciumannya dengan hanya menatapnya saja. Ia menjauhkan kepalanya hingga ciumannya terlepas.

"Pikirkan perkataanku baik-baik. Aku tak mau menjadi orang jahat dihubungan kalian."

Jeonghan diam. Ia tambah kesal dengan perkataan Joshua yang menururnya tak sesuai dengan suasananya. "Apakah aku harus berhenti."

Joshua menaikkan pundaknya. "Tentu. Mungkin cukup sulit untukmu tapi baik untuk hubunganmu."

Bukan. Jeonghan tak membhas itu. Berhenti yang ia maksud adalah hubungan sex yang akan ia jalani dengan Joshua saat ini. Ia tersenyum. "Kau baik sekali. Bisakah aku memberimu blow job sebagai tanda terimakasihku?"

"Sulit untuk menolak. Tapi yeah. Kau yang menawarkan. Baiklah."

Jeonghan tersenyum. Ia beringsut turun dan memulai blowjob nya.

Flashback end...

"Vernon?"

Vernon tak terkejut. Ia sudah mengira jika Seungcheol yang dimaksud di kontak sang kekasih adalah temannya. Wahh ia tak menyangka jika teman-temanya mengintai kekasihnya.

"Seungcheol hyung" Vernon menyalami Seungcheol dan menepuk pundaknya.

Seungcheol tak merespon baik. Ia menatap penuh membunuh pada Vernon.

Vernon tertawa. "Bukankah aku yang harus memberimu tatapan seperti itu?"

"Kau siapanya Jeonghan?"

"Bukankah lebih baik jika berhubungan sex memiliki hubungan semacam pasangan kekasih?"

Seungcheol sedikit malu dengan pernyataan tak langsung Vernon. Ia menunduk. Namun dihatinya menyangkal jika ia tak mau disalahkan karena Vernon tak pernah berbicara soal kekasih padanya.

"Jika kau lebih jujur, aku tak akan jatuh hati pada Jeonghan."

Vernon sudah menduganya. Tentu saja. Ia merenggangkan ototnya, udara dingin malam menyerpa tubuh atasnya tidak membuatnya kedinginan, kedinginan itu mengalahkan rasa amarahnya atas Seungcheol yang keras kepala.

"Kau seharusnya malu hyung. Dia kekasihku, dan kau seenaknya meniduri Jeonghan."

Seungcheol mendecih. "Siapa yang peduli? Toh Jeonghan tak pernah mengakui dirinya mempunyai kekasih."

Kenyataan pahit yang Vernon alami selama berhubungan dengan Jeonghan adalah tak mempunyai pendirian jika dirinya mempunyai kekasih. Ia cukup sedih namun ia dibutakkan cinta, Jeonghan tak bersalah. Yang slaah dirinya yang tak bisa menjaga Jeonghan.

Bughh

Vernon seprti biasa merenggangkan jarinya setelah meninju pipi kiri Seungcheol. "Maaf. Tanganku gatal."

✔Never Enough (NC21)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang