his sugar daddy

6.2K 597 110
                                    

Sudah terhitung 3 hari Taehyung tidak mau berbicara dengan Yoongi. Mengabaikan pesan dan panggilan, selalu memutus contact saat tak sengaja saling pandang, mengajak member lain main ke kamarnya, bahkan dia mengungsi tidur ke kamar Jungkook saat malam.

Yoongi total muak.

Baru saja dia pulang dari kantor agensi mereka, dia melihat Taehyung di ruang tengah.

Bersama Jimin. Berdua. Saling mengusel. Dengan Yeontan di tengah mereka. Dan. Itu sangat manja. Asdfghjkl

Yoongi merasa ingin menyeret Taehyung dan mencelupkannya ke dalam air panas agar isi kepalanya sedikit lumer.

Biasanya dia tidak cemburu dengan Jimin. Bahkan melihat mereka saling cumbu saja Yoongi tidak masalah. Dia tau Jimin itu sahabat sematinya Taehyung.

Tapi kali ini rasanya Yoongi sangat benci melihat kekasihnya tertawa dengan orang lain disaat dirinya diabaikan.

Bahkan dia tak bisa memejamkan matanya karena rasa bersalahnya setiap malam. Sialan.

Glek...glek...glek.. tak!

Yoongi akhirnya pergi ke dapur, meminum air dingin dalam kulkas dan meletakan botol itu dengan kasar. Yoongi butuh penyegar.

"Kau sudah pulang?"

Seorang pemuda dengan bahu bidang yang sangat tampan menghampirinya  dan membuka kulkas. Meneliti isi kulkas mereka dan terlihat sedikit berpikir.

"Yoongi-ah, Haruskah aku masak untuk makan malam? Atau kita pesan saja?"

Tanyanya kembali, kepada seseorang yang kini menumpukan badannya di kabinet dan menatapnya malas. Bahkan pertanyaannya tadi belum dijawab olehnya.

"Hyung bisakah aku memakan seseorang untuk makan malam?"

"Hah?!"

______________♡______________

🎶🎶🎶🎶~

"Taehyung-ah angkatlah ponselmu, seseorang menelponmu sejak tadi"

"Biar"

Saat ini dua orang yang mengikrarkan diri mereka sebagai sejoli tengah tiduran malas di tempat tidur. Satu orang yang lebih kecil bermain dengan ponsel di tangannya, sedangkan yang lainnya tengah sibuk mengelitiki seekor anjing yang bahkan tidak bisa tertawa.

"Memang siapa yang telpon? Bukan orang penting?" Tanyanya.

"Sudah biarkan saja"

"Ck! Itu mengganggu tae. Suaranya berisik"

Jimin bangkit dan meraih ponsel yang berbunyi di atas nakas.

"Ini meow-meow dengan tanda cinta. Siapa?" Tanya jimin penasaran.

Jimin tidak akan mengangkat sembarangan. Dia tahu batas privasi orang. Makanya dia hanya bertanya.

"Kucingku."

"Temanku yang mirip kucing. Tapi aku sedang marah dengannya. Jadi biarkan saja." Lanjutnya saat tau Jimin menatapnya bingung.

"Hmm kupikir kekasihmu. Karena itu ada tanda cinta. Hahaha"

Taehyung hanya mengedikan bahunya tak peduli. Toh memang kekasihnya.

Cklek...

Pintu dibuka tanpa di ketuk. Memunculkan seseorang dengan wajah dingin tanpa senyum. Membuat dua orang dan seekor anjing di dalam kamar itu langsung menolehkan kepalanya.

"Oh hyung?" Ucap Jimin langsung mendudukan dirinya.

"Jimin-ah, bisa kau keluar sebentar? Aku harus berbicara serius mengenai kemakmuran kota Daegu dengan seseorang di sebelahmu"

"Ah..begitu? Baiklah" jawab jimin sedikit ragu. Tapi mau tak mau dia turun dari ranjang dan pergi.

Min Yoongi dengan aura yang kurang menyenangkan memang sudah terasa sejak makan malam. Jadi dia sedikit takut.

Jimin pikir mungkin ada masalah di kotanya, makanya dia mau membicarakannya dengan Taehyung saat ini.

Yoongi berjalan mendekati seseorang yang masih mengelus seekor anjing tanpa memperdulikannya. Meraih anjingnya sekali tarik, dan menggendongnya keluar.

"Yaaakkk!!"

Tanpa memperdulikan teriakan tidak terima dari sang pemilik, dia membuka pintu dan berteriak memanggil seseorang.

"Jimin-ah, bawa Yeontan sekalian. Tadi Hoseok ingin melihatnya"

Setelahnya pintu ditutup dan dikunci dari dalam. Menyisahkan seseorang yang duduk bersila di tengah ranjang dengan muka tertekuk.

Yoongi menghampirinya dan ikut mendudukan dirinya di sana. Hening beberapa saat hingga suara nafas berat terdengar.

"Kau masih tidak mau berbicara padaku?" Tanyanya dingin.

Yoongi sudah muak diabaikan. Ini memang kesalahannya, tapi dia benci jika terus merasa bersalah dan berakhir didiamkan kekasihnya seperti ini. Dia rindu.

Yoongi lebih baik melihat Taehyung merengek dan menerornya sepanjang hari jika meminta sesuatu, daripada mendiamkannya seperti ini. Itu sangat menguras stok kesabaran seorang Min Yoongi.

"Hyung sudah meminta maaf padamu. Mengirimimu pesan yang bahkan aku lupa apa isinya dan menelponmu ribuan kali. Kau tak mau memaafkanku?"

"........."

Yang di tanya tetep diam dan menundukan kepala tanpa niat menatap lawannya.

"Oke jadi kau memang tak mau memaafkanku, dan akan memilih mendiamkanku di sisa hidupmu. Begitu?" Lanjutnya.

".........."

"Taehyung-ah." panggilnya dengan suara rendah.

Taehyung sedikit gugup. Bagaimanapun Yoongi lebih tua dan juga memiliki sisi dominan pada sikapnya .

"Kau menyebalkan" cicitnya pelan sambil memalingkan mukanya tanpa minat kepada Yoongi.

"Kau pria tua yang menyebalkan" lanjutnya masih berpaling.

"Selalu tatap ayahmu saat sedang bicara sialan!" Yoongi meninggikan nadanya dan menarik bahu Taehyung untuk menghadap dirinya.

Taehyung menepisnya dan tiba-tiba melompat dari duduknya. Melemparkan tubuhnya telungkup di kasurnya. Menendang dan berguling kesegala arah seperti seorang anak yang rewel karena dimarahi ayahnya.

"Aku kesal padamu hyung!!!! SANGAT KESAL!!! KAU MENYEBALKAN SEKALI!!!........" Teriaknya nyaring dan menelungkupkan wajahnya ke dalam bantal.

Yoongi menatap pemuda di depannya yang tengah heboh dengan tatapan datar. Lalu sedetik kemudian dia menggigit bibirnya dan menarik bibirnya. Menyeringai seperti psikopat dengan tatapn jijik. Melayangkan satu tangannya keudara dan memukul gemas pantat itu dengan keras.



Plaak...!!



"AKHH!!!!....."





-TBC-

-TBC-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Secret [Taegi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang