11 - Rine dan Faey

110 8 0
                                    

Terdengar suara mobil yang masuk. Tak terasa malam sudah tiba.

"Itu orang tua gue. Yaudah keluar yu." Ucap Faey.

Kami keluar menghampiri orang tua Faey.
"Pah, mah. Ini Qysti." Ucap Faey.

"Oh ini ya. Senang bisa bertemu." Ucap kedua orang tua Faey.

"Iya terimakasih. Senang juga bisa bertemu." Jawabku.

Setelahnya berjalan dengan normal. Perban Faey sudah bisa dibuka oleh ayahnya. Kami senang sekali melihat wajah, tangan dan kaki Faey yang sudah terlihat seperti sedia kala. Faey sudah sembuh dari sakitnya dan mulai bersekolah kembali besok.

"Ayo makan yang banyak." Ucap ibunya Faey kepadaku.

"Iya tante makasih." Jawabku sembari tersenyum.

"Ngomong-ngomong rumah kamu dimana?" Tanya ayahnya Faey padaku.

"Lumayan jauh dari sekolah om." Jawabku.

"Oh, berati lebih jauh lagi dari sini. Tadi kamu ke sini sendirian? Naik apa? Oh iya, ga diantarin aja sama pacar kamu? Om denger kamu udah punya pacar ya?" Tanya om.

Aku terdiam.
"Hm.. pah. Ga apa-apa biar Faeri yang anterin Qysti nanti." Ucap Faey.

"Ga usah, ga apa-apa aku masih bisa naik taksi ko tan, om." Jawabku.

"Udah, ga apa-apa. Nanti kami khawatir kalau kamu naik taksi malam-malam gini. Faeri udah kuat ko, dia udah sembuh juga." Jawab tante.

"Terimakasih."

Malam itu aku diantar Faey pulang.

☆星☆

"Qyst.. ayah ga anter kamu ya hari ini." Ucap ayah.

"Yaah, kenapa yah?" Tanyaku.

"Kamu berangkat aja sendiri sekarang. Udah ada ojek tuh di depan." Ucap ayah.

Aku cepat-cepat berangkat agar tidak telat. Aku kaget saat aku liat ojek itu. Itu bukan ojek, tapi itu Faey. Ayah menghampiri kami di luar.

"Maksud ayah ojek setia kamu." Jawab ayah tertawa.

Hari ini adalah hari pertama setelah sekian lamanya aku melihat Faey sekolah kembali. Hari ini kami berangkat bersama. Aku sudah tidak memikirkan Rine, Kak Laerin atau apapun itu jika aku sudah bersama Faey. Dia selalu saja bisa membuatku aman. Lagian Kak Laerin saja sudah pindah, kurasa Rine akan kembali seperti dulu.

Kami sudah sampai kelas. Tumben, Rine sudah sampai duluan. Betapa kagetnya Faey dan Rine saat mata mereka saling bertemu.

"Faey, dia murid baru. Namanya Qira." Ucapku, kurasa dia kaget melihat orang asing di kelas.

"Oh iya." Jawabnya.

Istirahat kali ini, Faey sudah pergi saja. Aku bahkan tidak melihatnya ke luar kelas. Aku mencarinya di kantin. Tiba-tiba aku melihatnya seperti sedang mengobrol dengan seseorang, dia adalah Rine. Aku bingung, ada apa dengannya? Mengapa mereka terlihat marah? Mengapa semua yang aku kenal kenal dengan Rine?

Starlight [On Wattys 2018 Longlist]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang