Prologue

5K 324 7
                                    

Naruto©Masashi Kishimoto
Genre : Romance, Hurt, Friendship
Rate : T+
Story by Fannyaa12

Plagiat jauh-jauh!
Warning! Typo bertebaran! DLDR!

Happy Reading(〜^∇^)〜


Ame, tempat yang selalu diguyur hujan tiap harinya. Daun-daun yang selalu basah dan tanah yang becek menjadi ciri khas tempat itu.

Segerumbulan anak laki-laki bermain bola di tengah lebatnya hujan, tapi jika diperhatikan, sosok gadis kecil bersurai soft pink tengah mencetak gol dengan hebat di sana. Semua tersenyum bahagia melihat gadis yang selalu mencetak gol tanpa meleset itu tersenyum bangga. Sampai akhirnya senyum itu luntur menjadi jeritan kesakitan.

"Aduh Kaa-chan!" gadis kecil bersurai merah muda itu menjerit kesakitan saat seseorang menjewer telinganya.

"Astaga Saki! Seharusnya seorang gadis bermain di rumah, bukannya bermain bola bersama anak laki-laki!" murka Mebuki Haruno, ibu dari Sakura Haruno gadis yang tengah ia jewer.

"Kaa-chan, Saki masih ingin main," ucap Sakura sambil menarik tangan ibunya agar tak menjewer telinganya lagi.

"Tidak, pulang atau semua bukumu Kaa-chan buang!" bentak Mebuki lalu menarik tangan putrinya untuk pulang dan memayunginya.

"Baiklah. Jaa minna!" Sakura hanya menurut dan berpamitan pada teman-temannya.

"Jaa Saki-chan!" balas anak laki-laki yang sedari tadi meringis melihat anak dan ibu yang saling berdebat.

"Kaa-chan, besok aku akan bermain bola lagi," ucap Sakura saat tiba di rumah.

"Tidak ada kata bermain bola untuk besok dan seterusnya," ucap Mebuki tegas lalu mengeringkan rambut Sakura dengan handuk.

"Kaa-chan, lalu aku bermain apa? Boneka saja tidak seru. Lihatlah boneka buatan Saso-nii jelek sekali!" Sakura menggembungkan pipinya, lucu.

"Hei, jangan menghina karyaku!" ujar Sasori, laki-laki bersurai merah dengan baby facenya yang sedari tadi duduk di sofa dan menyaksikan interaksi ibu dan adiknya itu.

"Cepat mandi dan ganti baju!" ujar Sasori.

"Baiklah."


"Kaa-chan, Saki pergi main sebentar!" teriak Sakura dari depan rumah dan mengabaikan teriakan ibunya, kemudian ia lari sekencang-kencangnya menuju lapangan yang biasa dijadikan tempat bermain bola.

"Minna!" sapa Sakura saat melihat teman laki-lakinya bersiap untuk bermain bola.

"Saki!" teriak teman Sakura kegirangan.

"Ayo mulai main bola!" ucap Sakura lalu mereka mulai memainkan bolanya. Tepat saat Sakura menendang bola menuju gawang, sebuah suara memanggil namanya. Refleks ia menoleh dan tendangannya meleset untuk pertama kalinya.

"Saki."

"Tou-chan," emerald Sakura membulat melihat pria paruh baya berdiri tepat di belakang Sakura sambil membawa payung di tangan kanannya.

"Ayo pulang," ucap Kizashi, ayah Sakura.

"Baiklah. Gomen minna," Sakura melambaikan tangan pada teman-temannya, setelah itu mereka berjalan berdampingan menuju rumah.

"Jangan main bola lagi, ne?" ucap Kizashi, Sakura mengangguk ragu.

"Apa Tou-chan baik-baik saja?" tanya Sakura saat melihat ayahnya yang sebulan lalu masuk rumah sakit, kini berdiri di sampingnya saat hujan lebat.

"Tou-chan sudah merasa lebih baik. Kau ingin membahagiakan Tou-chan?" Kizashi menyamakan tubuhnya dengan Sakura, menatap Sakura penuh harapan dan diberi anggukan penuh keyakinan oleh Sakura.

"Kalau begitu jangan jadi anak bandel, setelah lulus nanti kau harus melanjutkan sekolahmu di KHS dan tinggal di asrama Konoha. Belajarlah ilmu medis di sana."

"Tou-chan—" Sakura membulatkan matanya saat mendengar keinginan sang ayah, bibir kecilnya terbuka "Apapun demi kebahagian Tou-chan, Kaa-chan, dan Saso-nii," lanjut Sakura lalu menggenggam tangan Kizashi.

"Anak pintar, ini baru kesayangan Tou-chan!" seru Kizashi lalu menggendong putri kecilnya.

Mereka berdua tertawa lepas. Entah apa yang terjadi selanjutnya, mereka tak tau. Mereka hanya tau, bahwa Tuhan selalu memberi kebahagian dan kesedihan yang setara pada setiap makhluknya.




Jangan lupa tinggalkan jejak, jangan jadi pembaca gelap:)

See u(〜^∇^)〜

Haruno [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang