Chapter 6

2.6K 210 18
                                    

Bosan, itu yang Sakura rasakan sekarang. Beberapa menit di dalam mobil membuatnya bosan, keadaan hening juga menambah kebosanannya. Sakura menghembuskan napasnya kasar saat melirik pemuda di sampingnya yang fokus menyetir dengan raut wajah datar.

"Kenapa lama sekali?" gerutu Sakura, entah sudah berapa kali ia mengucapkan kalimat yang sama dalam 10 menit terakhir.

Entahlah, Sakura selalu merasakan firasat buruk. Ia ingin mendapatkan sebuket mawar putih dan kembali menemui ayahnya. Ia ingin memeluk ayahnya dan menceritakan semua pengalamannya selama di Konoha.

"Kenapa—" ucapan Sakura terhenti saat mobil yang ditumpanginya berhenti di sebuah toko bunga.

"Yamanaka Flower's" begitulah nama toko itu. Rasanya seperti tak asing bagi Sakura. Bukankah Yamanaka adalah marga sahabat pirangnya?

"Toko milik keluarga sahabat pirangmu," ucap Sasuke seolah mengetahui isi pikiran Sakura.

"Pantas saja Ino terlihat feminin," gumam Sakura lalu beranjak keluar dari mobil setelah Sasuke.

Toko bunga bercat coklat susu di depannya terlihat cukup mewah. Walau terlihat tidak terlalu besar dari luar, namun begitu masuk toko bunga milik keluarga Yamanaka sangat menakjubkan. Puluhan bunga atau bahkan ratusan bunga terlihat segar di dalam toko. Pemandangan yang hebat untuk dilihat.

Emerald Sakura menyusuri isi toko dan sukses terpaku dengan gadis bersurai pirang yang menyerupai sahabat pirangnya, Ino. Ia terdiam beberapa detik saat gadis pirang itu sibuk menata buket bunga.

"Selamat datang, Uchiha-sama!" seru wanita bersurai coklat itu menyambut kedatangan Sasuke dan Sakura.

"Ibu Ino?" tanya Sakura dalam hati.

"Jarang sekali Anda datang di toko kami dan siapa gadis cantik ini?" Wanita itu berjalan ke arah Sakura dengan senyuman manisnya.

"Sakura, Sakura Haruno," ucap Sakura memperkenalkan diri.

"Apa ada yang perlu saya bantu?" tanya wanita itu.

"Mawar putih dan jangan terlalu formal," ucap Sasuke dengan datar, terdengar seperti perintah mutlak.

"Baiklah, Sasuke. Soal bunga, baru saja persediaan mawar di toko habis. Mungkin besok baru ada," ucap wanita itu kecewa. "Seseorang telah memesan banyak bunga mawar hari ini."

Sakura menghela napas kasar saat Sasuke tiba-tiba beranjak keluar dari toko setelah mendengar penjelasan si pemilik toko. "Dasar tidak sopan!" gerutu Sakura pelan.

"Maafkan perilaku Sasuke, Ba-san," ucap Sakura, ia merasa tidak enak karena perilaku Sasuke beberapa detik yang lalu.

"Tidak apa. Kau terlihat dekat dengan Sasuke, apakah kau kekasihnya?" tanya pemilik toko dengan senyum jahilnya.

"Tidak, kami hanya berteman."

"Apa gadis itu saudara Ino?" tanya Sakura, tatapannya terarah pada gadis berambut pirang yang tengah melayani pembeli.

"Dia saudara kembar Ino, Shion," Sakura hanya mengangguk-anggukkan kepalanya mendengar jawaban dari pemilik toko.

"Kalau begitu aku pamit, Ba-san." Sakura membungkukkan badannya dan pergi menyusul Sasuke.

Setelah berhasil keluar dari toko, Sakura dapat melihat Sasuke yang berdiri santai di samping mobil. Sakura masuk ke dalam mobil tanpa memperdulikan Sasuke, Sakura bahkan menutup pintu mobil dengan keras.

"Kau pikir aku sopirmu?" tanya Sasuke sarkastik setelah memasuki mobil.

"Ya, kau sopirku," ucap Sakura, ia memberanikan diri untuk menatap onyx tajam milik Sasuke.

Haruno [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang