Chapter 2

3.1K 222 10
                                    

Sakura memejamkan matanya saat pemuda itu memiringkan kepalanya. Mendekatkan bibirnya pada telinganya.

"Kau—"

Drap Drap Drap

Suara langkah seseorang yang berjalan mendekat membuat pemuda itu melepaskan Sakura begitu saja dan berjalan santai ke arah lain, setelah itu menghilang di belokan. Mengabaikan Sakura yang diam mematung.

Sakura yang baru saja sadar dengan kejadian barusan, segera mengejar pemuda pantat ayam menyebalkan yang sialnya sangat tampan. Selangkah ia berlari ingin mengejar pemuda tadi.

Bruk

"Kyaa!" Sakura menjerit saat seseorang menabraknya hingga tersungkur.

"Gomen," ucap pemuda berambut kuning dengan cengirannya, lalu membantu Sakura untuk berdiri.

"Kyaa! Kenapa ada banyak laki-laki di asrama putri!" Sakura menjerit lagi ketika sadar jika ia sudah dua kali menemui laki-laki di asrama putri.

"Tenanglah Nona. Apa kau melihat seorang pemuda muka tembok di sekitar sini?" Pemuda kuning itu celingukan melihat ke kiri dan ke kanan.

'He, jadi pemuda bodoh ini teman si pantat ayam?' batin Sakura.

"Aku melihatnya berjalan ke sana." Sakura menunjuk ke arah belokan menuju ruang kepala asrama.

"Apa!" sontak Sakura menutup kedua telinganya mendengar teriakan pemuda di depannya.

"Bisakah kau tak berteriak, baka!" seru Sakura sambil mengusap telinganya.

"Gomen. Kenalkan aku Naruto."

"Ne, Naruto-san. Siapa nama temanmu tadi?" tanya Sakura, ia sangat penasaran dengan pemuda tadi.

"Dia Sasuke. Ah iya, aku lupa harus menyusulnya. Sampai jumpa lagi—"

"Sakura."

"Ya, kalau begitu sampai jumpa lagi Sakura-chan," ucap Naruto lalu berlari ke arah ruang kepala asrama.

"Baka." Sakura menepuk jidatnya saat teringat sesuatu. Sakura berlari menuju lapangan dengan tergesa-gesa. Setelah sampai, ia celingukan mencari teman-temannya.

"Sakura, sebelah sini!" teriak Tenten dan Ino yang melambaikan tangannya, dengan cepat Sakura berlari ke arah mereka.

"Kenapa lama sekali?" tanya Ino.

"Ada sedikit masalah dengan toiletnya," bohong! Mana mungkin ia memberitahu temannya jika ia baru saja bertemu pemuda di asrama putri.

"Kira-kira kenapa kita dikumpulkan di sini?" tanya Tenten penasaran. Ino menjawab pertanyaan Tenten dengan mengarahkan jari telunjuknya pada wanita bersurai pirang yang sudah berdiri di depan semua pendatang baru.

"Pemberitahuan untuk kalian semua pendatang baru. Aku Tsunade Senju, selaku ketua yang akan mengatur seluruh kegiatan kalian. Jadwal akan dibagikan setelah ini. Bagi kalian yang belum membereskan bawaan kalian, selesaikan itu dalam 20 menit. Setelah itu akan ada pengecekan kamar dan kalian bisa istirahat. Kalian bisa kembali ke kamar!" sontak semuanya kembali ke kamar dengan tergesa-gesa, termasuk Sakura, Hinata, Ino dan Tenten.

"Mana mungkin aku bisa membereskan 4 koper dalam 20 menit," ucap Ino saat mereka sudah berada di kamar.

"Salahmu, kenapa membawa barang yang tak penting," ucap Tenten memandang Ino remeh lalu dengan cepat ia membereskan bawaannya.

"Hei, itu penting untuk fashion!" seru Ino sambil membuka semua kopernya.

"Pig, akan kubantu membereskan bawaanmu," ucap Sakura santai dan dihadiahi tatapan tajam oleh Ino.

Haruno [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang