Sakura berjalan dengan langkah gontai meninggalkan ruangan Tsunade. Perkataan Tsunade membuat Sakura cukup terkejud. Bagaimana bisa keluarganya tidak memberitahu soal keberangkatan ke Australia? Apa mereka melupakan Sakura?
Pikiran Sakura melayang jauh pada kondisi ayahnya. Bukankah orang sakit tidak boleh melakukan perjalanan jauh? Lalu bisa-bisanya sang ayah pergi begitu saja.
"Awas!" teriak seseorang dari belakang. Sakura tak dapat menghindar karena terlalu fokus untuk melamun.
Bruk
Suara benda terjatuh dapat di dengar dengan jelas. Sakura jatuh tersungkur dan ia dapat merasakan jika seseorang jatuh tak jauh darinya. Sakura berdiri perlahan saat ia merasa sakit di daerah punggungnya. Jangan lupakan dengan pantatnya yang telah mencium lantai keras dengan begitu indahnya.
"Kenapa kau di sini?" tanya Sakura pada Naruto, pelaku yang tak sengaja menabrak Sakura.
"Urusan mendadak dan ini kedua kalinya aku menabrakmu. Maafkan aku, Sakura-chan," ucap Naruto sambil menggaruk pipi kanannya yang tidak gatal.
Sakura hanya menatap Naruto tanpa berkata apapun, ia dapat melihat tingkah Naruto yang berbeda dari sebelumnya. Biasanya pemuda kuning ini akan memberikan cengirannya pada setiap orang yang ia temui. Kali ini Naruto tampak berbeda, tidak ada senyum di wajahnya.
"Aku harus pergi. Jangan terlalu banyak melamun, Sakura-chan!" seru Naruto lalu meninggalkan Sakura.
Sakura hanya menatap punggung Naruto datar. Ia kembali menjalankan kakinya entah ke mana. Tak jauh darinya, ia dapat melihat Shion yang berlari kecil ke arahnya.
"Kenapa kau ada di sini?" tanya Sakura saat Shion berhenti di depannya. Shion terdiam sejenak, matanya melihat ke sana ke mari, entah apa yang sedang ia cari.
"Ah! Aku ... Sakura-chan tadi pergi sendirian, kupikir kau sedang ada masalah," ucap Shion. Sakura hanya membulatkan bibirnya membentuk huruf 'O' untuk membalas ucapan Shion.
Sakura berjalan mendahului Shion. Merasa jika Shion tak bergerak dari tempatnya berdiri tadi, Sakura kembali membalikkan badannya. "Kau masih ingin di sini?" tanya Sakura.
Shion tak merespon ucapan Sakura. Rambut pirang Shion bergerak ke sana ke mari mengikuti gerakan kepalanya. Sakura sedikit terheran, ia mengikuti apa yang dilakukan Shion. Celingukan ke sana ke mari mencari sesuatu entah itu apa.
"Aku akan kembali ke kamar," ucap Shion tiba-tiba, lalu berjalan meninggalkan Sakura.
Sakura menatap kepergian Shion dengan tatapan bertanya. Sepertinya Shion sedang mencari sesuatu atau mungkin sedang mencari seseorang, tapi bukan dirinya?
"Entahlah," gumam Sakura mengakhiri pemikirannya sendiri.
•
Hari ini Sasuke, Naruto, Sai, dan Neji mulai memunculkan dirinya di sekolah. Para siswi bersorak karena kembalinya para badboy, para siswa terdiam menanggapinya. Guru-guru hanya menggeleng pasrah karena kemunculan badboy yang tidak hadir selama seminggu. Lalu apa kabar dengan para badboy itu sendiri? Mereka bahkan tampak tak peduli dengan apa yang terjadi.
"Setelah seminggu kau tidak mengikuti pelajaran, penampilanmu jadi lebih jelek," ucap Sakura yang asik bersandar pada salah satu pohon besar di taman KHS.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haruno [Discontinued]
Hayran KurguWarning! Cerita ini tidak dilanjutkan! Disclaimer©Masashi Kishimoto SasuSaku Fanfiction Genre : Romance Rate : T+ Story by aimmissa Tinggal di asrama bukan hal yang buruk bagi seorang Sakura Haruno, tapi jika tentang Sasuke Uchiha?