“Baik. Karena semuanya sudah lengkap, mari kita mulai rapat kali ini,” ucap Felix selaku Ketua OSIS.
Singkat cerita, rapat pun telah berakhir. Sudah banyak anak-anak yang berpamitan untuk pulang. Sedangkan Karin masih harus menunggu Jaehyun, ditemani oleh Felix dan Jinyoung si sekretaris OSIS.
“Kalian yakin enggak pulang duluan? Entar kalo Kak Jean nyariin lu gimana, Lix?” tanya Karin kepada Felix.
Karin menjadi merasa tidak enakan jika mereka berdua rela tidak pulang demi menunggu Jaehyun datang menjemput Karin.
“Tenang aja, hari ini Kak Jean pulang bareng temennya,” balas Felix dengan pandangan yang masih tertuju pada layar handphone. Ya begitulah Felix jika sudah bertemu dengan pasangannya, PUBG.
Karin mengalihkan pandangannya pada Jinyoung. “Lo juga. Ngapain sih ikut-ikutan nunggu gue?”
Jinyoung melirik Karin sekilas, lalu kembali pada lembaran-lembaran kertas di tangannya. “Pede banget. Gue enggak lagi nungguin lu, tapi gue masih harus ngurusin ini.”
Karin lantas melirik salah satu lembaran yang ada dalam genggaman Jinyoung. Karena rasa penasaran yang tinggi, Karin merebut kertas itu begitu saja, membuat Jinyoung mendecak sebal.
“Ini foto apaan?”
"Ada salah satu orang tua murid yang melapor ke kepsek. Katanya, anaknya sudah 2 hari enggak pulang ke rumah. Sehari setelah beliau melapor, anaknya pulang ke rumah di jam 10 malam."
Felix melirik sekilas ke arah Jinyoung. "Oh kasus yang itu?" Lalu ia kembali melanjutkan permainannya.
Karin jadi heran, ini yang ketua siapa yang sekretaris siapa.
"Tapi keadannya sangat parah. Di bagian leher seperti ada bekas ikatan tali yang gue rasa sebagai pencekikan. Di bagian betis hingga pahanya ada bekas lecutan. Juga di perutnya ada luka sayatan yang dibentuk mirip dengan burung gagak," lanjut Jinyoung.
Karin melongo tidak percaya. Bahkan Felix yang sedang bermain game saja langsung mengeluarkan game-nya dan fokus pada cerita Jinyoung. Karin benar-benar tidak menyangka jika hal seperti ini dapat terjadi di sekolah mereka.
“Kenapa enggak lapor polisi?” tanya Karin yang dibalas gelengan oleh Jinyoung.
“Katanya, beliau sudah berniat melaporkan masalah ini kepada polisi, namun anaknya terus menahan sambil menangis. Anaknya bilang, jika beliau melapor kepada polisi, dia bisa mati besok."
Felix menggigit bibir bagian bawahnya. Sebenarnya Felix tahu suatu hal yang belum diketahui oleh Jinyoung. Namun Felix ragu untuk mengatakannya, bukan karena Jinyoung, namun karena Karin.
Tapi bila Felix menutupinya, mungkin akan menjadi hal yang lebih berbahaya lagi bagi Karin. Ahh... Felix jadi stress sendiri.
"Tapi Rin," ucap Felix yang kemudian menggantungkan perkataannya. Membuat Karin dan Jinyoung mengerutkan dahi.
"Kata beliau, anaknya sering banget menggumamkan nama Karina Laviera."
Karin kaget dong. "Lah monyet, itu kan nama gue!"
Felix mengangguk. "Gue juga enggak tahu kenapa. Soalnya waktu itu si tante yang nanya sendiri sama gue, kamu kenal yang namanya Karina Laviera, gue ngangguk 'kan terus tanya kenapa, dan beliau jawab kayak gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
BODYGUARDS - NCT 2018
Fanfiction(NCT Fanfiction) Ancaman dan bahaya yang datang dalam kehidupan Donghae, membuat pria paruh bayah itu harus menyewa 11 orang pengawal yang akan menjaga kedelapan anak-anaknya. Siapa sangka? Masalah yang mereka hadapi berada di luar dugaan. Dimulai d...