"Memberontak pun percuma, anda tidak akan bisa kabur dari saya. Daripada membuang waktu, lebih baik anda katakan yang sebenarnya. Atau saya tidak akan segan-segan untuk mematahkan tangan ini."
Yuta dan semua yang mendengar penuturan Jungwoo melalui earzoom bergidik ngeri dibuatnya. Walaupun terlihat manis, namun Jungwoo tetaplah seorang laki-laki yang jantan nan kuat. Inilah yang akan terjadi bila ada yang membuat Jungwoo marah. Dapat dipastikan riwayatnya akan tamat.
“Apa yang lo mau brengsek?!” geram Jonathan.
Jungwoo tersenyum remeh. “Saya hanya ingin kejujuran anda. Lagi pula, siapa yang anda panggil brengsek? Saya, atau dirimu sendiri wahai bajingan mesum?”
Jungwoo semakin menekan kakinya yang menginjak tubuh Jonathan, juga cengkraman yang menahan kedua tangan pria itu. “Cepat katakan atau anda memang benar-benar ingin merasakan hidup tanpa lengan?”
Jonathan berdecak. Tenaganya bukan apa-apa jika dibandingkan dengan Jungwoo, jelas sekali dia akan kalah telak. Alih-alih melawan, Jonathan justru mengaku menyerah, terlebih lagi ketika ia melihat ke samping, kedua temannya juga sudah habis di tangan Yuta.
“Baik gue bakal jawab semuanya!”
Jungwoo tersenyum penuh kemenangan. “Kepada siapa anda meminjamkannya?”
“Gue bersumpah gue enggak meminjamkan mobil itu! Itu sebenarnya mobil curian. Tapi kemarin ada yang ngaku-ngaku sebagai pemilik mobil itu. Dia juga punya bukti, dan dia bakal ngancam buat lapor ke polisi kalo gue udah maling mobilnya. Tapi gue juga enggak tahu kenapa mobil ini bisa balik ke sini, 1 jam sebelum lo datang.”
Jungwoo mengernyit, lalu menatap Yuta seolah memberi kode. Yuta mengangguk, kemudian ia mulai masuk ke dalam mobil tersebut. Tidak lama kemudian Yuta keluar dengan sebuah handphone yang ia temukan di dalam sana. Handphone milik Jinyoung.
“Gue rasa kita dipermainkan,” terka Johnny yang sepertinya tepat sasaran. “Woo, coba tanya ciri-ciri orangnya kayak gimana.”
Jungwoo lantas kembali menatap Jonathan. “Anda ingat ciri-ciri orangnya?”
Jonathan mengangguk. “Badannya tinggi, gede, mukanya sangar. Bentuk mukanya juga kayak elu, rada-rada Korea. Telinganya juga rada caplang. Ada temennya juga waktu itu, badannya enggak kalah gede. Tapi yang temennya lebih putih, kayak albino.”
Jungwoo menghela napas kasar. Dengan berat hati ia pun melepaskan Jonathan. “Di sini enggak ada CCTV?” tanya Jungwoo kembali dengan penuh harap, naasnya gelengan lirihlah yang ia dapatkan.
“Boro-boro CCTV, gue nyari duit aja susah cok!"
Keadaan sempat hening. Sebelum beberapa detik kemudian, Yuta seperti mendengar suara suara aneh dari dalam mesin mobilnya. Yuta mengernyit heran, kemudian bertanya pada Jungwoo, “Woo, lu denger suara gak?”
Awalnya Jungwoo menggeleng, namun sesaat kemudian, telinganya benar-benar menangkap sebuah suara aneh. Suara itu sepertinya memang berasal dari dalam mesin mobil. Yuta segera mengeceknya. Tidak lama kemudian Yuta telah memegang sebuah benda berwarna hitam dengan ukuran yang cukup kecil.
“Apaan nih?” monolog Yuta. Yuta membolak-balikkan benda itu dan menemukan angka-angka yang sepertinya sedang menghitung mundur.
KAMU SEDANG MEMBACA
BODYGUARDS - NCT 2018
Fanfiction(NCT Fanfiction) Ancaman dan bahaya yang datang dalam kehidupan Donghae, membuat pria paruh bayah itu harus menyewa 11 orang pengawal yang akan menjaga kedelapan anak-anaknya. Siapa sangka? Masalah yang mereka hadapi berada di luar dugaan. Dimulai d...