Dia Yang Kucari(Complete/pindah Ke Dreame)

#1 Pertemuan

"Kali ini pilihan mama harus kamu setujui, mau tdk mau. Ini udah hampir 5 tahun kamu menunggu wanita itu tapi tidak ada perubahan sama sekali"omel wanita paruh itu pada putranya, ia lelah sudah 2 tahun lebih ia berusaha menjodohkan puteranya tapi selalu ia tolak dengan alasan menunggu seorang perempuan dan bahkan tdk ia ketahui namanya.

‎"Ma, aku sangat yakin akan bertemu dengan perempuan itu lagi, walaupun aku tdk tau namanya tapi aku masih ingat wajahnya"terang laki-laki itu.

‎"Mama tdk mau dibantah, besok kamu akan ketemu sama dia, dan satu lagi dia wanita sholehah dia setuju dengan perjodohan ini mama harap kamu tidak mengecewakan mama"ujarnya

‎"Tapi ma... "Belum selesai pembicaraannya papanya sudah memotong ucapannya

‎"jangan membantah ibumu frans, papa sudah ketemu sama perempuan itu dia sangat baik untukmu ,lupakan perempuan yg kau tunggu tdk jelas itu"terang papanya ,kemudian ia berdiri menuju ruang kerjanya

‎"mama harap kamu tdk mengecewakan kami frans"setelah mengucapkan itu ia berdiri menuju kamarnya meninggalkan putranya sendiri.

‎"Aku harus apa"gerutu frans, ia mengacak rambut rambutnya frustasi ,padahal ia sangat berharap perempuan yg ia temui 5 tahun lalu akan bertemu kembali dengannya dan ialah tulang rusuknya tapi sekarang semua diluar ekspektasinya.

..
.

Mobil itu melaju melewati jalanan dengan santai padahal sadari tadi teleponnya sudah berdering minta diangkat. Ia sudah memikirkannya dengan matang, ia akan mencoba menjalin hubungan dengan perempuan pilihan orang tuanya.

Teleponnya berdering lagi. Ia tau itu adalah mamanya

‎"iya ma, ini aku lagi dijalan..... Iyya. .iyya bentar lagi sampai... Iyya maa.. "Selepas menjawab telepon mamanya ia berfikir kembali apakah bisa?

Setelah memarkirkan mobilnya ia segera masuk kedalam restaurant ia sudah sangat terlambat.

"Akhirnya ,datang juga"ucap mamanya setelah melihat puteranya sampai.

"Maaf telat tadi ada urusan dulu"padahal dirinya sengaja terlambat.

"Tdk papa"jawab mamanya "oh iyya ini zahra yg akan menjadi istrimu"lanjut mamanya.

Frans kaget bukan main, calon istrinya memakai cadar, dan mamanya tdk mengatakan ini semalam. Ini jebakan. Batinnya.

‎"Mama tdk blg kalau dia memakai cadar"ujar frans dengan suara datar hanya memandangi zahra sekilas lalu membuang muka.

‎"Mama sudah bilang ,dia wanita sholehah bukan? "Ujarnya "tapi mama tdk bilang kalau dia memakai cadar"jawabnya lagi, sambil menahan emosinya. Istrinya bercadar. Yg benar saja. Batinnya

‎"Mama tdk mau tau, kalian akan menikah 2 minggu lagi ini sudah final. Mama tdk mau dibantah "ujar wanita itu dengan suara tegas

‎"Baiklah aku setuju "jawab frans lagi akan tetapi dengan suara menyeramkan dan bernada sinis"aku ada meeting ma, permisi"lanjutnya dan mamanya hanya mengangguk.

‎"Aku akan membuat hidupmu menderita"ujarnya dalam hati sambil melangkah menuju mobilnya untuk menuju ke kantornya kembali.

......

Selepas kepergian frans, kedua wanita berbeda usia itu berbincang.

‎"frans memang seperti itu sama orang baru,nanti juga setelah kalian menikah semua akan baik-baik saja"ucap mirani, mamanya frans.

‎"tante yakin frans setuju, saya liat sepertinya ia tdk menyukai saya tante, terutama penampilan saya"ujar zahra dengan suara lembutnya sadari tadi ia hanya diam saja. Tapi selepas laki-laki itu pergi ia baru mangangkat wajahnya.

‎"jangan difikirkan, zahra dengarkan tante, tante sangat berharap sama kamu sayang bantu frans melupakan perempuan yg bahkan tante tdk tau dia siapa dan bahkan namanya. Frans hanya pernah melihat perempuan itu ditaman dan katanya ia langsung jatuh pada pandangan pertama ."mendengar penjelasan wanita itu, zahra merasa ia tdk pantas untuk frans.

‎"Kata frans,perempuan itu cantik dengan wajah alaminya tanpa make up yg melapisi ia tersenyum lembut tanpa ada nada marah sama sekali. Perempuan itu memakai pakaian syar'i tetapi tdk bercadar seperti dirimu, frans sengaja tdk mengajaknya mengobrol dan esoknya frans kembali lagi ke taman itu tapi perempuan itu tdk datang "zahra beneran yakin perempuan pasti sangat sholihah dirinya jauh dari perempuan itu.

‎"Sejak saat itu frans menyesal tdk berkenalan dengannya dan ini sudah tahun ke-5 tak ada kabar mengenai perempuan itu, tante lelah menjodohkan frans tapi ia tak mau, tapi entah kenapa setelah melihat dirimu. Tante sangat yakin kamu yg terbaik "hati zahra menghangat mendengar ucapan terakhir calon mertuanya itu.

‎Zahra tersenyum dari balik cadarnya "saya berjanji tante, akan melakukan yg terbaik dan takkan pernah mengecewakan tante"zahra begitu yakin allah akan membantunya. Frans adalah jodonnya ia telah melakukan shalat istikharah beberapa kali dan jawabannya tetap sama. Ia menerima frans sebagai imamnya di surga nanti.

......
Selepas bertemu dengan calon mertuanya dan tentunya juga dengan calon imamnya nanti, zahra merasa bimbang apakah dirinya bisa seperti perempuan yg membuat frans jatuh Cinta di pandangan pertama.

‎Frans mau melihatnya semenit saja ia tdk mau atau hanya ini perasaannya saja, ya allah kenapa ujianmu begitu sulit kutempuh. Ucapnya dalam hati.

‎Zahra menyetop taksi dan segerah masuk menuju kediamannya dan melupakan ttg sikap frans sejenak. Mungkin setelah menikah ia akan berubah. Batinnya bersamaan dengan taksi yg melaju.

Mirani memijat keningnya sambil sandaran diruang tamunya ia begitu pusing melihat anaknya, apakah salah jika zahra bercadar bukannya Bagus ? jadi kecantikan zahra hanya untuk frans seorang. Dasar anak tdk tau untung. Masih syukur perempuan semulia zahra mau menerima dirinya. Batinnya lalu berdiri menuju kamarnya untuk beristirahat.

Laki-laki itu mengedarkan pandangannya ditaman, andai saja ia langsung berkenalan dengan perempuan itu pasti tidak akan serumit sekarang dan mungkin sekarang ia bahagia dengan perempuan itu. Tapi itu hanya andai. Batinnya.

‎Ia heran melihat perempuan yg akan menjadi istrinya itu, dengan mudahnya menerima perjodohan ini tanpa negosiasi ataupun bertegur sapa dengannya terlebih dahulu, apa dia yakin frans akan membahagiakan dirinya? Tanyanya dalam hati.

‎Ia sungguh kaget saat mengetahui bahwa wanita itu bercadar, tapi ini adalah janjinya ia takkan pernah menyentuh perempuan itu setelah menikah dan takkan pernah mengijinkan perempuan itu membuka cadarnya dihadapannya. Aku akan memberimu hari yg akan kau kenang sepanjang hidupmu sebagai hadiah kau telah menerimaku sebagai suamimu"ucapnya dengan wajah datar dan berjalan meninggalkan taman itu.