tujuh

880 175 169
                                    

antoinette's pov

"jadi revolusi industri di inggris terjadi karena apa, net?" tanya calum sambil menggaruk kepalanya.

"ada banyak faktor, salah satunya adalah kemakmuran inggris akibat majunya pelayaran dan perdagangan."

calum mencatat penjelasan gue barusan di sebuah kertas kecil dengan cepat. gue-pun terkekeh. membuat contekan emang kebiasaan cowok itu setiap ada ulangan harian di sekolah.

"apa?" calum menyadari gue terkekeh. "tadi malem nggak sempet belajar, gue sibuk nonton world cup."

"halah alesan." jawab gue lalu menepuk pundak lala pelan, "eh la, calum selalu bikin contekan kan kalo ulangan?"

lala— yang sedang membaca buku catatan sejarah milik gue itu— ikutan mengangguk setuju. "mike juga."

"enak aja kepinteran gue disamain sama dia!" protes mike dari kursi belakang, yang langsung membuahkan tawa dari kami bertiga.

sebagai teman yang baik, gue sama lala selalu ngebantu calum dan michael untuk menaikkan nilai-nilai mereka. walaupun terkadang dengan cara yang nggak sehat begini, sih.

gue menghela nafas, memandangi suasana kelas hari ini. hampir semua murid sedang sibuk untuk mempersiapkan ulangan sejarah. tapi berbeda hal-nya dengan gue, yang malah cuman cengengesan liat kelakuan calum.

"kok lo santai banget sih?" ujar calum bingung. "udah belajar bab ini di bimbel ya?"

"iya udah, dua minggu yang lalu."

calum mangut-mangut sambil melipat kertas contekan miliknya. lalu dengan santainya, ia masukan kertas itu ke saku seragam.

gue kembali memandangi suasana kelas yang sedang ribut membahas tentang ulangan. sampai akhirnya kedua bola mata gue menangkap satu subjek tidak asing sedang melambaikan tangannya di depan pintu kelas.

"harry!" gue reflek berlari menghampirinya. "kamu ngapain kesini?"

"ini," harry ngasih gue satu bungkus roti cokelat dan sekotak susu ultra. "buat sarapan."

"hah? aku kan ga minta."

"kalo gamau biar aku aja yang makan."

"eh, jangan!" gue ngambil roti dan susu itu dari tangan harry. "makasih."

harry mengangguk. "aku ke kelas ya? udah mau bel."

"iya, belajar yang rajin ya."

"kamu juga." jawabnya lalu berjalan pergi menuju koridor kelas dua belas.

oh, jadi gini rasanya punya pacar. pikir gue dengan senang. yaiyalah seneng, pacar gue harry styles, cuy.

gue masuk kelas sambil tersenyum dan duduk di samping calum. "gila gila."

"net, what the fuck was that?" calum melirik gue dengan sinis.

"i think i'm gonna marry harry styles." jawab gue dengan keadaan yang masih berbunga-bunga. "lum, gue jadian semalem!"

tebakan gue adalah calum akan segera mengintrogasi gue dengan berpuluh-puluh pertanyaan tentang gue dan harry. atau malah cowok itu akan meledek gue dengan ribuan kata 'cie'. selain itu, dia juga pasti bakalan minta traktir sate padang sebagai pajak jadian.

tapi anehnya, calum malah tidak menjawab. cowok itu hanya memutar kedua bola matanya lalu pergi ke meja milik rian, dan meninggalkan gue tanpa sepatah kata.

antoinette • hoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang