4. THE MORNING AFTER PART 4 (Mister super duper perlente)

10.7K 234 12
                                    

Samantha nggak bisa benar-benar fokus menyetir. Bukan karena cewek itu memikirkan kata-kata Calista tentang dirinya yang menurut kampret gila itu bisa mendapatkan cowok lain selain Josh, tapi karena Matthew curhat lewat telepon sepanjang perjalanan dari eastman cafe hingga memasuki kawasan perumahan tempat kakaknya tinggal.

Ugh, jadi lupa drive thru McDonald kan! Padahal sebelumnya Samantha sudah berencana untuk drive thru kentang goreng. Dasar Matthew!

Matthew bercerita panjang lebar tentang teman kencan-nya semalam. Teman kencan, Matt? Seriously? Teman enak-enakan doang kali. Mau dibilang teman bercinta jelas nggak ada cinta antara dua lelaki itu, teman bobo juga bukan-karena ironisnya cowok bernama Finno yang katanya super hot itu meninggalkan Matthew sendirian di kamar hotel setelah.. well, enak-enakan. Clearly nggak ada acara bobo bersama dong ya? Jadi sebutan 'teman enak-enakan' memang paling pas.

"Bencong macam apa coba dia itu, Ta? Pergi gitu aja setelah tiga ronde! Pake ninggalin kaos kakinya sebelah pula! Dia kira dia itu cinderella apa?"

Sam memutar setirnya kekiri sambil memutar juga bola matanya dengan malas. "Karma, Bep! Kan lu juga sering ninggalin teman enak-enakan lo! Giliran kali ini lo suka, lo malah sedih pas ditinggal. Lagian lo kenapa pake baper segala sih?"

"Gue nggak baper, nona Samantha! Cuma baru pernah aja ditinggal kayak gini.." Gerutu Matthew dengan suara parau. Dwaah! Sam bisa menebak seperti apa bentuk ekspresi Matthew saat ini. Bibir maju ke depan, ujung mata turun ke bawah dan rambut hitam-nya acak-acakan karena di jambak oleh tangan sendiri.

"Biasanya lo ninggalin mereka diranjang karena apa?" Tanya Samantha

"Ya karena gue nggak suka sama mereka, cuma pengen nyobain aja, terus udah."

"Nah.. dats the poin, Matt! He is just not into you.. persis seperti yang lo rasain ke laki-laki yang pernah lo tinggal.. like, lo cuma bahan untuk dia coba aja!" Ucap Samantha sambil menekan pedal rem. Sampai juga akhirnya!

"Ternyata ditinggal itu nggak enak ya, Ta.. Apa lagi kalo gue udah terlanjur suka."

"Yaelah, Matt. Satu malam doang apa sih yang bikin lo suka sama dia?"

"Banyak.. dia itu Christian Grey versi ngondek.."

What the-

Samantha langsung membelalakan mata mendengar ucapan Matthew. Astaga, sama sekali nggak pernah terpikir oleh Samantha bagaimana tingkah ngondek seorang Christian Grey. Jangan!

"Bentar.. Jangan bilang ada adegan teplak-teplakan pantat terus dia ngelakuin itu pake gaya ngondeknya bencong tahun 90an di Taman Lawang?"

"NO WAY!!!! Oke-gue salah kasih contoh.. mungkin dia kayak Zac Effron versi ngondek."

"Matt.. Lo jangan berani-berani bikin gue ngebayangin yang enggak-enggak tentang cowok kecintaan gue.." Zac Efron ngondek? Astaga! Sam aja nyaris nggak menyambut Zac effron di dalam mimpi karena aksi bencongnya di Baywatch!

"ADOOOH! Intinya dia itu cuddlingable, perkosaable, cium-cium leherable. Nggak kayak yang lain-lain langsung main nyosor aja! Makan besar kan juga musti pake appetizer kali.."

Cuddling.. Forplay.. Woh, woh! Calista jilid dua!

"Yaudah sih.. cari yang lain aja. Nggak usah bingung kayak orang susah gitu deh Mat.. like aplikasinya mau ditutup aja!"

"Iyasih.. Yaudah, lo cepet balik deh abis dari Bali."

"Kalo nggak terdistraksi sama bule-bule disana, gue langsung balik kok" Ucap Sam asal-asalan sambil memasukan beberapa lembar dua puluh ribuan ke dalam tas dan bersiap keluar dari mobil.

The Morning AfterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang