Mungkin bukan dia yang salah?Bisa jadi ia sedang berusaha melakukan sesuatu yang menurutnya itu memang harus dilakukan. Tapi, Mengapa ia dijuluki si perusuh?
Tepat sudah Andi berada di depan pintu ruang kepala sekolah. Tak ada lagi yang harus ia risaukan sekarang. Ia hanya perlu bergegas untuk bertemu dengan kepala sekolah barunya itu.
" Assalamu'alaikum. " Salam Andi sambil sesekali mengetuk pelan pintu ruangan itu.
" Assalamu'alaikum, pak. "lagi, namun masih tak ada jawaban.
" Emm, pak ini saya Andi murid baru. "ucapnya dan masih tak ada respon.
Andi berpikir bahwa tidak ada seorang pun di dalam sana.
" Ass-"
"Misi! "
" Astagfirullah." Salamnya terpotong oleh suara hentakan dari belakang tubuhnya. Dan itu sangat membuatnya terkejut. Pasalnya suara itu terlontar begitu keras dan sedikit kasar.
Salamnya pun berubah menjadi istighfar,karena saking terkejutnya.
" Lo pikir gue setan?! "Bentak seseorang yang mempunyai sumber suara itu.
Mungkin kali ini ia lebih terkejut. Mengapa? Karena seseorang itu ternyata SI PERUSUH.
Dan pada detik ini, Andi melihat langsung seperti apakah sosok si perusuh itu. Meski sekilas, namun ia melihat betapa berantakannya perempuan itu. Wajah dan seragamnya penuh kotoran. Hijabnya pun berantakan. Bahkan saat Andi menundukan kepalanya, ia pun dapat melihat perempuan itu hanya memakai satu pasang sepatu.
Dia datang bersama satu orang perempuan dan satu orang laki-laki. Perempuan itu sudah pasti perempuan yang memakai hijab panjang. Sedangkan laki-laki? Andi tidak mengenalnya." Pake diem lagi. " Ucap perempuan itu.
" Sutt! Kamu jangan gitu dong. " bisik perempuan dengan hijab panjang itu.
Andi hanya berani melihat jelas ke arah laki-laki yang berdiri tepat di sebelahnya. Laki-laki itu tak merespon apa pun yang dilakukan si perusuh. Hanya saja dia selalu melihat sinis ke arah dua perempuan itu.
" Mau ampe taun jebot juga tuh kepala sekolah ngga akan bukain pintu buat lo. " Bentaknya lagi kepada Andi.
"Ma-maaf saya ngga tau." gugup Andi dan masih menundukan kepalanya.
" Siapa sih lo? Anak baru? Gitu aja ngga tau. "sinis perempuan itu.
" Atta! Udah ah, jangan diterusin lagi. Lagian kan dia tadi bilang ngga tau. Ayo cepetan, kepala sekolah udah nungguin kita. "ucap perempuan berhijab panjang itu.
Satu hal yang Andi mulai ketahui. Si perusuh itu bernama Atta.
" Awas!"
Andi segera melangkah bergeser ke sisi samping pintu. Mempersilahkan mereka masuk terlebih dahulu.
Satu persatu mereka mulai masuk. Si perusuh, lalu laki-laki itu, kemudian-
Entah mengapa perempuan berhijab panjang itu berhenti melangkah kan kakinya tepat di depan Andi.
" Tolong maafin dia ya. Dia perempuan yang baik, cuma lagi ada masalah aja hari ini. "
perempuan berhijab panjang itu meminta maaf atas perlakuan temannya.Sebaik itu kah dia? Bahkan perempuan itu pun menyebut si perusuh perempuan yang baik.
Assalamu'alaikum semuaa
Apa kabar? Udah lama ga lanjut nih 🙁
Untuk chapter yang ini segini dulu ya.. In syaa Allah next chapter lagi otw dan akan diupload secepatnya...
Jangan lupa untuk vote dan comment
Terimakasih 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
An-Nisa
SpiritualSeorang santri yang bernama Abrisam Andi yang harus beradaptasi dengan lingkungan baru karena ia harus dipindahkan ke sekolah umum. Lingkungan baru dan suasana baru untuknya. Dulu, tak sempat walau sedetik pun ia bertemu wanita, sekarang? Bahkan set...