Aku terbangun dalam tidurku. Di sebuah ruangan dengan rinai merah yang berjatuhan dari langit-langit. Membasahi tubuhku yang masih membeku dalam singgasana.
Sepasang mata merah menatapku. Iris mata indah bak berlian yang menyala dalam gelapnya.
Pemuda pemilik surai hitam, dengan kulit pucat yang nampak dingin bagai es. Bertubuh jakung dengan kemeja putih yang bercorak darah. Parasnya rupawan dengan rinai merah yang menyelimutinya.
Aku terpaku, melihatnya menari dalam rinai merah yang berjatuhan membasahi tubuhnya. Memercikkan genangan air yang perlahan menyelimuti telapaknya.
Dia berdansa dengan rinai merah yang menjadi pasangannya. Dengan genangan merah yang menjadi latar pijakannya.
Aku terpesona, melihatnya menari disetiap rintik merah yang berjatuhan. Visualnya begitu indah seperti seorang pangeran yang menari bersama bayangannya.
Aku tak mampu menggerakkan ragaku. Hanya bisa menatap sosoknya yang terus menari di bawah rinai merah yang bejatuhan. Terdiam di atas singgasana mahkota yang entah milik siapa.
Hingga akhirnya, aku tersadar.
𝐶 𝑎 𝑟 𝑛 𝑎 𝑡 𝑖 𝑜 𝑛
Hujan mulai berhenti dan sang fajar mulai menampakkan sinarnya di pagi hari. Sang puan terbangun dari tidurnya. Berusaha mengumpulkan jiwanya yang masih melayang dalam dunia mimpi. Gadis itu berkedip menatap jendela yang ada di sebelahnya. Menatap buliran embun yang berjatuhan di permukaan kaca. Jujur, dia benci karena harus bangun setiap hari. Menjalani kehidupan yang dia benci. Terkadang gadis itu berdoa agar Tuhan segera mencabut nyawanya dikala tidur, namun nampaknya Tuhan enggan, karena Dia masih ingin melihat Alin hidup dengan baik.
Udara pagi terasa begitu dingin. Gadis itu merenung memikirkan arti mimpi yang datang di ujung malam. Seorang pangeran yang berdansa dengan rinai merah. Anehnya, sudah keenam kalinya gadis itu memimpikan hal yang sama. Rinai merah yang sama dan singgasana yang sama. Gadis dengan surai bergelombang itu masih terpaku dengan pikirannya. Mencoba berspekulasi dengan kemungkinan yang tak masuk akal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Carnation
Teen Fiction❝Nona, apakah kau tau makna bunga anyelir?❞ - 𝐶𝑎𝑟𝑛𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 | 𝑤𝑖𝑛𝑛𝑦 𝑟𝑎𝑖𝑛 Collesium, dunia para manusia setengah dewa. Dunia di mana sebuah keajaiban bukanlah suatu kebohongan yang semu. Rumah seorang pangeran yang begitu mencintai an...