𝐶 𝑎 𝑟 𝑛 𝑎 𝑡 𝑖 𝑜 𝑛
"Tunggu, apa?"
Alin masih bingung dengan peryataan tak masuk akal yang diucapkan pemuda di depannya. Gadis dengan surai bergelombang itu berusaha memutar otaknya, memikirkan apa arti dari satu kata asing yang diucapkan dari bibir tipis sang tuan. Alin mengernyitkan dahinya, mengisyaratkan jika dirinya sama sekali tak mengerti apa maksud Al.
Al mengacak rambutnya frustasi, dia bingung harus darimana pemuda itu menjelaskan, sedangkan Alin sama sekali tak mengetahui apa yang akan terjadi. Al menggenggam kedua bahu gadis di depannya, "Alin, tatap mataku."
Oke, gadis itu menatapnya dengan lekat. Sekilas rembulan membuat bola mata sang tuan bersinar, warna kuning keemasan itu seketika menyihir Alin yang mematung dihadapannya. Cantik, pikirnya. Alin tak pernah menemui iris mata sebersinar ini.
"Alin, apa yang kau lihat?" tanya pemuda itu ragu.
"Matamu, cantik."
Al menggigit bibir bawahnya, pemuda itu mencengkram keras bahu gadis itu, kemudian sorot matanya berubah tajam. Mata emasnya menatapnya tanpa jeda, "Cantik? Kau bilang, ini cantik?" dia bertanya.
"Jika warnanya indah seperti emas, kurasa iya, cantik."
"Alin, tidak kah kau menyadari sesuatu, aku bukanlah manusia."
Hah, Alin benar-benar kebingungan. Dia sama sekali kehabisan barang untuk dipikirkan, kalimat yang dilontarkan benar-benar tidak dapat masuk ke otaknya. Alin memiringkan kepalanya, lalu menyentuh otot bisep Al dengan telunjuknya. Keras, bertekstur dan...nyata. Jelas-jelas pemuda di depannya ini berwujud bagaimana bisa dia mengatakan jika dirinya bukan manusia?
"Cukup nyata untuk disebut sebagai hantu."
"Bukan itu maksudku, hei─"
Alin mengabaikan ocehannya, gadis itu beranjak ke sebuah bangku taman, "Yaa, yaa, lucu sekali, Al."
"Alin, aku tidak bercanda!"
Alin mengerutkan dahinya, menatap kedua iris keemasan itu dengan seksama. Pemuda didepannya seketika berjongkok, jemari kasarnya menggenggam erat tangan kecil gadis itu. Al menelan ludahnya, dia menunduk, jujur saja dia bingung harus menjelaskan dari mana.
"Alin, kau, pernah membaca tentang werewolf?"
"Manusia yang berubah jadi serigala?"
"Iya, itu adalah aku."
Hah, oke, Alin cukup skeptis untuk mempercayai omongannya. Sejujurnya dia bingung mau percaya atau tidak setelah melihat beberapa kejadian tak masuk akal yang menimpanya. Dikejar sosok bermata merah, terbang di angkasa, kemudian bertemu dengan pemuda tampan yang menggunakan pakaian kuno kerajaan. Kini, secara tiba-tiba teman masa kecilnya mendatanginya dan mengatakan jika dia adalah serigala. Apakah dia sudah gila?
KAMU SEDANG MEMBACA
Carnation
Teen Fiction❝Nona, apakah kau tau makna bunga anyelir?❞ - 𝐶𝑎𝑟𝑛𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 | 𝑤𝑖𝑛𝑛𝑦 𝑟𝑎𝑖𝑛 Collesium, dunia para manusia setengah dewa. Dunia di mana sebuah keajaiban bukanlah suatu kebohongan yang semu. Rumah seorang pangeran yang begitu mencintai an...