Lima

1.1K 105 7
                                    

PRINCE OF JOSEON FROM JAPAN

© K. Natsuki

NARUTO © MK-SENSEI

FICTION│T│NARUFEMSASU

ROMANCE│FRIENDSHIP│TIME TRAVEL│JOSEON!AU

.

.

.

Naruto nyaris menguap lebar dihadapan Putri yang sibuk belajar, tangannya juga sudah terasa pegal saat sudah sekian menitnya dia ketuk-ketukan pada meja kayu didepannya. Sebenarnya saat ini Naruto dan Sasuke berada di perpustakaan kerajaan, dengan alasan sang Putri merasa bosan jika berada di paviliun ―maka ide untuk belajar di perpustakaan langsung disetujuinya saja.

Sebenarnya dari tadi Sasuke tidak benar-benar belajar, yang dilakukannya sedari tadi hanya membuka tiap lebar buku-buku lalu saat akan menulis Sasuke tidak menggoreskan satu huruf-pun disana, sampai-sampai tintanya mengering.

"Kau tidak bisa melakukannya dengan baik, ya?" Ujar Naruto memecah keheningan dan mampu mendapat lirikan dari Sasuke, hanya lirikan saja, selebihnya gadis itu lebih tertarik pada bukunya ―mungkin.

Kali ini Naruto tidak sungkan menguap dihadapan Sasuke ―yang sebenarnya sangat kesal― lalu menopang dagu "Katakan saja, kau menyerah" Celetuknya dengan nada yang bosan.

"Heh, kau terdengar sangat sombong sekali" Ungkap Sasuke rendah. Namun Naruto tidak peduli.

"Aku hanya lelah menunggumu menerjemahkan Ba Cheng Chen Gui, yang bahkan satu kata pun belum kau terjemahkan" Sahut Naruto dengan tangan yang masih menopang dagunya.

Sasuke kehilangan kata-kata untuk membalas Naruto, yang dia lakukan hanya membuang wajahnya kearah lain ―menyembunyikan rasa jengkel juga rona dipipinya― juga, Sasuke mencengram kuas diatas kertas putih sehingga menciptakan coretan tak berarti.

"Aku masih memiliki banyak waktu untuk belajar" Cicit Sasuke dengan sedikit melirik Naruto yang menghela napasnya panjang.

"Tidak bisa" Naruto mengambil buka terjemahan milik Sasuke "Aku juga harus belajar" Imbuhnya sambil fokus membaca isi buku tersebut.

"Heh? Kenapa?" Tuntut Sasuke yang kini mulai berani beradu pandang dengan Naruto.

"Dua hari dari sekarang aku akan menghadapi ujian. Dan selama itu aku harus belajar, aku tidak mau prestasiku turun" Ungkapnya sambil meletakan kembali buku terjemahan dihadapan Sasuke. Sasuke melirik sebentar buku tersebut untuk kembali bertabrakkan dengan iris berkilau gurunya.

"Kau sudah menjadi guruku, kau akan mendapat gaji meski bukan jadi pegawai pemerintahan. Jadi masa depanmu akan baik-baik saja tanpa harus lulus dari Sungkyunkwan"

Naruto terdiam. Bukan karena soal gaji yang disinggung oleh Sasuke, atau karena setuju dengan pemikiran Sasuke yang jika dipikir secara materialistis ada benarnya juga. Tapi kata 'Masa Depan' yang disinggung Sasuke telah memberikan perasaan tak nyaman bagi Naruto.

Dia memperhatikan sebentar seberkas cahaya matahari yang menerobos lewat atap perpustakaan. Perasaan hangat ―juga sepi, muncul bersamaan. Lewat sana pula ia bisa melihat kilau debu yang berterbangan diantara tumbukan buku.

'Aku tidak pernah berpikir selamanya hidup disini ...'

"Anda pasti malu memiliki guru yang tak lulus dari Sungkyungwan" Ujar Naruto sambil tersenyum teduh. Sasuke tertegun.

"Begini saja" Ujarnya mengalihkan perhatian Sasuke "Selama aku menjalani ujian kau harus menerjemahkan Ba Cheng Chen Gui, aku menunggu hasilnya setelah kembali" Sambungnya sambil berdiri dari duduknya sembari menepuk-nepuk bokongnya sendiri. Barangkali debu menempel dipakaiannya.

Prince of Joseon from JapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang