Delapan

1.2K 98 10
                                    

PRINCE OF JOSEON FROM JAPAN

© K. Natsuki

NARUTO © MK-SENSEI

FICTION│T│NARUFEMSASU

ROMANCE│FRIENDSHIP│TIME TRAVEL│JOSEON!AU

.

.

"Jadi ... kau ingin aku melakukan sesuatu?" Tanya Sai dengan mengangkat sebelah alisnya. Sementara Yahiko yang mengajukan permintaan hanya menganggukan kepalanya. Pemuda yang lebih tua dua tahun diatas Yahiko hanya menyeringai, lalu dia duduk dengan santainya di hadapan Yahiko yang tengah berdiri dengan gamang

"Kenapa?" Tanya Sai main-main.

Yahiko mendecih "Sudah kukatakan padamu Naruto itu sainganku. Aku menginginkannya untuk kalah"

"Dan mendapatkan wanita gisaeng itu kan?" Sambung Sai dengan seringai yang tak pernah lepas dari bibirnya.

"Itu sudah pasti" Tukas Yahiko. Sorot matanya tak menunjukkan kegentaraan. Satu hal yang ditertawai Sai dengan pogah.

"Aku heran, kenapa kau bisa jatuh cinta pada wanita rendahan seperti itu"

"Jangan menyebutnya rendahan!" Yahiko menggeram. Dia berani melakukannya di hadapan Sai "Dia wanita yang aku cintai secara tulus. Aku bukan sepertimu yang mau bertunangan dengan wanita hanya demi posisi kerajaan"

Ekspresi Sai berubah. Wajahnya mendatar "Kau pikir ini demi apa, huh?"

"Jangan berbicara sembarang ketika kau berada di Istana. Bahkan dinding-pun bertelinga" Sambung Sai memperingati.

Yahiko membuang napasnya kasar, luarbiasa muak. Ia kesal, ingin memukul sesuatu, tapi yangbisa ia lakukan hanya meninju udara kosong.

"Kakak, jadi bagaimana?" Tanya Yahiko ulang penuh tuntutan. Hatinya sudah resah, turnamen segera dimulai dan ini semua membuatnya semakin kalut.

"Baiklah, lagi pula aku membenci pemuda Uzumaki itu" Sai beranjak dari tempatnya. Pemuda itu berjalan melewati Yahiko. Tapi sebelum dia benar-benar pergi, suara Yahiko menginterupsi.

"Kakak akan melakukan apa?"

"Apa ya? ..." Sai malah bertanya balik. Pribadi Sai yang flamboyan telah kembali. Dia berbalik ke arah Yahiko lalu menyeringai "Mungkin sesuatu yang menyenangkan"

Selanjutnya Sai meninggalkan Yahiko yang terpekur ditempat, bertanya-tanya dalam hati apa yang bisa Sai lakukan untuk membuatnya menang.

.

.

Sai berjalan dengan tenang saat memasuki area persiapan untuk turnamen. Area yang hanya boleh di masuki oleh prajurit yang sengaja ditugaskan putra mahkota untuk mempersiapkan turnamen. Tempat yang kini dipenuhi oleh kesibukan para prajurit seperti mempersiapkan papan nilai, panah, busur, serta papan target dan semacamnya.

"Maaf tuan, kau tidak diizinkan berada disini" Sai mendapat teguran dari sekian banyak prajurit yang bertugas. Sai tersenyum lebar mendapatinya, dia segera merangkul prajurit itu dan membawanya sedikit menjauh dari kerumunan banyak orang.

"Kau sudah menikah?" Tanya Sai sambil terus tersenyum. Seketika membuat prajurit itu mengernyit heran.

"Apa?"

"Kau sudah memiliki anak?" Sai merubah pertanyaannya. Sang prajurit itu bingung, dia pikir pemuda itu akan marah karena sudah berani melarangnya, tapi kenapa pertanyaan yang dilontarkan pemuda itu sangat jauh dari perkiraannya.

Prince of Joseon from JapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang