Jihoon berjalan lemas ke arah parkiran mobil kampusnya. Langkahnya terasa berat dan wajahnya sedikit pucat. Jihoon merasakan kondisinya agak memburuk beberapa hari kebelakang.
Jihoon tidak tahu kenapa.
Entah karena pola makannya yang tidak terkontrol atau beban pikiran?
Jihoon memijat pelan pelipisnya dengan satu tangannya yang bebas dari buku-buku tebalnya. Kepalanya sakit.
Jihoon ingin cepat-cepat kembali ke rumah rasanya.
Di parkiran Jihoon bertemu seniornya, Ong Seongwoo yang tersenyum menyapanya.
Jihoon membalas dengan tersenyum kecil lalu sedikit membungkuk sebelum masuk ke dalam mobil dan melajukannya. Membelah jalanan Seoul dan meninggalkan kampus.
Lagu-lagu ballad yang sedang di putar di radio menemani perjalanan pulang Jihoon. Dengan langit sore hari ini yang tampak di hiasi dengan awan berwarna abu-abu yang berkumpul.
Membuat Jihoon menjadi sedikit terbawa suasana. Apalagi lagu yang sedang diputar seperti menceritakan keadaannya saat ini.
Berantakan-
-karena seseorang.
Sebenarnya Jihoon bukanlah orang yang mudah terbawa suasana karena ia cenderung terlalu cuek pada sekitar.
Bahkan pada perasaannya.
Ia tidak suka keadaan dimana ia mulai menangis dan mengingat kenangan yang pernah dibuat dengan orang yang kini sudah tidak bersamanya. Ia akan sebisa mungkin menghindari keadaan seperti itu.
Tapi sepertinya, kali ini adalah pengecualian.
Suasana yang sendu saat ini seakan mengajaknya kembali membuka ingatan tentang seseorang yang sebenarnya masih ia cintai.
Ditambah hati yang sesak dan pikirannya yang dipenuhi oleh sosok itu membuat air matanya jatuh mengalir di pipi bulatnya yang memerah.
Menyebalkan.
Kenapa harus sekarang Jihoon merindukan sosok itu?
Park Woojin.
Kenapa baru sekarang Jihoon merasakan sesak karena rindu yang membuncah?
Sudah berlalu 3 bulan sejak Woojin dan Jihoon memutuskan untuk mengakhiri hubungan yang sudah mereka jalani 2 tahun lebih lamanya.
Jihoon tidak pernah merasa rindu pada Woojin pada awal-awal perpisahan mereka. Bahkan Jihoon seakan sudah melupakan sosok Woojin pada saat itu karena ia juga sedang berada di titik bosan sebab keduanya yang sibuk dengan urusan masing-masing.
Namun 2 minggu terakhir ia kembali teringat pada Woojin.
.
.
.
Di malam itu, Jihoon iseng, sengaja membuka akun snsnya yang sudah lama tidak ia buka. Niatnya untuk menyegarkan pikiran karena tugas yang membuat segalanya terasa sesak.
Jihoon mengscroll layar ponselnya dengan hati-hati. banyak foto bermunculan. Jihoon mengscroll pelan layar ponselnya dan matanya tertuju pada satu foto yang di posting Daehwi.
Foto itu memperlihatkan Jinyoung dan Daehwi yang tersenyum lebar. Ada Woojin juga di sana. Wajahnya terlihat cemberut tidak senang.
Jihoon jadi teringat saat mereka masih bersama. Woojin sering menampilkan ekspresi seperti itu ketika Jihoon menceritakan tentang Guanlin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet of Love • 2Park
RandomHanya imajinasiku tentang 2Park dengan bentuk drabble, ficlet, oneshoot atau twoshoot. Coba baca aja dulu, mungkin suka:) Warn! BxB!