Mian kalo pendek
"Gimana? Enak ga? Enak dong, yakan?" Jihoon mepet-mepet ke Woojin yang baru mencicipi kue buatannya sama Daehwi.
"Biasa aja" jawab Woojin datar sambil mengusap krim yang tertinggal di bibirnya.
"Orang jahat emang suka gitu hoon" ujar Jihoon pada dirinya sendiri.
Wajah Jihoon berubah kesal seketika setelah menunggu jawaban yang ia harapkan tidak kunjung meluncur dari bibir kekasihnya itu.
"Yaampun, Jihoon sayang! Kue kamu enak banget tau! Kamu jago banget sih bikin kuenya, cium dulu sini coba" lanjut Jihoon sambil mengangkat tinggi-tinggi cupcake buatannya.
"Dih gila, ngomong sendiri" Woojin sedikit menjauh dari Jihoon yang tadi memuji-muji dirinya sendiri. Tangan pria bersurai blonde itu mengambil satu buah cupcake lagi lalu memakannya.
"Tuh kan!!! Katanya biasa aja tapi cupcake gue dimakanin mulu!" Jihoon mendorong tangan Woojin membuat krim yang ada di atas cupcake itu menempel pada hidung Woojin.
Woojin menghela nafas. Berusaha mengontrol emosinya yang tiba-tiba berubah tak terkendali karena kekasihnya itu.
"Wah gawat!" Jihoon langsung berlari menjauh dari Woojin yang sepertinya siap untuk membalas dendam.
"hehe, Ujin, Jiun kan ga sengaja ya? Jadi gausah dibales gapapakan?" Jihoon masih menjaga jarak dari Woojin yang kini meraih satu cupcake lagi.
"Ujiinn huwaaa tolooonggg" Jihoon berlari tanpa arah.
Kemanapun asal jauh dari Woojin.
"Ujin! Gilak gue kan ga sengaja sih anjir" Jihoon berusaha melindungi wajahnya dengan kedua tangannya. Sementara Woojin tertawa senang bahkan sampai terbahak karena Jihoon yang ketakutan didekat pintu kamar mandi.
Jihoon cukup kesulitan melarikan diri karena mereka sedang ada di dorm sekarang. Dorm mereka tidak luas sehingga cukup menyulitkan Jihoon.
"Haha! Mau kemana sekarang"
"Ujiin udah dong, kan gue ga sengaja. Nanti tetangga nyamperin kayak waktu itu lagi gimana? Udah dong"
"Sini lo!"
"Enggak Ujiinn! Udah dong, Tuhan aja maha pengampun, masa hambanya enggak yakan?"
Jihoon sudah mentok di dapur. Sedangkan Woojin semakin mendekat dengan cupcakenya.
"Jin, nanti gue nabrak meja gimana? Kaki gue sakit trus lo mesti gendongin badan gue yang berat ini kemana-mana, lo mau? Udah dong" Jihoon mulai mencari celah biar bisa kabur. Dia tahu kalau Woojin itu ga main-main kalo udah bales dendam.
"Sini dulu dong sayangnya gue"
"Enggak mau! Siapa emang sayangnya lo"
"Woojin mah kalo bales ga kira-kira. Ngeselin. Udah dong, gue takut dikejar-kejar gini"
"Ya makanya sini"
"Taro dulu itu cupcakenya baru gue kesana"
"Gue kan mau makan kue buatan pacar gue" kata Woojin sambil berjalan semakin dekat ke Jihoon.
"Yaudah stop! Stop disana! Diem aja! Jangan gerak!"
"Apaan sih, gue mau ke kulkas juga"
"Yaudah" Jihoon berlari menjauh dari kulkas. Matanya masih mandangin Woojin.
"Yaudah sih sinii. Kok pacarnya sendiri malah dijauhin!"
"Gue amnesia gue pernah punya pacar!"
Woojin tertawa terbahak didepan kulkas sambil memegangi cupcake Jihoon.
"Yaudah sini gue ga akan bales kok"
"Kuenya dimakan, bukannya dipegang doang"
"Ya lo sini dulu coba, gue kan mau makannya berdua sama lo biar sweet, couple goals gituu"
Jihoon menggeleng cepat. Ia tidak bisa mempercayai Woojin. Woojin itu punya dua wajah Depannya aja keliatan baik, dibelakang, dia berjiwa iblis. Dia tak akan menyerah kalau soal balas dendam.
"Makan aja sana sama kulkas! Lo udah biasa dibilang couple goals sama gue, sekarang coba yang anti mainstream dong"
Woojin masih dengan tawanya sampai jatuh terduduk di depan kulkas karena melihat wajah ketakutan Jihoon. "Sini ah, gue capek nih ketawa mulu"
"Gamau Ujin ah!"
"Woojin! Sini bentar dong" itu suara Minhyun dari depan pintu. Jihoon bersorak gembira. Hari ini dewi keberuntungan ada di pihaknya. Minhyun memanggil Woojin karena di panggil manajer mereka.
Jihoon mengelus dadanya lega melihat Woojin meletakkan lagi cupcakenya di piring.
Sambil berjalan menuju Minhyun, Woojin mengisyaratkan kalau urusan mereka belum selesai.
Tapi Jihoon dengan santai bilang
"Bodo amat!"
***
Keesokan harinya, Ong, Daniel, dan Jinyoung menghabiskan semua cupcake buatan Jihoon dan Daehwi. Mereka semua memuji rasa kue yang Woojin bilang biasa aja itu.
"Kapan-kapan buat lagi hoon, enak banget ini" kata Daniel mengacungkan 2 jempolnya. Ong dan Jinyoung mengangguk membenarkan. Jihoon tersenyum malu-malu karena sudah dipuji.
Karena sudah habis, Jihoon mengambil piring-piring dan gelas-gelas yang berserakan diatas meja, lalu membawa semuanya ke dapur untuk di cuci. Hari ini adalah jadwal Jihoon untuk bersih-bersih.
Woojin yang baru saja keluar dari kamar melihat Jihoon berjalan ke dapur. Tanpa suara, Woojin mengendap-endap di belakang Jihoon dan berjalan ke arah kulkas. Pria Busan itu mengambil sisa krim yang tidak terpakai dan mengoleskannya ke 5 jarinya.
Perlahan, Woojin berjalan mendekati Jihoon. Suara dari keran membuat Jihoon tidak terlalu mendengar kalau ada orang dibelakangnya. Dalam hitungan detik, orang-orang yang sibuk di kamar masing-masing mendengar teriakan Jihoon disusul tawa Woojin dan umpatan-umpatan yang dilontarkan Jihoon.
"Woojin ish! Muka gue berminyak jadinyaa"
Jihoon berjalan sambil menghentakkan kaki, pergi ke ruang tengah untuk mengambil tissue dan kembali lagi ke dapur.
"Ututu~ pacar ujin ngambek, jangan ngambek dong"
"Bodo gue ga denger"
"Dih galak amat"
Woojin memeluk Jihoon yang melanjutkan kegiatan cuci piringnya dengan muka yang berminyak. merayu Jihoon dan terus melontarkan kata-kata maaf.
Tapi Jihoon sama sekali tidak mempedulikannya.
***
Haloo!
Yeay aku comeback setelah lama menghilang hwhw mian.Vommentnya jangan lupa yaa biar aku semangat apdet :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet of Love • 2Park
RandomHanya imajinasiku tentang 2Park dengan bentuk drabble, ficlet, oneshoot atau twoshoot. Coba baca aja dulu, mungkin suka:) Warn! BxB!