enjoy
Lagi, satu musim dingin yang terasa berjalan begitu lama akhirnya berhasil Jihoon lewati dan kini salju-salju kesukaannya telah berubah menjadi musim semi yang indah. Meninggalkan semua cerita penuh suka duka yang pernah ia alami di akhir tahun lalu menjadi sebuah kenangan kembali. Bersamaan dengan semilir angin musim semi, Jihoon membawa langkahnya untuk membuka lembaran baru dan memulai kisah barunya. Menuliskan suatu pola warna hidup lainnya yang menyenangkan untuk kembali dikenang.
Pukul 4 sore.
Senyuman Jihoon terpatri indah, seakan tak pernah lepas dari wajah manisnya. Moodnya benar-benar berada pada titik paling bahagia sepertinya. Sekali lagi, ia kembali mematut dirinya di depan cermin, mengatur rambutnya agar tampak setampan mungkin. Ia juga tak lupa mengecek lagi penampilannya. Setelah dirasa semua sudah sempurnya, Jihoon mengambil hoodie warna cream miliknya, lalu bersiap untuk keluar. Mata indahnya beradu pandang dengan milik sang kakak yang menatapnya aneh tepat saat ia menuruni tangga. Ya, Jihoon masih belum berhenti tersenyum itu sebabnya Jimin memandangnya aneh.
"Mau kemana?" Jimin bertanya dengan mata yang tak henti meperhatikan penampilan adiknya.
"Tebak aku akan kemana?" bukannya menjawab, Jihoon malah membalas pertanyaan Jimin dengan pertanyaan lagi. Matanya yang mengerling jahil membuat Jimin mendengus. Melihat Jihoon yang ceria seperti ini sudah lebih dari cukup untuknya mengetahui tujuan adiknya itu.
"Taman lagi huh?" Jihoon mengangguk cepat mengiyakan jawaban sang kakak.
"Kenapa sih kau suka sekali disana? Bahkan ia tidak ada kabar dan tidak ada tanda-tanda akan kembali sampai sekarang, lalu apa yang kau tunggu?" Tanya Jimin to the point. Bukan, bukannya tidak suka, hanya saja Jimin khawatir pada adik tersayangnya itu. bukan hanya sekali dua kali adiknya menunggu kehadiran dia disana, Jihoon sudah menunggu sangat lama. Dan Jimin pikir, sudah waktunya untuk Jihoon berhenti dan kembali menemukan sosok yang baru dan yang lebih baik dari dia.
Yah, sebenarnya ia sudah berulang kali dan tidak ada kata bosan sama sekali untuk mengingatkan Jihoon tentang hal ini. Namun, mau sampai mulut Jimin berbusa pun Jihoon tetaplah Jihoon, adiknya yang keras kepala. Dia selalu punya sangkalan tersendiri atas pikiran-pikiran Jimin. Membuat Jimin kesal bukan main sebab tidak pernah didengarkan.
"Bukannya tidak, ia hanya belum kembali. Aku percaya dia pasti kembali padaku" jawab Jihoon tenang seakan ia memang sudah berpengalaman tentang hal menunggu. Jihoon menatap kakaknya dengan binar yang tampak jelas di matanya. Tatapannya seakan berbicara 'aku baik-baik saja, tak usah khawatirkan aku'
Lihat? Dia benar-benar Park Keras Kepala Jihoon.
Pada akhirnya Jimin hanya mampu mengangguk. Mempercayai setiap kalimat adiknya. Selama Jihoonnya bahagia untuk menunggu. Jimin akan mencoba untuk tidak menahannya. "Yah, terserahmu saja" Jimin menyerah. Ia mengusak surai light brown adiknya sebelum berlalu menuju tangga.
***
Manusia-manusia kini telah berani berlalu lalang menerjang jalan sambil bersenda gurau tanpa adanya balutan sweeter dan coat-coat tebal yang mengiringi perjalanan mereka. Anak-anak mulai berkeliaran di taman dengan senyuman indah merekah. Menyambut dengan penuh suka cita awal musim semi ini.
Tak berbeda jauh dengan Jihoon.
Kini pemuda manis itu tengah melangkah menerjang jalanan kawasan perumahannya. Menikmati awal musim semi dengan menyusuri kompleks perumahan. Berusaha menikmati sisa liburnya yang ada sebelum kembali disibukkan dengan berbagai tugas kuliah dan oh! jangan lupakan tentang skripsinya yang benar-benar menyebalkan.
Terkadang, Jihoon berandai-andai bagaimana kehidupannya jika ia sudah wisuda dan mulai memasuki dunia kerja yang sering Jimin gambarkan dengan keluh kesah beserta umpatan yang tiada hentinya. Jihoon tak pernah berpikir akan seburuk itu dunia pekerjaan yang sesungguhnya. Bahkan ia merasa, kuliahlah yang paling buruk dari segalanya karena itu sungguh mendefinisikan kata 'menyiksa' dengan baik. Rasanya ia ingin cepat-cepat menyelesaikan kegiatan studinya itu dan segera masuk ke dunia pekerjaan yang ia sukai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet of Love • 2Park
RandomHanya imajinasiku tentang 2Park dengan bentuk drabble, ficlet, oneshoot atau twoshoot. Coba baca aja dulu, mungkin suka:) Warn! BxB!