💧Ten💧

20 2 7
                                    

Rendy's pov

Aku tidak percaya atas semua yang aku alami hari ini.

Pertama, Rena menjauhiku tiba-tiba. Kedua, Rena menangis ketika melihat Diva sedang berpelukan dengan Riska.

Dan ketiga, aku mendengar percakapan antara Rena dan Laras bahwa Rena selama ini menyukai Diva dan menyembunyikan perasaannya dari siapapun!

Oh tidak, ini lebih sulit dari yang aku duga! Ini akan semakin merumitkan rencanaku. Sekarang apa? Apa yang harus aku lakukan?

Apa aku harus memberitahu Rena bahwa Diva itu tidak baik untuknya?

Pikiranku sungguh kacau saat ini. Aku mengacak rambutku frustasi. Frustasi karena selalu memikirkan hal ini.

Sebuah ide terlintas di benakku. Aku tahu apa yang harus aku lakukan. Aku menghadapkan wajahku ke arah cermin, kemudian kulihat garis bibirku mulai tertarik menampakkan senyum miringku.

Dengan segera aku mengubah wujudku. Menjadi sang Malaikat Kegelapan. Kemudian berlari ke arah jendela, sampai kurasakan tubuhku mulai terbang meninggalkan rumahku.

Aku menuju ke Rumah Diva. Ya, aku akan memberikan dia pelajaran, bagaimana cara untuk menghargai seseorang.

Kulihat, dia sedang berkutat dengan ponselnya sembari terduduk santai di tempat tidurnya.

Mungkin, dia tidak bisa melihatku dalam wujudku yang seperti ini. Pasalnya, dia sama sekali tidak menyadari kehadiranku.

Aku mulai bekerja dengan kekuatan yang aku miliki.

Disana, terlihat bulu-bulu hitam berterbangan membentuk sebuah pusaran tepat di atas kepalanya.

Dia terlonjak. Antara terkejut dan takut.

"Kau sudah menyakiti hatinya, jangan coba-coba untuk mendekatinya! Tak akan kubiarkan kau untuk menyakitinya sampai kapanpun!" kataku kepadanya.

Dia nampak heran sekaligus takut, karena tidak ada seorang pun yang dilihatnya selain dirinya sendiri di kamarnya saat ini.

"Hei! Siapa lo?! Kalo berani tunjukkin diri lo!" teriaknya.

Aku hanya tertawa mendengar pertanyaannya.

"Kau mau tahu siapa aku? Aku adalah pelindung seseorang yang sudah kau sakiti hatinya. Dan, jangan coba-coba untuk mendekatinya, karena dia adalah milikku!" jawabku.

"Siapa? Seseorang siapa?" tanyanya kebingungan.

"Seseorang yang sudah peduli padamu, namun kau tidak menghargai kepeduliannya," jawabku.

Kemudian, aku pun mengakhiri perbuatanku ini, lalu kuputuskan untuk kembali ke rumahku.

Intinya, jika dia berani mendekati Rena, aku akan terus menerornya seperti ini.

💧💧💧

Rena's pov

Aku bingung, darimana aku mendapat kekuatan untuk melawan Riska tadi?

Padahal selama ini aku selalu takut jika berhadapan dengan dia juga geng nya.

Namun, aku tidak terlalu memedulikan hal itu.

Biarkan saja, lagipula aku sudah lelah terus menerus ditindas olehnya juga geng nya itu.

Sekarang ini, seperti biasa aku sedang di kamarku. Sendirian.

Tapi,aku merasa nyaman jika seperti ini. Namun sepertinya, perutku tidak bisa diajak kompromi saat ini.

Hujan Bulan Desember [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang