💧 Thirten💧

19 2 0
                                    

Author's pov

Bel istirahat berbunyi setelah semua siswa melaksanakan KBM selama 80 menit. Ketika guru mata pelajaran mereka sudah keluar, dengan segera kebanyakan murid melangkahkan kakinya menuju Kantin Sekolah.

Namun, hal itu tidak terjadi pada Rena. Gadis berhijab itu lebih memilih menuju ke Perpustakaan untuk menyegarkan kembali pikirannya dengan beberapa buku bacaan di sana.

Sebenarnya, Rena itu adalah salah satu siswi yang berprestasi di sekolah ini. Sebenarnya, IQ Rena juga lumayan kalau dibandingkan dengan murid-murid di sini.

Hanya saja, ayahnya yang terlalu memilih kasihkan dirinya dengan kedua kakak angkatnya itu.

Rena terus melangkahkan kakinya melewati setiap koridor kelas, hingga sampailah di depan pintu Perpustakaan.

Secara perlahan, Rena menarik gagang pintu Perpustakaan, berharap tempat itu tidak sedang tutup.

Dan hasilnya......

"Tidak dikuci," gumam Rena pelan.

Sangat pelan, sampai tak ada satu orang pun yang mendengar gumaman itu, selain dirinya sendiri.

"Berarti Perpustakaan buka," ujarnya kemudian.

Gadis itu langsung membuka pintu Perpustakaan lebih lebar. Dia pun memasuki pintu tersebut.

Perpustakaan sangat sepi, hanya ada dirinya, dan dua orang siswa yang sedang mengerjakan tugas yang duduk di barisan kursi paling depan.

Seolah tak ingin mengganggu kedua siswa tersebut, setelah memilih buku bacaan, Rena memilih tempat duduk di barisan paling belakang, dan paling pojok.

Dia mulai membaca buku yang dipilihnya tadi, sampai terlarut ke dalam bacaannya tersebut.

Beberapa menit kemudian, seorang siswa duduk di sebelah Rena. Nampaknya, Rena sangat khidmat membaca buku yang ada di hadapannya, sampai-sampai tidak menyadari kehadiran seseorang yang kini sedang duduk di sampingnya.

"Hai Ren," sapa orang yang kini duduk di sampingnya.

Barulah setelah mendengar ada yang menyapanya, Rena menghentikan aktivitas membacanya, kemudian menoleh ke si pemanggil.

"Eh Rendy, kamu udah lama di sini?"

"Enggak sih, aku baru duduk di sini, kayaknya kamu kalo lagi baca serius banget ya? Sampe nggak sadar kalo aku ada di sini?"

Rena hanya terkekeh. Dia memang orang yang tidak bisa diganggu oleh apapun. Di tengah keramaian pun, Rena tetap anteng jika sedang membaca.

"Oh iya, emmmm nanti sore kamu ada acara nggak?" tanya Rendy pada Rena yang melanjutkan aktivitasnya kembali.

Rena menoleh ke arah Rendy.

"Enggak 'kok, emang kenapa ya?"

"Kita pergi ke suatu tempat yuk!" ajak Rendy.

Rena mengalihkan pandangannya ke depan seraya berpikir.

"Emmm boleh aja sih tap-" jawab Rena.

"Oke deh kalo gitu," Rendy segera memotong ucapan Rena yang belum selesai.

Rena hanya menanggapi hal itu dengan tersenyum.

💧💧💧

Kring kring!

Setelah bel pulang berbunyi, Rendy segera menghampiri meja Rena yang ada di depannya. Dia melihat gadis itu tengah membereskan barang-barangnya.

Hujan Bulan Desember [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang