Waktu berjalan, perasaan mudah berubah, namun Cinta sejati akan selalu ada untuk menjaga hatimu agar tak terluka.
Happy Reading ❤
***
2012 Adalah tahun yang memilukan hatiku. Tidak pernah ada yang tau perasaan ku saat itu termasuk sahabat-sahabat terdekatku.
Seiring waktu berjalan, hatiku mulai tertata kembali. Telah ku lewati beberapa kisah Cinta setelah itu dengan akhir yang pahit juga, Hingga bertahun-tahun terlewati.
Saat itu, tahun 2017 hatiku kembali terluka. Perasaan yang sudah jauh tersimpan seketika kembali muncul akibat melihatnya terluka begitu dalam. Ya.. Semenjak aku mengetahuinya, semenjak hari itu, hatiku terdalam begitu membenci sahabatku. Sahabat yang telah menoreh luka pada Cinta dalam diamku.
Pada awalnya aku tidak mengetahui bagaimana kelanjutan hubungan mereka.. Hingga suatu hari aku membuat janji meet up dengan Ririn, Neneng, dan Dede. Saat itu Ririn juga mengajak Bowo. Namun mereka tidak pergi berbarengan. Malam itu kami semua janjian di kafe di daerah pasar segar. Ririn minta untuk ikut denganku ke kafe tersebut. Kami berdua pun menuju kafe.
Di perjalanan Ririn berkata,
''Fit, kamu ikut dede ya ke kafenya. Aku pinjam motormu sebentar mau ke rumah temanku di sumber rejo aja." ujarnya.
"Kamu mau ke mana? " tanyaku padanya.
"Ke rumah temanku sebentar, deket aja kok"jawabnya.
"Ih tapi jangan lama-lama ya. Nanti Bowo keburu datang masa kamu ga ada". Kataku pada Ririn.
"Iya tenang aja". Katanya.
Kebetulan saat itu Dede juga pergi beriringan dengan kami. Aku pun menyetujuinya dan ikut dengan Dede. Sesampainya di kafe aku dan Dede memesan makanan. Tak lama kemudian Ririn pun datang. Kemudian disusul dengan Bowo dan Terakhir Neneng. Malam itu Ririn seperti bergelagat aneh di depan Bowo.
"Coba pinjam hp mu" kata Bowo saat itu kepada Ririn.
Saat itu kami sedang makan.
"Baterainya habis jadi ga bisa" jawab Ririn pada Bowo.
"Gapapa sini aku pinjam sebentar". Kata Bowo kepada Ririn.
Dia seakan menutupi sesuatu dari Bowo. Aku menyadarinya bahwa dia sedang membohongi Bowo tentang sesuatu.
"Udah ayo makan dulu aja nanti aja bahas hp nya" Kataku sambil mencairkan suasana tegang malam itu.
"Neng, kamu baru pulang kerja ya? " tanyaku pada Neneng sahabatku yang juga datang malam itu.
"Iya nah baru pulang kerja, nyempetin nih ngumpul bareng kalian". Jawabnya.
"Alahh neneng cari dolar kah same malam belum pulang" sahut Dede mengolok.
"Apasih aku loh shift sore makanya pulang malam" ujar Neneng.
Setelah kami makan, kami pun pulang. Malam itu Bowo yang mentraktir Ririn. Tapi anehnya Ririn seperti wanita tak tau diri.
Setelah pulang, Ririn yang saat itu ku bonceng dan ku antar pulang bercerita bahwa seseorang yang ia datangi di sumber rejo adalah pria lain yang sedang dekat dengannya. Dia menutupi itu dari Bowo. Awalnya aku ga tau kenapa Ririn begitu, sampai akhirnya aku tau bahwa Ririn telah menghianati Bowo. Setelah hari itu, aku mengetahui bahwa ternyata Ririn sudah di lamar pria lain dan tak lama kemudian mengundang kami semua di pernikahannya. Saat itu aku tau Bowo terluka. Laki-laki baik yang pernah mengisi hatiku terluka terlalu dalam. Wanita yang dia perjuangkan selama ini telah menghancurkan impiannya dan segalanya. Hatiku sakit, sampai rasanya ingin menangis saat ku dengar langsung dari mulut Bowo saat Ia ke rumahku menceritakan kejadian yang terjadi. Saat itu Ling sahabatku juga berada di rumahku.
"Aku uda bilang sama dia untuk sabar nunggu aku sampai aku kerja dan bisa lamar dia setidaknya beri waktu setahun buat aku, tapi dia ga bisa. Bahkan aku sudah bilang kalau aku bakal masuk islam biar bisa terus dengannya tapi ternyata di saat hari aku ingin bilang itu ke dia, dia bilang dia sudah dilamar. " ucap Bowo menceritakan kejadian sebenarnya.
"Ya Ampun wo, kok dia jahat banget sih sama kamu?. kamu loh selalu berjuang untuk dia dari jaman SMA." ujarku padanya.
"Aku ga ngerti kenapa dia tiba-tiba begini. Dia ga pernah cerita kalau dia dilamar orang lain. Aku baru tau habis dia dilamar, dia baru cerita. " ujar Bowo dengan raut wajah yang sedih. Aku seperti ingin menangis mendengar curhatannya malam itu di rumahku.
Perbedaan agama memang menjadi salah satu penghalang Cinta mereka. Namun sikap Ririn yang secara tiba-tiba berubah dan sudah dekat dengan pria lain adalah hal yang menurutku tidak bisa dibenarkan. Padahal selama ini Bowo selalu ada untuknya. Rasanya aku ingin nangis mendengar cerita Bowo. Aku ga tega kenapa Bowo harus mengalami sakit seperti ini.
Kami berusaha menghibur Bowo. Semenjak aku tau semua yang terjadi, aku merasa ingin selalu menghibur Bowo. Aku ingin menjadi sahabat yang selalu ada untuknya. Sejak saat itu aku jadi sering chattingan dengan Bowo. Aku mengajaknya jogging sama-sama, singsong dll bersama teman-teman yang lain seperti Jonathan, Ling, Neneng, dan Wiwit. Aku ingin dia melupakan rasa sakitnya walau mungkin tak mudah baginya. Aku kini kembali dekat dengannya, menjadi teman curhat nya sekaligus teman jalannya.
Aku tau dia laki-laki baik. Dia ga pantas untuk disakitin. Hatinya begitu lembut bahkan untuk menyentuhnya pun aku takut. Takut jika hadirku akan menambah lukanya. Namun di hatiku terdalam saat itu, ada rasa yang kembali muncul. Ada rasa yang tertinggal. Rasa yang ingin terbalaskan. ❤*aku benci melihatmu terluka namun Lukamu menjadi takdir yang membuatku jatuh ke pelukanmu*
Epilog_
Ting tung * hp ku berbunyi* whatsapp dari Bowo
"Fit jogging yuk"
Dalem hati
(Oh my god Bowo ngajak aku jogging, berdua doang?? Ga sama Ling ling lagi betiga? Astaga!! Yayyyy ) 😆Yuhuuuuu.. #jingkrak-jingkrakKesenengan
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Tapi Beda
Romance*PROLOG* Lika liku Cinta yang beradu dengan waktu dan Perbedaan. Jika dulu Fitri harus menghadapi kenyataan Cinta bertepuk sebelah tangan yang begitu pahit. Kini, oleh waktu Fitri kembali dipertemukan dengan Cinta itu. Namun apa kini yang mengha...