🍁Next Year?🍁

66 6 0
                                    

Tahun depan?

Kata tahun depan selalu menjadi jawaban saat orang-orang di luar bertanya mengenai kelanjutan hubunganku dan Bowo.
Tak apa jika harus terus mengucapkan kata tahun depan. Bisa saja malaikat lewat dan mengaminkan sehingga berujung nyata.
Aku pernah melihat DM dari seorang teman Bowo di Instagram.
"Jadi kapan Wo, nikahnya? " tanya teman Bowo via Ig.
"Tahun depan bro". Jawab Bowo membalas DM dari temannya.
You know my feeling?
I'm so happy! Tapi aku ga tau apakah itu benar? Jika benar bagaimana caranya? Siapa yang berkorban?

*Another story*
Semenjak diterima CPNS aku pindah tugas bekerja di SMP Negeri 1. Aku resign dari SMP Negeri 11. Aku pindah ke SMP 1 terhitung sejak bulan Mei 2019. Enam bulan aku sudah bekerja di temat yang baru hingga detik ini. Suasana kerja yang baru membuatku kembali harus beradaptasi. Teman-teman dengan karakter yang berbeda-beda membuatku harus lebih sabar dan menyesuaikan diri. Bowo sejak awal 2018 bekerja di Bandara, tepatnya di Lion Air. Walau kami sama-sama sibuk bekerja, namun selalu menyempatkan waktu untuk bertemu.
Kemarin, aku dan Bowo janjian bertemu di rumahnya. Bowo akan mencoba mendaftar CPNS 2019 ada formasi Kemenkumham. Aku pun ke rumahnya sore setelah pulang kerja untuk membantunya mendaftar.
Di rumahnya kami mempersiapkan berkas yang dibutuhkan. Karena esoknya berkas sudah harus dikirim lewat kantor pos.
"Sayang, ini kalo pakai ijazah d3 sayang ga ada di formasi. Kita pakai ijazah SMA aja ya karena ada formasi penjaga tahanan di Kemenkumham". Ujar Ku pada Bowo.
"Iya sayang, rencana mau di Kemnaker, kata temanku ada juga formasi untuk ijazah SMA". Jawab Bowo.
Kami pun mencoba googling namun ternyata tidak ada formasi yang sesuai.
"Ga ada eh yank, yaudah kita yang di kemenkumham aja ya? " tanyaku.
"Iya dah sayang, gapapa, kita daftar itu aja". Ujarnya.
Selesai mendaftar, keesokan harinya aku menemaninya ke kantor pos untuk mengirim berkas.
Lalu kami cari sarapan di daerah sekitar Jalan Ring Road. Kami pun sampai di tempat penjual bubur ayam dan nasi kuning.
"Sayang mau nasi kuning atau bubur?" tanya Bowo padaku.
"Aku bubur aja sayang. Sayang makan apa?" tanyaku.
"Aku nasi kuning yank. Yauda aku pesankan ya. Sayang duduk aja dulu. " ujar Bowo.
"Iya sayang ". Jawabku.

Setelah itu kami makan kurang lebih setengah jam. Ketika kami mau pulang ternyata hujan deras. Kami pun menunggu hujan reda hampir satu jam lebih di sana. Suasana kala itu sangat menyejukkan ditambah disampingku ada pria yang kucinta.

Jika berpikir kata "menikah" aku memang menjadi mellow.
Namun, jika bersamanya seperti ini aku merasa sudah bahagia.
Entah tahun depan atau kapan, aku percaya bahwa Bowo pasti juga memikirkan hal yang sama. Kegalauan yang sama.
Jadi, untuk apa aku memikirkan perkataan orang. Cukuplah aku dan Bowo bahagia dengan cara kita saat ini.
Aku yakin Tuhan punya rencana yang Indah agar kami berdua dapat terus bersama.

_kesabaran akan berubah kebahagiaan_

*ditunggu lagi ya kelanjutannya*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta Tapi BedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang