Setelah makan di cafe biasa. Ryn langsung menuju apartmentnya, namun ia tidak sendirian. Jinyoung dan Hyeri juga ikut.
"Yak!, lo tuh kalau dibilangin makanya nurut"Suara cempreng Hyeri terdengar didalam lift berukuran persegi.
Kalian tau kenapa Hyeri marah - marah?, karena tadi Ryn memakan Hamburger berisikan udang, jadinya tubuh Ryn lemas dan tak berdaya.
Jinyoung menatap calon istrinya dengan khawatir. Dari tadi, Ryn terus saja menyender dibahunya. Dengan mata sayup, Ryn mencoba bertahan agar tidak tumbang.
/Ting/
Suara lift terdengar dan pintu terbuka dengan otomatis. Mereka bertiga keluar dari lift dan langsung menuju kamar Ryn.
Hyeri yang berada didepan, sedangkan Jinyoung berada di belakang bersama Ryn. Dengan memegang Ryn, Jinyoung terus menuntun cewek itu agar tidak terjatuh.
"Ayo langsung pulang"Ucap Ryn begitu makanannya habis. Jinyoung dan Hyeri mengangguk, mereka langsung meninggalkan cafe tersebut.
Tapi, baru saja mereka keluar dari cafe, Ryn terjatuh karena tidak bisa menahan kakinya yang tiba - tiba lemas.
Jinyoung membantu berdiri dan menatap wajah Ryn. Pucat dan berkeringat, "Are you okay?"Tanya Jinyoung. Ryn mengangguk.
Mereka jalan kembali menuju mobil. Sesampainya didepan mobil, Ryn menyenderkan tubuhnya dan matanya menjadi sayup.
Hyeri, cewek itu yang tadinya bermain ponsel langsung menatap sahabatnya dengan tatapan bingung. Tak lama kemudian, matanya memincing.
"Gwaenchanch-a?"Tanya Hyeri. Ryn menatap kedepan tanpa membalasnya, "Lo makan udang?, lo alergi Ryn!!"Sambung Hyeri dengan suara kencang.
"Jinyoung, lo bawa mobil ke apartment Ryn. Gue sama Ryn dibelakang, cepet!"
Jinyoung mengangguk dan langsung memutari mobil milik Hyeri, ada rasa khawatir didalam hatinya ketika melihat Ryn seperti itu.
"Jinyoung, lo ke kamar Ryn. Gue ambil air putih dulu"Suara Hyeri membuat Jinyoung menoleh kemudian langsung berjalan menuju kamar Ryn.
Walaupun dirinya tidak tau yang mana kamar milik Ryn. Dengan feeling yang kuat, Jinyoung membuka pintu berwarna putih.
Dengan rasa khawatir, Jinyoung langsung mengubah cara Ryn berjalan dengan menggedong ala brendel. Awalnya Ryn menatap Jinyoung dengan mata sayup dan juga terkejut.
"Jangan ngebantah!"
Dirtaruhnya Ryn diatas kasur berwarna putih. Tak lupa juga Jinyoung membuka sepatu yang dipakai Ryn, dan langsung menyelimuti tubuh Ryn.
"Hyer, lo jagain Ryn dulu"Ucap Jinyoung ketika Hyeri datang dari pintu. Hyeri mengangguk dan langsung menemani sahabatnya itu.
"Lo masih kuat?"Tanya Hyeri. Ryn mengangguk dengan pelan, Hyeri menggenggam tangan Ryn dan menatap sahabatnya dengan tatapan khawatir.
"No. 939, Gomawo"Suara Jinyoung terdengar diruang tamu, setelah memutuskan sambungan telfonnya Jinyoung kembali kekamar Ryn.
"Gue udah panggil dokter. Tunggu sebentar"Ucap Jinyoung ketika masuk kedalam kamar Ryn. Hyeri menoleh.
"Ryn, calon suami lo idaman banget"Bisik Hyeri pada Ryn. Ryn tersenyum mendengarnya.
Jinyoung keluar kembali setelah berkata. Cowok itu duduk disofa, bernapas dengan tenang. Walaupun dirinya sedikit cemas dengan keadaan Ryn.
/Ting tong/
Suara bell membuat Jinyoung menatap pintu, ia menghela napas kemudian beranjak dari sofa menuju pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
marriage [REVISI ULANG] ✅
Fanfiction"Kalian akan menikah bulan depan" "Hah?!" "Engga ada penolakan" 🌑 Bahasa engga baku! ™Published : March 2018 - January 2019 ☁️ Jadi jika kalian dijodohkan, apa akan menerimanya?