1. Mati

45K 5.2K 300
                                    

Hidup terlihat menyenangkan untuk orang lain.

Hidup begitu mengagumkan bagi orang-orang di sekitarku.

Mereka menangis, tertawa, bersedih, bahagia. Semua emosi itu bercampur aduk membentuk sebuah perasaan yang semu.

Aku di sini.

Duduk.

Menatap mereka.

Tersenyum hampa.

Lalu berkata pada seseorang yang berdiri di sampingku, "Kenapa mereka berusaha keras buat bertahan hidup kalo ujung-ujungnya pasti pada mati?"

Tidak ada jawaban.

"Kenapa kita harus tetep hidup kalo pada akhirnya mati?"

Tetap tidak ada jawaban.

"Kita bisa mati kapan aja, di mana aja. Dengan berbagai cara mati yang selama ini cuma kita lihat sama dengar dari orang-orang. Kadang hidup emang terlalu pelik, siapa yang tahu mati emang lebih baik?"

Apapun yang kukatakan. Tidak pernah mendapat jawaban. Ya, sebuah cermin memang tidak mungkin bisa bicara.

Aku melihat beberapa obat yang diletakkan di atas meja, mengulum senyuman kecil.

Tidak banyak yang tahu selain keluargaku. Sejak beberapa tahun lalu aku divonis mengidap gangguan jiwa.

"Jadi..." pantulan bayanganku di cermin mulai bicara. Dia mengukir senyuman kosong. "Kenapa kamu gak mati?"

***

Aku dan CerminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang