CECE POV
Disinilah aku sedang berkutat dengan layar laptop yang dari pagi tidak luput aku alihkan pandanganku.
'Aarggghh... gilaa ini banyak banget... gak kira-kira apa tuh orang ngasih tugas gue sebanyak dua gunung "kembar". Keluh ku
Aku menjambak rambut saking pusing dengan tugas yang diberikan oleh kaki tangannya paman Lee, belum juga beberapa hari kerja disini sudah membuatku suntuk dan ingin pulang ke indo. Tapi karena sudah berjanji, ya sudah jalanin ajaa dulu..
Ku tegakkan badanku yang terasa ingin patah gara-gara kelamaan duduk akhirnya aku beranjak dari tempat duduk dan berjalan menuju balkon. Balkon perusahaan ini memang lah sangat strategis, aku suka dengan bangunan dan bentuk dari perusahaan ini. Tapi menurutku ada satu kelemahan perusahaan ini yaitu kurangnya pegawai yang tidak mempunyai etitut.
Ya mengapa aku bilang seperti itu karena tadi pagi aku sempat di bicarakan dan diremehkan oleh mereka bahwa aku tidak pantas mengendalikan atau menjanga perusahaan ini karena aku masih berstatus 'Pelajar'.
Heh.. mereka belum tahu saja bahwa seorang Cece Adistya malah lebih pinter darinya orang-orang biasanya menyebut dengan Jenius. Aku sih tidak ambil pusing ya mereka mau ngapain itu urusan mereka. Yang penting mereka becus dalam bekerja. Mungkin nanti ada saatnya aku yang meremehkan mereka dengan keahlian dan kejeniusanku
💋
JIMIN POVKu memandangi figura foto mendiang 'eomma' ku setelah kejadian itu. Aku masih memikirkan betapa naas nya eomma nya dahulu saat meninggal dunia. Aku membenci diriku yang tidak bisa merelakan eomma pergi.
Aku benar-benar terpuruk setelah eomma meninggalkan aku dan adikku. Aku mengeraskan rahangku dan tanpa kusadari satu tetes airmata terjatuh dari pelupuk mataku.
Aku benci....
Mereka yang membunuh eomma..
Sampai kapanpun kau tak bisa lari Lagi Tuan Lee..
Aku akan membalas semua perbuatanmu
Ingat itu..
Ku meremas figura yang berada di dadaku. Setelah menangis membuatku lega akhirnya aku tertidur dengan masih menggenggam foto eomma.
----
Author POV
Sepulangnya jam kerja Cece tidak langsung pulang ke rumah melainkan duduk di sebuah cafe. Ia termenung memikirkan gimana perasaan kedua orang tuanya yang bekerja hingga larut malam. Ya, sekarang cece merasakan apa itu tanggung jawab sepenuhnya terhadap perusahaan.. memang memang sangat berat untuk dijalani.
Cece menghela napas nya seakan menyiratkan kesedihan.
Ia melihat jam tangannya sudah menunjukkan pukul 7 malam itu tandanya ia sudah berada di cafe selama 2 jam. Ia pun memasukkan barang-barangnya dan beranjak meninggalkan cafe tersebut.Tapi belum sampai ia memegang pintu tangannya sudah dicekal dan langsung dibawa. Ia tidak tau siapa ini orang. Ia meronta untuk dilepaskan tapi sayang tidak di dengar sang pemilik tangan yang mencekalnya.
"Ajushiii, jebal lepaskan aku.." teriak Cece sambil mencoba melepaskan tangannya dan sampailah mereka di depan sebuah mobil mewah. Ia disuruh masuk ke mobilnya sampai bentakan pria itu keluar dari mulutnya.
DIAM!!
Deg..
Jantung Cece seakan hilang saat ia membentak Cece dengan sangat keras. Cece takut, Tentu sajaa...
Hikss.. hikss..
Cece tidak diam saja terus berontak dan ingin saja Cece menendang aset Pria tersebut tapi kecepatannya kalah telak hingga tangan cece di ikat di kursi penumpang. Mulut cece disumpal dengan kain dan kaki cece di ikat.
Hikss hikss.. jebal Ajushi tolong bebaskan aku.. hiks.. hikss hikss..
Cece meronta terus-menerus hingga suaranya habis dan matanya lama-kelamaan hilang konsentrasi akibat air matanya yang sedari turun membasahi wajah cantiknya.
Merasa tidak ada pergerakan Pria itu menoleh ke belakang dimana seorang Yeoja sedang tertidur dengan bekas air mata yang berjatuhan di wajahnya..
Pria itu tersenyum tapi bukan senyuman senang melainkan senyuman balas dendam!
"Akhirnya kamu tertidur, sayang.. mungkin tempat kamu bukan di rumah 'Dia' melainkan dirumah ku dengan berbagai kejutan yang akan kau nantikan tentunya" Ucapnya dengan gelak tawa di akhir kalimatnya.
---
Tbc
Aku beneran gak pede banget nulis FF ini.
13Okt2018
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPOSSIBLE [HIATUS]
Mystery / Thriller"Mau apa KAU?" Tanya Cece seperti namun masih bisa di dengar di telinga Park. "Heh.. apa yang kau pikirkan CECE ADISTYA.. Kau pikir aku akan mencium mu heh.. seperi drama korea yang kau lihat.. haha.. berharap sekali kau. Dengar... aku tak akan mud...