Bab 7

25 5 0
                                    


Hoshh.. hosh..

'Kok dingin ya di tubuhku.. apa yang telah terjadi?' Mengapa tubuhku basah?

"Heeh.. bangun" bentak seorang pria dengan cipratan air yang lama kelamaan menjadi guyuran.

Byurrr.....

Degg..

'Arggh...' ku melebarkan kedua mataku terkejut apa yang diliatnya.

Napasku terengah-engah dan menatap tajam Pria sialan ini!

Krik..

Pria itu menatap baju yang tersiram olehnya tadi dan terlihatlah 2 gundukan indah yang masih terbalut kaos tipis putih dan juga erghh bra hitamnya.
'Menarik' pikirnya

Lalu tersadar apa yang pria itu lihat langsung ku tutupi dengan selimut karena bajuku basah terkena air olehnya.

"Yakkkk.. apa yang kau lihat" teriak ku dengan mengeratkan selimut di dalamnya.

Pria itu menatapnya tanpa berkedip sampai Aku tidak merasakan bahwa pria tersebut sudah di dekat kupingku. Seakan terserang sengatan listrik Aku hanya diam membisu setelah pria itu mengucapkan sebuah satu kalimat yang membuat bulu kuduk ku merinding tiba-tiba.

'Bersikaplah manis, apabila tidak ingin mempunyai masalah.. dan juga punyamu besar juga ya' ucapnya dengan smirk dibibirnya lalu pergi meninggalkan cece.

"Siaaaaaaalllll, kenapa aku harus bertemu dengannya! Dan.. ini rumah siapa? Jangan bilang ini rumah pria tadi... arghhhhh.... hidupku ya ampunnnnn......" ucapku dengan menjambak rambutku kesal.

Seakan teringat sesuatu.. cece barulah konek bahwa tadi adalah seorang PARK JIMIN. Gilaaaaaa..

Tik.. air mata pun terjatuh..

Apa yang harus ku perbuat ya tuhan.. hikss.. hikss.. aku takut... Mah Pah aku takut.. hiks hiksss... tanpa kusadari air mataku semakin menjadi-jadi.

Hikss.. aku harus bisa, aku harus bertahan demi mamah papah..

Aku turun dari tempat tidur dan melangkahkan kaki ke kamar mandi. Belum sempat masuk kamar mandi sudah dikejutkan dengan PARK sialan itu..

"A-pa.. mau mu.." ucapku bergetar

"Cepat mandi! Lalu turun kebawah! Tidak pakai lama.. mengerti" nada perintah dan cukup keras di kupingku

5 Menit Kemudian..

Cece keluar dari kamar mandi masih terbalut handuk di tubuhnya. Cece lupa bahwa baju yang dikenakannya basah akibat guyuran air oleh si JIMIN sialan itu.
'Terus, gue pake baju apa dong'

Cece mencari baju di walk in closet dan benar saja dugaan cece bahwa Baju sudah disiapkan olehnya.
'Niat amat dia nyulik gue?' pikirnya

Cece melangkah menuruni tangga menuju ruang makan. di sana sudah ada JIMIN sialan dan juga pria mirip dengannya.

"Heh.. lama sekali kau hah" bentak jimin

"Ye.. namanya juga Wanita.. kenapa? gak suka? Yaudah aku pulang aja" ucap cece santai berdecak pinggang

BRAKK..

"KAUUUU!! SAMPAI BERANI KAU PERGI DARI SINI, ORANG TUA MU AKAN AKU HANCURKAN..." Bentak Jimin berdiri menunjuk wajah Cece lalu melangkah pergi dengan mengepalkan kedua tangannya.

Cece menuruni tangga dengan sangat lambat. Sampai yang mirip dengan PARK SIALAN menarik tangan Cece dengan tergesa-gesa lalu duduk di depan miripan nya si 'SIALAN' itu.

"Kenapa kau menatap ku?" Tanya 'DIA'

"Wae" Jawab Cece menatap tajam Orang di depannya.

Brakk..

Gebrakan meja pun terdengar. Siapa lagi pelakunya kalau bukan JIMIN 'mu itu'😁

"Diam.. disini tempatnya untuk makan bukan untuk berdebat.." nada Sinis

Mereka akhirnya memakan sarapan dengan tenang 'Krik'.
Setelah selesai Cece beranjak dari tempat duduk tersebut tapi belum melangkah Cece mendengar bisikan Min Ju atau disebut juga Kembaran Jimin.. 'Jangan terlalu dekat dengannya, nanti kau akan menyesal ' bisiknya dengan senyuman miring dibibirnya. Cece mendengar itu langsung bergidik ngeri apalagi membayangkannya.. erghh tyyydakkkk...

***
JIMIN POV

"Lanjutkan misi kita Min Ju-Ya, jangan sampai kita jatuh apalagi mencintainya. Kita harus membuat dia bertekuk lutut lalu kita ambil alih perusahaannya." Ucap ku menatap Min ju serius..

"Tentu saja,Hyung.. aku akan mainkan peranku" balasnya smirk

"Baiklah.. kalau begitu aku ke kamar dulu, hyung" Min Ju keluar dari tempat persembunyian di rumahnya itu. Namun ada yang berbeda dari raut wajah Min Ju tapi aku belum bisa menebaknya. Ah sudahlah itu urusannya, sekarang yang harus kupikirkan adalah mulai dari mana aku harus melakukan misi tersebut?

END

***
RENALDI POV

'Kemana sih tuh anak, dari kemaren belum juga ngabarin? Apa mungkin dia Sakit? Ahh masa, kalo dia sakit pasti ngeluh ke gue atau Angel maupun Clarissa. Tapi tumben banget  dah kaga ngabarin gue? Udah tau gue khawatir sama dia.. apa gue tlpn aja ya? Lahh ntar pamor gue turun dong kalo tlpn duluan ya tapi gue rindu.. kampret.. Bodo lah gue tlpn aja' gerutu gue nungguin kabar dari orang yang gue cinta tapi ya gimana gue udah gak sabar yaudah gue tlpn..

Dering pertama tidak dijawab..

Dering Kedua diabaikan gengs..

Dering Ketiga Dikacangin teman-teman.

Dering Ke empat akhirnya.. mbak-mbak operator yang jawab
Authornya ngeselin..

'Ye elah, kenapa mbak-mbak nya yang jawab sih.. tuh orang kemana dah? Apa gue samperin aja ya ke korea? Tapi sayang tabungan gue buat nikah ntar sama Cece.. ' dengus gue sambil menatap foto Cece.

Gue membuang napas kasar lalu berbaring di atas kasur kesayangan gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue membuang napas kasar lalu berbaring di atas kasur kesayangan gue. Biarkan lah Si Cece nanti juga pasti tlpn gue. Tidur dulu ya ce, dah.. gue kecup hp gue dan memejamkan mata.

 gue kecup hp gue dan memejamkan mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

END

***
Malem minggu update.. biasa orang gabutzzz.. jangan bosen guys baca cerita ini.. hihiw..

Terima kasih..
감사합니다..
Thank You..
ありがとう..
ขอบคุณ..
gracias..
danke..

10Nov2018

IMPOSSIBLE [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang