BAB 10

12 4 0
                                    


Matahari mulai naik tandanya subuh menjelang pagi. Namun seorang perempuan enggan untuk membuka matanya karena ia lelah semalaman menangis. Siapa lagi kalo bukan Cece...

"CECE... BANGUN KAU!" Teriak Jimin di depan pintu kamar Cece

Sedangkan cece yang mendengar hanya bisa diam.. karena ia malas berdebat dengan park jimin.

BUKK..

Pintu terbuka lebar dan masuklah Jimin dengan tatapan marah..

"KAU.. CEPAT BANGUN! KAU SUDAH LUPA DENGAN PERSYARATAN ITU HAH?!. KALO KAU TIDAK BANGUN DALAM HITUNGAN KETIGA MAKA KELUARGA MU AKAN MENERIMA AKIBATNYA!" Ancamnya sambil berkacak pinggang

Satu..

Dua..

Ti---

"Iya aku bangun.. ada apa sih kau berisik sekali pagi-pagi buta begini?" Dengus ku bangun lalu duduk di pinggiran kasur sambil menatap Jimin sengit.

"APA KAU BILANG? Kau lupa dengan perjanjian itu rupanya. Baik.. akan aku ingatkan kembali.. ha---

"Iya iya aku ingat.. ya sudah aku mandi dulu. Nanti akan ku buatkan kau sarapan.. udah sana" usir Cece berlalu ke kamar mandi

"Kurang ajar sekali kau.. aku kasih kau 15 menit untuk mandi. Dimulai dari sekarang" ucap nya lalu meninggalkan kamar Cece

***

10 menit kemudian..

Cece menuruni tangganya dengan kecepatan sedang dan tak lupa untuk menguncir rambutnya yang sempat berantakan tadi.

"Cepat sekali kau.. biasanya wanita kalo mandi bisa memakan 1 sampai 2 jam tapi kau.." smirk Jimin

"Ngapain aku di kamar mandi selama itu. Lagian ya aku bukan perempuan seperti itu. Kadang sih" lanjut nya di dalam hati

"Ya ya.. terserah kau saja. CEPAT kau buatkan aku sarapan dan secangkir green tea" perintah nya lalu kembali membaca koran

'Ishh.. mentang-mentang punya kuasa lebih tinggi bisa seenak aja dia..' gumam ku.

Cece melihat isi kulkas.. betapa terkejutnya ia... di dalam kulkas hanya terdapat beberapa sayur dan buah-buahan tapi itu semua sudah layu.

Huh.. ngaku sih orang kaya, beli beginian udah pada layu semua. Tapi minuman soju sama soda aja banyak..  heran..

Daripada Cece bingung akhirnya membuat sebuah pancake yang simpel tapi rasanya cukup mengenyangkan perut. Ia juga membuat green tea hangat.. tapi dimana letak green tea nya? Cece mengobrak abrik yang terdapat di dapur...

Gotcha.. ketemu deh..

'Gulanya berapa sendok ya? Ah bodo lah.. gue gak tau' gumam Cece

Cece menyodorkan green tea hangat nya..

Park Jimin yang masih fokus hanya bisa bergumam. Ia mengambil cangkir yang di bawa oleh Cece dan meminumnya.

Glekk..

'Rasanya..'

"Tau dari mana kau seleraku seperti ini?" Tanya Jimin penasaran

"A-hh.. itu aku hanya pake insting" jawab ku pelan dan membawakan sebuah pancake yang di atasnya terdapat madu yang tidak terlalu manis.

"Oh"

Cece dan Jimin memakan dengan sangat sepi tidak ada yang berani membuka suaranya.

....

"Ehm.. hari ini kau sekolah di SOPA. Bajunya sudah ada di lemari mu. Kau akan berangkat bersama ku" kata Jimin tenang sambil menikmati pancake buatan Cece

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IMPOSSIBLE [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang