14. Feeling It Comes ..

658 117 7
                                    

Umji merasa bingung lagi, Ve membuatnya tak mengerti isi hatinya lagi. Umji tau dia selalu lebih mementingkan perasaan orang lain dan mengenyampingkan perasaannya sendiri, merasa jika orang lain bahagia maka dia pun akan turut bahagia.

Jika diingat lagi, Umji pernah merasakan sebuah rasa senang saat Ve menyatakan perasaannya dihadapan banyak orang. Saat itu Umji merasa ada perasaan baru yang muncul dihatinya, perasaan yang nyaman dan menenangkan. Tapi kembali pikiran Umji mengingatkan, jika Ve hanyalah milik Yerin. Ve adalah tempat bahagianya Yerin sedangkan Yerin yang bahagia pasti Umji juga ikut bahagia, walau terasa ciut didada.

Umji tak merasa jika dia sedang menangis dalam diam, dia bahkan tak mengerti dengan apa yang sedang dia rasakan.

'Kenapa gue nangis?' tanyanya sendiri sambil menghapus jejak air matanya yang telah menetes, memikirkan Yerin dan Ve tanpa sadar mensesak kan dada.

Karena pertemanan dan percintaan itu sama, kau memakai hati dan raga, menyalurkan perasaan dan kekhawatiran, merelakan atau memperjuangkan, dan sulit untuk melepas dan dilepas.

Esoknya.

Umji sudah bersiap-siap pergi ke rumah Eunha sesuai janji hari Sabtu. Umji menerima chat dari group ketika berjalan keluar, pandangannya jadi terfokus ke hp.

Yuju
Gengs, jangan ke rumah Eunha tapi ke Starbucks jalan Setia Budi yah.

Sinbi
Gak ah mahal gadak duit

Umji
Loh kenapa?

Eunha
Ah serius

Sowon
Iya Ju gue juga lagi gak ada duit

Yuju
Tenang, gue yang bayarin

Eunha
Tumben baik

Sinbi
Siplah kuy gratisss

Yerin
Ada acara apa nih

Yuju
Nanti juga kalian pada tau😳😳

Eunha
Gue mencium bau bau PJ

Yerin
Cius? Jadian?

Sinbi
Laku Lo Ju?

Yuju
Udah Lu nanti juga tau, dateng kalian cepat! Gue udah Sampai ni

Sinbi
Oke siap 69

Umji bengung,

"Kok tiba-tiba? Ada apa nih?" Racau Umji sendiri.

"Eh!" Saat Umji membuka pagar kayu rumahnya, dia terkaget karena Ve sudah ada didepan rumahnya lengkap dengan kendaraannya dan style coolnya.

"Loh bang kok bisa disini? dari jam berapa?" tanya Umji langsung ke Ve yang duduk selonjoran dibawah dan bersender di motornya yang tepat terparkir didepan gerbang rumah Umji.

"Gue nungguin Lo keluar dari jam... 6" jawab Ve masih berposisi sama dan bersikap santai.

"Hah! Jam 6? Kok gak bilang sih" kata Umji lagi.

Ve bangkit dan membersihkan sisa sisa debu dipantatnya, sambil tertawa.

"Gak kok baru aja dateng" kata Ve lagi.

Umji bernafas legah, kirain dia menelantarkan tamu.

"Abang ngapain?" tanya Umji,

"Jemput lo" jawab Ve.

"Mau kemana? Gue juga lagi ada acara bang" kata Umji,

"Mau ke Starbucks jalan Setia budi kan?" Tebak Ve.

"Loh kok tau?" tanya Umji bingung.

"Gue juga mau kesana, ayok" ajak Ve dan langsung memakai helem kepada Umji lalu naik ke motornya. Umji tidak langsung naik ke motor  Ve, dia masih terbingung.

"Udah naik aja, ntar juga Lo ketemu sama temen-temen Lo disana.. Sekalian aja sama gue" ajak Ve lagi.

"Kitakan udah temenan, jadi gamasalah kan?" tambah Ve lagi, kembali. Umji merasa dadanya menciut mendengar kata teman dari Ve, rasanya tidak enak ketika Ve menyebutnya teman. Sepertinya perasaan itu akan semakin terasa jelas.

Akhirnya Umji naik dan mereka pergi ke tujuan yang sama.

Sampai tujuan, Ve dan Umji langsung memasuki area Starbucks bersamaan sambil tertawa karena bercerita dan bercanda. Ntah sebuah kebetulan kalau tujuan tempat dan area bangkunya samaan, yaitu ujung dekat jendela.

Umji dan Ve sudah masuk dan melangkah bersama menuju kebagian paling dalam toko, pusat mata teman-temannya menatap mereka begitu pula Yerin dia yang paling terkejut sedangkan sinbi menatap marah ke Ve. Dan hal terkejut lainnya, teman-teman Ve dan Umji dalam meja yang sama. Apa yang terjadi?.

Umji terdiam kaku, Yerin menatapnya bingung dan marah. Sepertinya kesalah pahaman akan terjadi lagi, perasaan canggung luntur ketika Jihop memanggil.

"Woy kesini malah diem"

"Yoi" kata Ve dan langsung duduk ditempat yang tersisa 2 bangku lagi, dan itu untuk Umji dan Ve. Yerin duduk disebelah Umji dan disebelah Umji Ve. Yerin menatap curiga Umji, membuat Umji semakin merasa takut.

"Gue kira lo jemput Umji tadi bang, gataunya ketemu didepan " ucapan Jungkook pada Ve ditanggapi senyuman oleh Ve, sepertinya Jungkook tau kalau Umji dalam masalah dengan Yerin dan langsung berbicara seperti itu.

Beberapa tidak perduli dengan ucapan Jungkook, kecuali Yerin dan Sinb. Sinb sepertinya telah menyimpan kebencian yang sesungguhnya kepada Ve, karena dia langsung melirik Ve tajam.

Yerin berbisik ke Umji,

"Beneran Jii ketemu didepan?"

Umji mengangguk kikuk.

"Okeh gue percaya kok" balas Yerin dengan senyum manisnya sehingga matanya tertutup.

Umji merasa bersalah, dia merasa telah selingkuh dengan Ve dibelakang Yerin.

'Kenapa gue merasa.. Kalaua gue yang penghianat..' pikir Umji dalam hati dan meringis sedih.

The Composition |COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang