1 | First Met.

13.8K 1.5K 459
                                    

Jungkook gelisah, guling-guling di ruang tamu beralaskan karpet iron-man, menghilangkan jenuh, mengusir rasa bosan, dan mengubur dalam nafsu untuk nyabunnya efek menghabiskan 3 jam untuk nonton video porno.

"Anjir, sabun habis." Jungkook menggeram, seraya menekan celananya yang makin besar. "Tolong, gue gak mau mandi air dingin."

Dirinya tersenyum kecil, menatap celananya yang mengempis. Kakinya melangkah gontai ke kamar, menjatuhkan diri di kasur ukuran single bed di sisi kanan kamar.

Selalu begini, hening membelenggunya di kamar bernuansa monokrom itu. Bahkan menghela nafas pelan saja terdengar jelas di telinga. Jungkook bukan tipe orang yang gila dunia entertainment, tidak peduli dengan drama sampah para artis. Acara TV juga berisi pembodohan masyarakat, jadi malas untuk sekadar melirik.

Setidaknya, begitulah pendapat Jungkook.

Lelaki bergigi kelinci itu menatap nanar pada kasur di sebelahnya yang dibatasi oleh lemari kecil dengan lampu tidur di atasnya. Sudah tiga hari kasur itu kosong, tidak berpenghuni. Pikirannya melayang, kira-kira seperti apa roommatenya kali ini.

Apakah dia jahat? Galak? Judes? Jutek? Atau justru baik, jujur, sopan, santun, disiplin, ramah tamah, dah tidak sombong?

Tampan tidak? Ganteng? Hot? Tinggi? Seksi? Ugh, Taya harap begitu.

"Bosen, jancuk."

Jungkook bangkit, meraih hoodie kuningnya lalu keluar dari asrama. Tidak jauh, cuma mau ke minimarket depan sekolah.

"Hai, kak," sapa Jungkoom pada Jungwoo, kakak kelas teruwunya.

"Hai, Kookie. Mau kemana?" balas Jungwoo, jalan beriringan dengan si adik kelas.

"Alfamart paling, stock makanan habis."

Jungwoo terkekeh geli. "Masa habis? Perasaan terakhir kali kamu belanja kemaren pagi, deh."

"Kakak kaya gak tau perut saya aja," jawab Jungkoom, menyenggol pelan bahu Jungwoo.

Pelan buat Jungmoom doang, wong Jungwoo sampe kejedot tembok gitu.

"ADUH! Kamu jahat banget sama kakak," gerutu Jungwoo sambil mengusap dahinya kasar.

Jungkook sontak terkejut. "Ma—maaf, kak. Saya gak sengaja, niatnya tadi nyenggol pelan." Merasa bersalah, Jungkook mengusap sekaligus meniup dahi Jungwoo.

Si korban tertawa pelan. "Lain kali jangan gitu, tau sendiri badan kamu bongsor gini."

"Ish! Iya-iya, maaf." Jungkook mengerucutkan bibir sedikit, tidak terima atas perkataan kakak kelasnya. Bagi Jungkoom, dia itu langsing dan seksi, bukan bongsor!

"Eh," sela Jungwoo. "Tapi kalo kakak liat-liat dari samping, badanmu kayak letter S, ya?"

Tuhkan, Jungkook merona.

"Bodoamat, kak."

"Najis, giliran dibilang montok aja malu-malu kadal." Jungwoo mendelik. "Kakak duluan ya, Lucas udah nunggu. Bye."

"Iya, dadah!" Jungkook tersenyum, dalam hati meratapi nasibnya yang masih menjomblo sampai sekarang.

"Halah bodoamat pacar, gue lebih gak bisa hidup tanpa bokep," gumamnya seraya menatap flashdisk keramatnya di kantung celana.

———

"Jeon Jungkook iku sopo yo, Jim?"

Jimin, yang diajak bicara tertawa ngejek. "Taehyung, lo itu di Jakarta sekarang, jangan ngomong pake bahasa Jawa."

"Oh iyo, lali ak—lupa gue," jawab Taehyung, masih dengan logat medoknya.

"Pfftt." Jimin si teman biadab malah makin ketawa. "Tambah gak pantes, anjing."

"Lah? Kamu ini ndak jelas, lho. Yo wis, aku pake Bahasa Indonesia." Taehyung meletakkan kasar kunci kamarnya. "Aku nanya ini, Jeon Jungkook itu siapa?"

"Mana gue tau." Tapi, seolah teringat sesuatu, Jimin menatap lekat sahabatnya.

"Apasih, Jim? Jangan liatin aku begitu, nanti kamu suka." Taehyung dengan tangan panjangnya, memukul keras kepala Jimin.

"Bangsat, sakit bego," keluhnya. "Gue inget!"

"Inget apa?" Taehyung menyeruput es teh Jimin hingga habis. "Inget kalo aku ganteng? Wah iya jelas, Taehyung memang tampan."

"Bukan! Gue inget siapa roommate lo. Namanya Jungkoom, adek kelas, anak IPS. Manis, sayangnya galak."

Taehyung masih dengan wajah tablonya. "Namanya Jongkok? Kok jelek banget."

"Jungkook, anjing."

"Lah? Jadi roommateku ini manusia apa anjing?"

"Bodoamat ah, Tae. Capek gua ngomong ame lu." Jimin berdiri. "Gua mau jemput Yoongi dulu, ke kamar, gih. Jangan panggil Jongkok kalo gak mau titit lo ilang."

Taehyung diam, menatap nanar kunci kamarnya sebelum bangkit dan melenggang tampan menuju asrama.

Taehyung menghela nafas. "Huft, tahun kemaren aku dijadiin babu sama roommate, sekarang harus sekamar sama bis kecil ramah."

———

"Bangsat."

Jungkook melotot, jantungnya berpacu tidak selow ketika balik ke kamar dalam posisi pintu tidak terkunci.

Dengan panik si Kookie masuk, bersiap menghajar maling yang berani-beraninya mengusik asramanya. "HEH ANJING! KELUAR LO!"

Brak!

"ASTAGHFIRULLAHAL ADZIM, GUSTI NU AGUNG! SOPO IKU?! KAGET AKU YA ALLAH!"

Jungkook lebih kaget lagi, segera ia berjalan menuju kamar. "Anjing! Siapa lo?!"

Cowok bertubuh tinggi nan tegap yang sedang menaruh kembali lampu kamar kini berbalik, menatapnya dengan ekspresi kaget. "Ucapkan salam, dek. Masuk ketuk pintu dulu, jangan main anjing-anjing aja. Mas masih manusia."

Bahu Jungkook merosot, lemah dengan ketampanan dan kelembutan manusia di depannya. "Maaf, mas. Saya kira maling tadi."

Lagi, Taehyung menghela nafas pelan. "Yo we—ya udah, minta maaf sama mas."

"Kan sudah tadi!"

"Oh—iya, ya? Mas lupa." Taehyung nyengir, sedangkan Jungkook dengan ekspresi datar. "Jadi kamu roommate mas?"

"Iya, Jeon Jungkook. Panggil Jungkook, bukan Jongkok. Kalau manggil saya Jongkok, mas saya cipok pake belut." Jungkook melipat kedua tangannya depan dada.

"Ih, Jimin bohong berarti sama mas," kesal Taehyung. "Katanya kalo manggil kamu Jongkok, titit saya ilang."

Jungkook terkekeh. "Ya jangan dong, Mas. Belum saya coba soalnya."

"Hah? Kamu mau coba ngilangin titit saya?"

Jungkook kaget, beneran. "Bukan, bukan gitu. Ah—sudahlah, saya jadi inget film bokep yang saya tonton tadi."

Yang berhoodie kuning tadi meletakkan makanannya, menyimpan di kulkas kecil milik mereka—Jungkook dan Taehyung. Beruntung tadi dia beli banyak, jadi dia tidak perlu ditinggal Taehyung sendirian lagi untuk beli makanan.

"Uhm—Jungkook."

"Apa, Mas. . .—?"

"Panggil saya Mas Taehyung, dek."

"Nah iya, Mas Taehyung. Kenapa?"

"Anu—film bokep itu. . . apa?"

Jungkook tertawa.

Oke. Taehyung, cowok tampang brengsek, barusan nanya arti film bokep.

Taehyung polos.

Roommate | Taekook [ discontinued ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang