Penutup malam kali itu rengkuhan hangat di atas sofa, tepat di sebelah jendela. Yang lebih muda terlalu nyaman tidur di atas tubuh pria Jogjanya, dengan selimut peluk dia hangat. Tangan besar Taehyung usap pelan rambut adik kelasnya.
Keduanya sibuk, dalam alam pikirnya masing-masing. Jungkook di alam mimpi, sedang Taehyung sedang debat dengan argumennya.
Taehyung bingung, katanya dia risih dengan sikap si pemuda kelinci ini— tapi dia suka dipeluk.
Kesekian kalinya ia menunduk, tatap wajah damai Jungkook. "Imut e pol," desisnya sebelum tutup mukanya. "Astaghfirullah . . Mau cubit. Uh—mas mau cubit adek."
Pelukan dieratkan, Jungkook nyamanin posisi di dada bidangnya. "Yo wis, turu. Maaf." Taehyung berdialog, padahal didengar juga nggak.
Kaki jenjangnya ia lingkarkan pada tubuh Jungkook, sedangkan tangannya melingkar di kepala. Gemas katanya, jadi harus dipeluk erat-erat. Pipinya ditumpu di kepala Jungkook, modus cium aroma strawberry di rambutnya.
Ah, Taehyung sempat pindahin kaki kanannya sedikit lebih ke bawah. "Duh, bokongmu kok empuk ya?"
Lalu tidur, seolah nggak sadar dia habis nyentuh aset berharga.
[]
Semburat matahari dari ufuk timur sambut pagi. Tapi rasanya yang tengah bergulung terlalu menikmati, ia tak terbangun, masih rengkuh erat selimut birunya.
"Mas." Badan Taehyung diguncang pelan. "Bangun. Sarapan," bisiknya.
Baru kedua matanya terbuka, kelihatan sekali wajah ngantuknya. Jungkook ambil selimut tadi, kemudian tarik badan si Mas agar tegap. "Pipis, cuci muka, terus makan. Ga ada penolakan, aku kasih perintah."
Taehyung senyum tipis. "Selamat pagi, dek," sapanya.
Tidak ada balasan, Jungkook langsung melenggang ke arah dapur. Beberes bahan dapur, lalu duduk di kursi sembari tunggu Taehyung datang. "Dek! Ket mau mas—"
"Bahasa Indonesia, mas!"
"Oke." Taehyung duduk di hadapannya. "Tadi mas lagi mikir waktu lagi pipis."
"Terus?"
"Ngebayangin soal semalem . . . "
"O—oh, terus?"
"Mas cuma mau bilang," jedanya waktu tegak air putih hangat. "Kamu imut banget, subhanallah."
Kemudian seketika canggung. Jungkook pasang ekspresi datar, walau mulutnya tetap mengunyah nasi dan telur dadar pagi ini. "Cheesy banget, mas . . "
"Hah? Keju? Bukan! Mas bilang kamu lucu, bukan kamu mirip keju."
"Mas yang keju!"
"Loh?" Taehyung kerutkan dahi. "Mas ini bukan keju, teng tlecek."
"Apa?" Jungkook majuin wajah. "Ngomong apa?"
"Bukan apa-apa, hehehe." Taehyung senyum lebar. "Terus semalam juga mas nemu sebuah penelitian."
"Apaan?"
"Setelah melakukan survei—ternyata bokongmu gede, Dek."
Damn. Reaksi Jungkook di luar dugaan; ia menyeringai, bangkit, lalu tarik bahu Taehyung agar berhadapan dengannya. "Terus kenapa? Mas suka?" bisiknya, alis kiri naik, tangannya belai surai Taehyung lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommate | Taekook [ discontinued ]
Fanfictionlocal!au ❝ Mas Taehyung anjing一❞ ❝ Astaghfirullah Dek Jungkook. ❞ top!tae bot!kook