Forth mengendarai motornya kembali ke asrama setelah kelas sore berakhir. Dia punya waktu luang sekarang karena tidak ada lagi kelas untuk hari itu. Dia juga tidak bisa pergi ke ruang latihan Bulan dan Bintang karena para peserta harus melakukan latihan individu secara terpisah, jadi mereka tidak latihan dance group hari ini.
Karena tidak memiliki kegiatan, dia mengambil jalan memutar di depan fakultas kedokteran. Sebenarnya rute itu lebih jauh. Untuk sampai ke asramanya, dia harus mengambil jalan yang berlawanan. Tapi dia ingin melihat pemilik hatinya meski sebentar, karena dia tidak bisa melihatnya pada latihan seperti biasa.
Ya, dia jatuh cinta pada Beam. Orang mungkin berpikir dia hanya menghabiskan waktu dengan menggodanya. Bahkan teman-temannya tidak menganggapnya serius. Tapi itu adalah kebenaran, dia benar-benar jatuh cinta pada Beam.
Dia mengakui dia menjadi brengsek karena menyakiti perasaan Beam dan mempermalukannya dua tahun lalu. Dia dihantui rasa bersalah setiap hari sampai dia bertemu dengannya lagi. Jika dulu kepalanya yang mengendalikannya, tapi sekarang dia ingin mengikuti kata hatinya. Dia ingin memperbaikinya. Dia akan membuat Beam jatuh cinta lagi padanya.
Bisa dikatakan jika dia ingin bertanggung jawab atas apa yang telah dia lakukan. Tapi diadia sudah terlalu cinta hingga tanggung jawab bukan lagi yang paling penting.
Ketika dia mencoba menemukan sosok yang selalu hadir di mimpinya setiap malam, akhirnya dia menemukannya sendirian di dekat SUV putihnya. Aneh, dia membawa mobilnya sendiri hari ini. Dan Forth tidak melihat Pha atau Kit di sini.
Forth mendekat dan bisa mendengar Beam mengumpat sambil kakinya menendang ban. Kadang dia akan melompat dengan frustrasi, seperti kelinci. Kelinci putih yang lucu. Forth tidak bisa menahan tawanya.
"Beam, kenapa begitu marah?" Forth bertanya setelah menghentikan motornya tepat di belakang Beam. Beam berbalik. Wajahnya cukup merah karena emosinya.
"Itu bukan urusanmu!" Beam mengusirnya, tapi Forth sama keras kepala sepertinya hingga dia menolak untuk pergi.
"Mobilmu mogok? Aku bisa memeriksanya jika kau mau." Tawar Forth. Beam menatapnya curiga hingga dia menambahkan, "Jangan lupa, aku mahasiswa teknik dan maniak mobil. Jadi kau bisa percaya padaku."
"Aku tidak mempercayaimu."
"Au... aku hanya ingin membantu."
"Ban-nya kempes."
"Dan karena itu kau sangat marah?"
Beam memberinya tatapan tajam yang mendapat tawa hangat dari Forth. "Kau bilang kau ingin membantu!"
"Benar, maaf. Biarkan aku memeriksanya." Forth turun dari motornya kemudian berjongkok memeriksa ban yang kempes itu.
"Sepertinya seseorang sengaja melakukannya."
"Aku tahu itu!"
"Kau tahu? Apa ini pernah terjadi sebelumnya?"
"Beberapa kali. Mereka akan mendatangi baby-ku setiap kali aku membawanya ke sini, maka dari itu kami selalu datang ke kampus dengan mobil Ai'Pha. Untuk beberapa alasan mereka hanya menargetku."
"Karena kau adalah Queen. Mereka hanya cemburu. Aku juga punya masalah yang sama dengan motorku. Dan itu berhenti setelah aku terpilih sebagai head hazer. Mungkin mereka merasa takut padaku." Beam mengejek.
"Oh ya, dan mereka tidak takut padaku karena aku adalah Queen."
"Mau aku membalas mereka? Aku bisa menjadi penjagamu, kau tahu?"
"Kenapa harus kau? Lagipula, bukan seperti aku tahu siapa mereka. Dan mereka tidak akan pernah berani menyentuhku selama Ai'Pha bersamaku."
"Ya, benar. Dan pahlawanmu itu tidak datang untuk menyelamatkanmu hari ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lies Between Us (ForthBeam FanFic Bahasa Trans)
FanficForth adalah King of the campus. Sedangkan Beam adalah Queen of the campus. Tapi dia bukan miliknya. Persaingan, Kecemburuan, Keposesivan. Ini adalah sebuah kisah tentang cinta dan kebencian di antara dua raja yang berbeda ini. Title : Lies Between...