Beam Pov.
Flashback on
Selalu kami berdua, aku dan Pha sejak kami masih kecil, sampai Kit datang ke dalam hidup kami. Aku bahagia memiliki mereka sebagai sahabat-sahabatku. Aku sangat mencintai mereka hingga aku berpikir bahwa aku tidak membutuhkan hal lain selama mereka berada di sisiku. Tapi aku salah.
Saat itu, ketika pertama kali aku memusatkan perhatian pada Forth setelah kami kembali dari liburan musim panas semester keempat sekolah menengah kami. Aku tidak bisa mengalihkan pandanganku darinya. Bahkan aku lupa aku masih bernafas atau tidak. Sosoknya menghilangkan kesadaranku.
Aku bingung. Kenapa aku merasa seperti ini pada seorang pria? Selama ini, aku yakin jika aku menyukai perempuan. Sejujurnya, aku belum pernah menjalin hubungan sebelumnya, hanya beberapa orang yang masih dalam tahap pendekatan. Tapi perasaanku terhadapnya benar-benar hal baru bagiku.
Mungkin itu sama dengan rasa cintaku pada sahabat-sahabatku? Jadi aku memberi tahu Pha tentang hal ini, berharap mendapatkan nasihat. Tapi dia hanya menatapku dengan sedih seolah aku memintanya untuk mati.
Setelah itu, tidak pernah seharipun aku tidak berbicara tentang Forth atau mencari bayangannya. Aku juga bisa disebut penguntit, karena aku secara diam-diam mengambil beberapa fotonya. Kit sudah menyadari perilaku anehku, tapi Pha tetap diam.
Dari Kit-lah aku menyadari perasaanku pada Forth tidak biasa seperti pada seorang teman. Aku tidak tahu dari mana dia mendapatkan logika seperti itu. Tapi dia mengatakan, jatuh cinta membuat orang selalu memikirkan orang yang dicintainya sepanjang waktu. Dan itulah yang aku lakukan.
Tapi tunggu, aku bahkan tidak tahu apakah Forth mengenalku. Ya, kami berada di kelas yang sama, tapi kami tidak pernah berbicara satu sama lain. Dan setiap kali kami berpapasan, aku selalu bersembunyi dibelakang Pha yang lebih tinggi dariku. Lucu, aku yang periang ini takut pada seseorang seperti dia.
Hari demi hari, sedikit demi sedikit, kami sudah berada di tahun kedua. Aku akhirnya mengakui jika itu adalah cinta. Bagaimana aku tahu? Karena setiap kali aku melihat dia, jantungku berdetak kencang. Setiap kali aku memikirkannya, hatiku terasa hangat. Setiap kali aku berbicara tentang dia, aku merasa bahagia. Sampai pada titik di setiap nafasku, aku memikirkan Forth.
Kalian mungkin berpikir aku benar-benar konyol, bukan? Percaya itu adalah cinta ketika aku hanya tahu namanya. Tidak, aku tahu segalanya tentangnya. Semua yang dia suka dan tidak suka, dan aku tahu jika dia masih sendiri! Tapi bukan itu intinya. Sebelum ini, aku tidak percaya pada cinta pada pandangan pertama. Tapi setelah mengetahui Forth, aku menyadari cinta pada pandangan pertama memang ada.
Apa kalian bercanda? Lihat saja dia! Semua hal tentangnya itu mengatakan HOT.
Namun, bahkan ketika aku tahu perasaan ini adalah cinta, aku tidak bisa memberitahunya. Aku seorang pria, apakah dia tidak akan jijik? Aku tidak ingin dibenci. Lebih baik tidak terlihat daripada dibenci oleh orang yang kucintai.
Tapi Kit punya ide yang berbeda. Dia mengatakan padaku untuk tidak takut pada perasaanku sendiri dan meraih apa yang aku inginkan. Aku beritahu, tidak mudah membuatku mengubah pikiranku. Dan Kit telah mencoba membujukku untuk mengakui perasaanku yang terpendam selama lebih dari dua tahun ini.
Dan kemudian sampailah pada ujian akhir di tahun terakhir kami.
Cintaku untuk Forth telah terpendam selama tiga tahun terakhir sampai aku tidak bisa menahannya lagi. Aku memberi tahu sahabat-sahabatku jika aku akan mengatakan perasaanku pada Forth, dan Kit lebih dari senang. Dia memberiku dukungan, sementara Pha berkata, "Aku di sini ketika kau membutuhkan pundakku untuk menangis."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lies Between Us (ForthBeam FanFic Bahasa Trans)
Fiksi PenggemarForth adalah King of the campus. Sedangkan Beam adalah Queen of the campus. Tapi dia bukan miliknya. Persaingan, Kecemburuan, Keposesivan. Ini adalah sebuah kisah tentang cinta dan kebencian di antara dua raja yang berbeda ini. Title : Lies Between...