Ketika membenci jangan telalu karena bisa saja nanti kamu mencintai dan sebaliknya
※※※
"Sebelumnya,Terimakasih pada kalian yang bersedia mau datang menemui saya disini." ujar seorang guru bernama zahra kepada ketiga orang murid yang tak lain dan tak bukan adalah valen, Devan, dan fabian duduk saling bersebelahan dengan valen yang diapit oleh kedua cowok tampan tersebut.
"Seperti yang pernah saya bilang sebelumnya pada kalian, ibu mengumpulkan kalian disini karena ingin membahas tentang olimpiade fisika sekota Jakarta. Alhamdulillah sekali sekolah ini telah terpilih karena perlombaan sebelumnya yang diwakili oleh Devan beserta rekannya dengan pulang membawa hasil yang memuaskan meskipun saat itu posisinya berada di peringkat kedua. " bu zahra menjelaskan itu tidak ada maksud apa-apa, hanya menunjukkan rasa bangganya pada anak didiknya yang membawa nama baik sekolah. Ya, meskipun salah anak didiknya selalu membuat onar disini.
Devan yang mendengar itu malah tersenyum bangga menoleh kearah valen yang berada disebelah kirinya. Seolah-olah ingin menunjukkan bahwa dialah yang terbaik, bukan valen.
Sementara valen memutar bola matanya malas. Bisa-bisanya manusia, eh ralat, manusia setengah iblis ini dengan bangganya dan tingkat kepercayaan diri yang sangat tinggi ini menyombongkan hasil yang tak seberapa itu. Jika ia bisa, nilainya bahkan bisa lebih baik dari rivalnya itu. Cuma, ya... Valen harus bersabar dan tidak gegabah dalam bersaing. Bisa-bisa ia yang akan dapat ejekan dari manusia setengah iblis ini.
Jika Devan menyombongkan hal ini, Baiklah akan valen tunjukkan saat waktunya tiba.
Mari valen ceritakan pada kalian.
Dulu saat valen masih duduk dibangku sekolah menengah pertama di sekolah london, valen sering mewakili sekolahnya diberbagai bidang. Seperti musik, fisika, basket, bahasa, dan masih banyak lagi. Dan ia selalu jadi juara satu dalam lomba apapun itu.Saat duduk dibangku sekolah menengah atas /sma,ia bahkan sempat ditawari beasiswa untuk kuliah di universitas University of Bristol, universitas oxford, ucl (university college london), dan masih banyak lagi universitas terkenal di london.
Siapa sih yang akan menolak tawaran menggiurkan itu. Valen pun sebenarnya tidak menolak, tapi disini ia akan dinobatkan sebagai pewaris tunggal keluarga dirgantara. Dan perusahaan pusatnya berada diindonesia.
Valen ingin sekali kuliah di kampus terkenal london, meski ia sendiri mampu membayar bahkan lebih. Tapi jika dibandingkan dengan hasil sendiri akan lebih memuaskan baginya. Pasti dengan bangga ia tunjukkan hasilnya pada kedua orang tuanya yang selalu sibuk sendiri dengan pekerjaan mereka meski nilainy tidak pernah mengecewakan.
Lamunan valen tentang semua itu harus buyar saat bu zahra berbicara padanya.
"Valen, kamu ibu tunjuk sebagai partnernya Devan. Kalian berdua harus bisa saling bekerja sama meskipun valen adalah murid baru disini. Setiap pulang sekolah, kalian ada tambahan jam untuk mengisi latihan diruangan bk. " Devan dan valen diam dan menyimak perkataan bu zahra.
Fabian mengacungkan tangannya. "Bu, maaf jika saya lancang menyela ibu. Saya ingin bertanya. "
Bu zahra menganggukkan kepalanya. "Ya, fabian. Silahkan. "
"Saya dipanggil kesini apakah seperti saat olimpiade yang lalu? "
''Ya, fabian. Seperti saat kamu dan Aldrich menemani Devan beserta rekannya. Tetapi bedanya sekarang kamu juga akan ikut serta dalam mengikuti lombanya. " jelas bu zahra panjang lebar, fabian manggut manggut.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Rival is Bad
Teen Fiction"mau lo apa sih? " tanya seorang gadis dengan tidak sabaran memandang nyalang saingannya. seorang cewek yang memiliki nama Revalina valencia dirgantara. ia adalah anak dari perusahaan terkenal di dunia, sekaligus cucu dari pemilik Sma Dirgantara ya...