"Jangan anggap remeh sainganmu hanya karena dia tidak sejnis denganmu. karena sejatinya dia bisa lebih mematikan dari apa yang tidak bisa kita duga "
ѮѮѮ
Suasana di kelas XI ipa 1 benar-benar membuat mereka –siswa yang berada di kelas itu– mulai bosan dengan penjelasan panjang lebar dari bu Rika–guru mata pelajaran fisika, ditambah lagi dengan adanya soal berumus yang membuat kepala pusing tujuh keliling serasa kepala mau pecah.
Tapi tidak dengan valen, karena ia sangat suka dengan pelajaran fisika sampai Vania yang sedari tadi berposisi menenggelamkan wajahnya dengan lipatan tangannya hanya bisa geleng-geleng kepala dibuatnya.
"Len? " kepala Vania mulai berposisi miring menghadap kearah valen yang masih berkutat dengan soal berumus itu.
"Valen! " panggil Vania sekali lagi, namun masih tak digubris oleh valen membuat dirinya mengerucutkan bibirnya sebal.
Ini yang membuat Vania seringkali sebal karena seringkali dikacangin oleh valen. Setiap ada soal atau yang berhubungan dengan fisika, valen suka lupa sekitar dan bisa lupa waktu. Siapapun yang mengganggunya pasti akan kena semprot valen.
Vania menggoyangkan badan valen agar valen mau menoleh. Dan akhirnya valen menoleh dengan muka sebalnya menatap sahabatnya, siapa lagi kalau bukan Vania yang saat ini cengengesan ga jelas.
"Apaan sih lo? Gangguin orang aja! Kurang kerjaan banget sih. Udah sana jangan gangguin gue lagi, lo mendingan kerjain tuh soal yang bahkan sama sekali belum lo jawab! " nah kan vania kena semprot valen. Salah siapa yang mengganggu konsentrasi valen? Masa iya salah bu Rika? bisa di pelototi sampai itu mata guru copot :v
Vania mengerucutkan bibirnya lima centi. Bukannya terlihat imut-imut malah terlihat amit-amit dimata valen sampai rasanya ingin muntah.
"Salah siapa yang lupa dunia? Ngerjain sih ngerjain tapi ya inget sekitar dong len! " ucap vania sewot
Valen melirik sinis kearah vania sambil mengumpat dalam hati. "Gue ga lupa sama sekitar!" jelas valen tegas sambil menatap tajam vania "inget ini baik-baik! Gue gak mau diganggu siapapun selagi gue fokus pada materi fisika. Lagian lo ngapain ganggu? Bukannya ngerjain kek " valen kembali berkutat pada soal fisikannya.
"Ish susah tau! Rasanya nih pala gue mau pecah mikirin rumus yang ribet banget. Siapa juga sih yang nyiptain fisika? Kesel gue" gerutu vania sambil menyumpah serapah pada penemu fisika.
Valen kembali tidak menggubris ucapan vania. Prinsipnya adalah tidak usah meladeni orang yang ga jelas selagi ucapannya yang jelas-jelas ngelantur kemana-mana.
"perhatian kepada bapak ibu guru yang mengajar panggilan kepada siswa bernama Devalino vernanda ardiansyah kelas XI ipa 2, revalina valencia XI ipa 1 dan fabiano fareza Putra dimohon kehadirannya di ruang osis sekarang juga. Karena sudah ditunggu ibu zahra. Sekian atas perhatiannya terima Kasih "
Valen yang sedari tadi berkutat dengan soal fisikanya kini berdiri keluar kelas, Tapi sebelumnya valen meminta izin kepada bu Rika. Setelah diberikan izin valen berjalan keluar kelas menuju ruang osis.
di perjalanan saat akan berbelok melewati toilet pria, valen menabrak tubuh seseorang–oh bukan seseorang yang menabrak valen lebih tepatnya membuat valen meringis karena kepalanya yang sempat terhantam dada bidang orang itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Rival is Bad
Fiksi Remaja"mau lo apa sih? " tanya seorang gadis dengan tidak sabaran memandang nyalang saingannya. seorang cewek yang memiliki nama Revalina valencia dirgantara. ia adalah anak dari perusahaan terkenal di dunia, sekaligus cucu dari pemilik Sma Dirgantara ya...