chapter 2

174 7 2
                                    


"Pertemuan pertama kita bukanlah pertemuan yang baik. Karena ini menjadi awal dari permusuhan"

~delen~

Di bawah terik panasnya matahari membawa peluh keringat seorang siswa yang tengah dihukum oleh guru bk yang bernama pak jo masih ingat kan orangnya?

Dialah seorang devan yang sangat sering dan senang jika dihukum. Ia berlari memutari lapangan outdoor basket sma Dirgantara dengan hanya memakai kaos polos yang biasa digunakan devan sebagai dalamannya dan celana abu-abu nya, sementara kemeja putihnya ia lepas dan ia letakkan di salah satu kursi tribun penonton basket yang sepi.

Sepenjang larinya ia sangat kesal terus menggerutu dan mengumpat orang yang telah berani melaporkannya pada bk dengan alasan dia melihat devan yang sedang memanjat tembok belakang sekolah dan ingin membolos.

'Tuh orang namanya cari mati sama gue, pikirnya.

Disela-sela larinya ia tak sengaja melihat seorang gadis cantik yang belum ia lihat di sekolah ini selama dirinya bersekolah disini. Tanpa devan sadari ia telah menyunggingkan senyum lebarnya. Dapet mangsa baru nih cantik lagi, pikirnya.

Kemudian devan bukannya melaksanakan hukumannya ia malah berlari menghampiri gadis cantik tadi dengan senyum yanh terus mengembang. Siapa sih yang gak jatuh dengan pesonanya devan tidak ada. Meski orang itu telah atau belum disakiti devan namun tak jarang masih banyak yang jatuh dengan pesona seorang devan.

Ketika devan telah sampai tepat di belakang perempuan itu lalu ia menepuk dua kali pundaknya.

"Hai" sapa devan dengan gaya sok coolnya namun tidak mempan pada perempuan yang disapanya tadi.

Devan mengulurkan tangannya ingin menjabat tangan perempuan cantik di depannya ini "Gue Devalino vernanda ardiansyah panggil aja devan"

Perempuan tersebut enggan membalas jabatan tangan dari seorang pria aneh yang secara tiba-tiba menyapa dan ingin berkenalan dengannya. Tak butuh waktu lama Ia memilih meninggalkan devan seolah tak perduli karena dirinya izin pergi ke toilet hanya sebentar.

Sementara devan melongo ditempat bagaimana bisa seorang devan yang pesonanya mampu meluluhkan hati para wanita ini tidak bisa menaklukkan perempuan yang asing baginya?

Tak mau membuang waktu lagi akhirnya devan memilih mengejar langkah perempuan tadi berusaha mensejajarkan langkah perempuan itu dengan langkahnya.

"Hai lo belum Kasih tau nama lo! Nama lo siapa? " tanya devan sesantai mungkin dan tetap gaya stay cool nya didepan perempuan cantik yang berada di sampingnya.

Perempuan itu menoleh sebentar lalu menjawab "valen" ucapnya singkat dan meninggalkan devan dengan sedikit berlari.

Valen bersyukur jika pria yang bernama devan tadi tak mengejarnya sampai di kelas. Jika sampai devan mengejarnya maka...  Tak tau apa yang akan terjadi untuk kedepannya.

"Lo habis ngapain aja sih len?sampe ngos-ngosan gitu" tanya Vania penasaran setelah valen sampai didalam kelas dengan nafas yang tersengal sengal.

Valen tadi sangat terkejut melihat siapa yang menyapanya. Karena ia lah yang telah melaporkan devan pada guru bk karena membolos dan juga merokok di Taman belakang sekolah.

My Rival is BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang