Karena seindah indah nya pelangi dia tak kan pernah bersifat fana
Bunyi bel sekolah yang nyaring terdengar indah ditelinga siswa siswi, SMA CITA BANGSA manusia penghuni gedung pun mulai berhamburan keluar , disertai banyak suara gelak tawa .
"bulbul, lo mau ngikut kita gak? Gue mau nginep dirumah tasyah katanya bunda tasya udah bikinin makanan kesukaan kita. Yuk ikut kan lo? "tanya zee antusias "maaf deh girls kek nya sekarang gue gak bisa ikut gue lagi ada kerjaan, lagian mami dan papa gue gaada dirumah kek biasa" timpal bulan tampak lesu "yaudah gapapa deh, dan bul inget kita bakal selalu ada tiap kamu butuh kita bakal sabar kok nunggu sampe kamu siap cerita yang sebenarnya"ujar tasyah menenangkan lalu pergi berlalu dengan kuda besi mereka begitu pula dengan dia.Hembusan angin sore yang begitu meneduhkan, menerbangkan rambut pirang nya. Sejenak ia ikut merasakan ketenangan sore ini dan mengingat bayang bayang yang selalu ikut adil dalam hidupnya. Tanpa disadari ia telah kembali terhenyak oleh masa lalu nya, yang mengakibat kan ia oleng mengendarai motor nya. Didepan nya sudah terdapat mobil truk dengan kecepatan tinggi yang siap menghantam siapapun didepanya. Dengan cemas dan secepat mungkin bulan membelokan motor nya ke sebelah kiri menuju jalan sepi tersebut dengan menancap gas sekuat mungkin.
Cukup jauh bulan terseret motor, namun tak satu pun orang berlalu lalang dijalan sepi itu. Darah segar mengalir dari pelipis nya, kaki nya terkilir, dan tanganya terluka cairan bening mulai bertetesan dari pelupuk mata teringat akan kejadian beberapa tahun lalu.
"maaf kan aku!! Tolongg tolongg"lirihnya tak lama kemudia sebuah mobil sport berhenti beberapa meter didepanya.Sang pengendara turun dengan angkuhnya dan mendekatinya " mari gue bantu" tawar orang tersebut sambil menatapku dengan tatapan datar juga mata birunya.
Dengan gaga orang tersebut menggendongnya kedalam mobil mewahnya dan membawa bulan ke rumah sakit . "dimana handphone lo? Gue mau nelpon keluarga lo"ujarnya datar , dengan kecepatan tinggi mobilnya melesat kerumah sakit.Author:
Oke gengs sedikit curhat , gengs gue saat ini lagi nulis dengan berbagai khayalan di otak gue dengan posisi gue yang lagi les disekolah khusus kelas IX, betewe baideway busway guys you know skrg ini kelas gue lagi rusuh serusuhnya , saat kelas lain belajar kelas gue kalian tau ngapain? Kelas gue nyanyi. Dengan marsha yang disuruh nyanyi secawan madu, qiut nyanyi balon ku ada lima diganti huruf (i) , ada yang sibuk bekipas, ada yang sibuk ngelamun, juga dengan gue yang sibuk dengan ilusi gue beda sama temen gue yang pinter namanya fariz waktu kelas rusuh dia sibuk ngisi buku detik (aku mah apa atuh) sekian curhatan author guys. Lest bigin to my story.
🍃🍃🍃
Bau khas Rumah Sakit, terasa menyeruak diindra penciuman ku, samar samar aku membuka mata. Disebelah brankar rumah sakit ada julio yang tidur dikursi dengan tangan yang menopang kepalanya tanda semalam ia tak tidur semalaman sedangkan disofa ada sosok yang sangat dikenalinya yaitu BINTANG adalah orang yang sama menolongnya kemarin tengah tertidur pulas dengan baju putih abu abu SMA CITA BANGSA tanda anak itu tak pulang kerumah.
"bang, bangun ihh!! Woy babu bangun dong laperr bego!!"teriak bulan disamping telinga julio, mengakibatkan si empu bangun "eh babi lo, sakit masih aja resek!! Yaudah tunggu bentar gue beli bubur dulu"timpal julio "lah nih bocah masih aje tidur dasar kebo loh!!"celoteh julio, sepintas ide muncul dibenaknya. Ia mencipratkan air ke muka sambil berteriak teriak kebakaran " ajingg kebakaran woyy, kebakaran, ayo bang lari lari woyyy!! " teriak bintang histeris sambil meloncat dari atas sofa bulan dan julio melihat adegan itu hanya tergelak tawa. " eh anjay yah lo pada awas aja lu gue bales ntar kalo udah sembuh!! "rutukan bintang yang menambah gelak tawa sedangkan julio segera pergi meninggalkan keduanya untuk membeli bubur.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABHIPRAYA
Teen FictionMendung belum tentu hujan , panas belum tentu tidak akan turun hujan. Begitu juga jelek Deskripsi gue belum tentu jelek cerita nya ( Pd gila gue ) ..... Helaan nafas mengerang, helaan kata mengarang menyatu menjadi karang, membatu diterpa gelomban...