Nama : Lee Seokmin
Usia : 35 Tahun
Status : Duda Beranak Satu
Pekerjaan : CEO Youth Corporation
Keahlian : Tatapan mata yang menusuk dan ucapan yang terlampau pedas
.
.Nama : Hong Jisoo
Usia : 23 Tahun
Status : Jomblo
Pekerjaan : Masih berusaha mencari
Keahlian : Pandai merayu dan mudah bergaul
.
.Jisoo harus harap-harap cemas ketika namanya mulai dipanggil menuju ruang interview. Peluh membasahi tubuhnya. Salahkan saja jantungnya yang terus berdetak sepanjang jalan ia menuju kantor besar ini. Selalu saja Jisoo merasa khawatir ketika ia hendak memulai sesuatu.
Untung saja ia tidak terlambat pagi ini untuk interview. Ia tidak sengaja menabrak seorang anak kecil yang sedang bermain di taman yang tidak jauh dari kantor besar idamannya. Ia masih sempat untuk menolong si anak dan bahkan memberikannya permen agar gadis kecil itu tersenyum lebar dan melupakan luka yang ia dapatkan.
Oke lupakan, Jisoo harus fokus pada hal ini.
Dia memasuki ruang interview. Sudah ada seorang pria yang duduk dengan bersandar di kursi putarnya. Jas formalnya menampilkan otot lengan yang membuat Jisoo iri. Dia laki-laki, tapi kenapa ia tidak punya otot seperti itu juga?
Pria itu memasang wajah datar. Jisoo yakin, dia pasti pemilik perusahaan idamannya ini. Jisoo akan berusaha sekuat tenaga agar ia bisa bekerja di sini!
Seorang wanita tinggi nan cantik memasuki ruangan. Dia mulai meminta Jisoo menyerahkan CV miliknya dan bercerita seputar pengalaman bekerjanya pada mereka. Jisoo memberikannya dengan tangan gemetar. Karena sorot mata tajam sudah ia dapatkan dari si pria bangir yang duduk di depannya saat itu. Padahal si wanita sudah cukup ramah dan melempar senyum untuknya.
Jisoo bercerita panjang lebar. Berusaha setenang mungkin agar ia tidak menampilkan kegugupannya hari ini. Astaga, pria bangir itu terlalu menakutkan bagi Jisoo!
"Cukup!"
Jisoo terdiam ketika pria itu membuka suara. Dengan garis dahi yang begitu menonjol dan bibir yang tidak membentuk senyum sama sekali. Jisoo takut jika ia melakukan kesalahan.
"Kau ditolak saat ini juga. Aku tidak butuh pegawai sepertimu."
Seperti disambar petir di siang bolong, Jisoo hampir saja putus asa ketika pria itu menolaknya dengan begitu kasar. Tidak bisakah ia bersikap sedikit lembut pada orang kecil sepertinya?
Pintu ruangan terbuka. Menampilkan sosok mungil yang masuk ke dalam sambil memanggil si pria itu dengan sebutan papa. Dia menghampiri ayahnya sambil terus merengek untuk bermain bersama. Jisoo memperhatikan anak kecil itu dengan seksama. Tampak tidak asing. Tapi Jisoo lupa di mana ia bisa melihatnya.
"Lho, kakak yang tadi, ya?"
Ucapan gadis kecil itu menarik perhatian si pria bangir. Dia bertanya pada putrinya tentang siapa Jisoo yang sebenarnya. Kenapa ia bisa kenal orang asing seperti ini?
"Kakak ini yang sudah mengobatiku, papa. Kakaknya manis, ya. Seperti tipe papa, kan?"
2018, turquoises_
KAMU SEDANG MEMBACA
My Coldest Boss | Seoksoo [✔]
FanfictionAwalnya ingin menjadi pekerja kantoran, tapi malah berakhir menjadi seorang baby sitter! Hong Jisoo rupanya harus membanting tulang untuk mencari pekerjaan di tengah sulitnya persaingan di ibukota. Mimpinya adalah bekerja di sebuah perusahaan besar...